PEKANBARU, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang mengatakan, Pancasila merupakan ideologi yang paling cocok untuk bangsa Indonesia.
Pasalnya, terang Oesman, Pancasila bukanlah ideologi yang berasal dari luar negara ini.
“Pancasila bukan ideologi impor. Pancasila dilahirkan oleh anak-anak muda Indonesia,” ucapnya.
Hal itu dia sampaikan dalam sambutannya di acara Kuliah Umum dan Transfer Energi “Pancasila dan Narasi Kebangsaan” di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau, Rabu (7/8/2019).
Baca juga: Soal Penanaman Pancasila, Wiranto Minta Kementerian Terapkan Total Football
Oesman menambahkan, nilai-nilai yang terkandung pada kelima sila Pancasila tersebut digali dari nilai asli Indonesia dan tidak melawan kodrat manusia.
Lebih lanjut ia menegaskan Pancasila bukan hanya menjadi ideologi bangsa, tapi juga pemersatu bangsa.
Buktinya, Oesman menjelaskan, masyarakat Indonesia dari Aceh sampai Papua selama ini dapat hidup dengan tentram di bawah naungan Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai pemersatu.
“Itulah kekuatan besar dari sebuah ideologi bernama Pancasila. Dia menjadi pandangan hidup sekaligus pemersatu bangsa Indonesia,” ucap Oesman.
Baca juga: Pancasila Bukan Ideologi Masa Lampau...
Dia pun sangat menentang munculnya paham radikalisme yang mengancam kedudukan Pancasila.
Untuk itu, menurutnya dibutuhkan acara-acara seperti yang dilakukan oleh Universitas Riau ini dalam rangka mencegah timbulnya paham radikalisme.
Dia menilai, wilayah-wilayah lain harus mencontoh inisiatif tersebut. Pasalanya, sudah banyak contoh negara-negara yang sistemnya hancur karena dirusak oleh kelompok-kelompok tertentu.
“Berarti mereka ini kan sadar bahwa akan ada kehancuran bila mereka tidak mencegah dari sekarang. Ini yang harus saya apresiasi,” pungkasnya.