MPR: Wafatnya Mbah Moen adalah Kehilangan Besar bagi Bangsa Indonesia

Kompas.com - 06/08/2019, 14:41 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com — Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengatakan bangsa Indonesia telah kehilangan ulama besar atas wafatnya KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.

"Beliau adalah tokoh bangsa yang perjuangan hidupnya menjadi panutan dan suri tauladan dalam mengimplementasikan nilai-nilai keislaman serta kebangsaan dalam satu tarikan napas," kata dia seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (6/8/2019).

Bukan tanpa sebab politisi PDI Perjuangan ini mengatakan itu. Menurutnya, Mbah Moen adalah contoh ulama Indonesia yang konsisten menjabarkan fatwa KH Hasyim Asy'ari dengan Hubbul Wathon Minal Iman atau mencintai bangsa dan negara sendiri adalah sebagian dari iman.

Tak cuma itu, menurutnya, Mbah Moen adalah ulama yang mengajarkan dan menyebarkan konsep Islam Rahmatan Lil Alamiin. Dengan konsep ini suasana kebangsaan dan keagamaan di Indonesia pun menjadi sejuk dan damai.

Baca juga: Mengenang Sosok Mbah Moen, Pejuang NKRI Harga Mati hingga Pesan untuk Khofifah

"Dari sosok Mbah Moen, Islam bukan hanya menjadi penuntun kehidupan yang sejuk dan damai bagi umat Islam Indonesia, tetapi juga membuat damai dan nyaman bagi umat beragama lainnya," kata Ahmad Basarah.

Untuk itu, sebagai Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah menyampaikan dukacita yang mendalam atas wafatnya Mbah Moen saat sedang menunaikan ibadah Haji di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (6/8/2019).

"Alhamdulillah dan insya Allah beliau wafat di kota suci Mekkah dalam keadaan istiqomah, diterima semua amal ibadahnya, dan diampunkan segala dosa-dosanya serta mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar dia.

Lebih lanjut, Ahmad Basarah menjelaskan perjuangan Mbah Moen yang membumikan nilai-nilai religius dan kebangsaan itu telah pula menjadi tugas dan tanggung jawab MPR dalam dua periode terakhir ini.

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com