KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) melihat masih ada pandangan miring elemen masyarakat Indonesia tentang Islam, karena kurangnya pengetahuan.
Hidayat mengatakan mereka yang berpandangan seperti itu karena belum sepenuhnya memahami bahkan menafikan peran umat Islam Indonesia dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia hingga sekarang.
Padahal, faktanya, umat Islam merupakan salah satu elemen besar di Indonesia yang punya peran besar bagi perjalanan sejarah Indonesia. Baik saat mengusir penjajah, proses terbentukannya negara, perumusan dasar dan ideologi RI hingga kini.
"Contoh seperti keluarnya fatwa jihad Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari pada peristiwa pertempuran 10 November 1945, kepada umat Muslim untuk keluar melawan penjajah," ujar HNW seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Ini Peran Islam, Kebangsaan, TNI/Polri untuk Indonesia
Kemudian, lanjut dia, keluarnya mosi integral pada 1950 yang digagas seorang ulama sekaligus politikus hebat masa itu Mohammad Natsir.
Mosi Integral Natsir tersebut merupakan peristiwa politik yang menjadi cikal bakal terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dari sebelumnya negara bagian atau Republik Indonesia Serikat (RIS).
“Masih banyak lagi peran-peran penting umat Islam, bahkan hingga kini peran serta kiprah umat Islam Indonesia masih terus mewarnai melalui ormas-ormas besar Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah," ujar HNW.
Hidayat mengatakan saat ini kedua ormas besar tersebut punya peran yang sangat besar dalam bidang pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan dan lainnya.
Baca juga: Ditanya soal Menteri dari NU, Ini Jawaban Ma'ruf Amin...
Deretan fakta tersebut, kata HNW, seharusnya disampaikan dan dipahami kepada masyarakat Indonesia.
Ini penting agar masyarakat memahami bahwa perjalanan bangsa Indonesia hingga saat ini bukan hanya peran satu pihak. Namun peran banyak pihak yang menyatu dalam bingkai kesamaan tujuan demi Indonesia.
Tak hanya itu, Hidayat mengatakan pemahaman dan pencerahan tersebut juga untuk menepis pandangan miring kepada Islam. Pandangan yang tercipata akibat perbuatan segelintir oknum yang kebetulan beragama Islam merugikan masyarakat.
"Intinya jangan sampai perbuatan segelintir oknum yang salah seperti aksi terorisme, radikalisme digeneralisir ke agama Islamnya,” katanya.
Baca juga: Menteri Nasir: Kekerasan dan Teror Bukan Bagian Ajaran Islam
Perlu diketahui, HNW mengatakan itu saat melakukan audiensi dengan rombongan delegasi Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), di ruang kerja, Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).