MPR Tegaskan Pancasila Ideologi Paling Tepat untuk Indonesia

Kompas.com - 07/08/2019, 13:00 WIB
ADW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


PEKANBARU, KOMPAS.com -
Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang mengatakan, Pancasila merupakan ideologi yang paling cocok untuk bangsa Indonesia.

Pasalnya, terang Oesman, Pancasila bukanlah ideologi yang berasal dari luar negara ini.

“Pancasila bukan ideologi impor. Pancasila dilahirkan oleh anak-anak muda Indonesia,” ucapnya.

Hal itu dia sampaikan dalam sambutannya di acara Kuliah Umum dan Transfer Energi “Pancasila dan Narasi Kebangsaan” di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau, Rabu (7/8/2019).

Baca juga: Soal Penanaman Pancasila, Wiranto Minta Kementerian Terapkan Total Football

Oesman menambahkan, nilai-nilai yang terkandung pada kelima sila Pancasila tersebut digali dari nilai asli Indonesia dan tidak melawan kodrat manusia.

Lebih lanjut ia menegaskan Pancasila bukan hanya menjadi ideologi bangsa, tapi juga pemersatu bangsa.

Buktinya, Oesman menjelaskan, masyarakat Indonesia dari Aceh sampai Papua selama ini dapat hidup dengan tentram di bawah naungan Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai pemersatu.

“Itulah kekuatan besar dari sebuah ideologi bernama Pancasila. Dia menjadi pandangan hidup sekaligus pemersatu bangsa Indonesia,” ucap Oesman.

Baca juga: Pancasila Bukan Ideologi Masa Lampau...

Dia pun sangat menentang munculnya paham radikalisme yang mengancam kedudukan Pancasila.

Untuk itu, menurutnya dibutuhkan acara-acara seperti yang dilakukan oleh Universitas Riau ini dalam rangka mencegah timbulnya paham radikalisme.

Dia menilai, wilayah-wilayah lain harus mencontoh inisiatif tersebut. Pasalanya, sudah banyak contoh negara-negara yang sistemnya hancur karena dirusak oleh kelompok-kelompok tertentu.

“Berarti mereka ini kan sadar bahwa akan ada kehancuran bila mereka tidak mencegah dari sekarang. Ini yang harus saya apresiasi,” pungkasnya.

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com