Mengingat Lopa yang Tidak Terlupa

Kompas.com - 12/07/2019, 20:34 WIB
Anissa DW,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

KOMPAS.com - Sosok Baharuddin Lopa tidak bisa dilepaskan dari dunia hukum dan kehakiman Indonesia.

Pria kelahiran 27 Agustus 1935 di Pambusuang, Polewali Mandar, Sulawesi Selatan itu terkenal sebagai penegak hukum yang tegas dan selalu melawan ketidakadilan.

Lopa merupakan doktor hukum laut lulusan Universitas Diponegoro, Semarang yang kemudian berkarier sebagai jaksa.

Berbagai jabatan pernah diembannya, seperti Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi Selatan dan Kepala Pusdiklat Kejaksaan Agung di Jakarta.

Pria yang tutup usia pada 2001 itu pun pernah menjabat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Jaksa Agung Indonesia.

Tak hanya itu, Lopa pernah menjadi anggota Komnas HAM antara 1993-1998. Bahkan, Lopa yang wafat diusia 66 tahun itu, juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi.

Mengenang Lopa

Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR) RI dari Kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Muhammad Asri Anas, mengenang Lopa sebagai sosok yang menarik untuk dibicarakan.

Menurut dia, mengenang sosok Lopa seperti membayangkan oase keadilan.

"Ketika ada ketidakadilan dalam hukum, maka sosok Lopa menjadi perbincangan," kenang pria yang menjadi Ketua Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat itu dalam pernyataan tertulis, Jumat (12/7/2019).

Sosok Lopa, imbuh Anas, merupakan panutan dan menjadi contoh dalam penegakan hukum dan keadilan.

Ia mencontohkan saat debat Calon Presiden 2019 lalu, baik Joko Widodo maupun Prabowo menginginkan penegakan hukum seperti apa yang pernah dilakukan Lopa.

"Bila membayangkan Lopa, maka kita membayangkan keadilan," ujar Anas.

Baca juga: Kejujuran Lopa

Menurut dia, sikap tegas Lopa dalam menegakkan hukum muncul karena budaya suku Mandar yang mengajarkan hal itu.

"Kalau dibilang A, ya A. Kalau dibilang benar, ya benar. Kalau dibilang putih, ya putih," kata dia.

Anas menilai, Lopa tidak hanya menjadi kebanggaan suku Mandar, tetapi juga kebanggaan Indonesia.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi Alif We Onggang yang mengabadikan sosok Lopa dalam buku berjudul "Lopa yang Tak Terlupa."

Anas berharap, buku yang menampilkan sketsa wajah Lopa di bagian sampul itu dapat menjadi pegangan para penegak hukum di Indonesia.

Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR bekerja sama dengan Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat mengadakan acara bedah buku Lopa yang Tak Terlupa di Ruang Presentasi Perpustakaan MPR, Komplek Gedung MPR, Jakarta, Jumat (12/9/2019). Dok. Humas Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR bekerja sama dengan Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat mengadakan acara bedah buku Lopa yang Tak Terlupa di Ruang Presentasi Perpustakaan MPR, Komplek Gedung MPR, Jakarta, Jumat (12/9/2019).

Pada Jumat (12/9/2019), buku karya Alif dibahas oleh Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR bersama Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat di komplek gedung MPR RI.

Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah menjelaskan, Perpustakaan MPR memang kerap membahas dan membedah buku-buku penting. Buku tentang Lopa, misalnya.

Buku itu perlu diketahui masyarakat karena bercerita tentang profil dan upaya penegakan hukum yang dilakukan Lopa. Pemikiran Lopa juga banyak dibahas dalam buku tersebut.

Acara bedah buku itu dihadiri Rahmat Hasanuddin, Andi Hamzah, Arief Mulyawan, Muhammad Amri sebagai pembicara, dan M. Ichsan Loulembah sebagai moderator.

Terkini Lainnya
Basarah: Hak Angket dan Gugatan Kecurangan Pilpres ke MK Merupakan Praktek Konstitusional
Basarah: Hak Angket dan Gugatan Kecurangan Pilpres ke MK Merupakan Praktek Konstitusional
MPR
Pesan Hidayat Nur Wahid untuk Generasi Muda…
Pesan Hidayat Nur Wahid untuk Generasi Muda…
MPR
Ini Andil Perguruan Tinggi Membentuk Karakter Bangsa Generasi Muda...
Ini Andil Perguruan Tinggi Membentuk Karakter Bangsa Generasi Muda...
MPR
Cak Imin Apresiasi Keberhasilan Koperasi Syariah BMT UGT Sidogiri
Cak Imin Apresiasi Keberhasilan Koperasi Syariah BMT UGT Sidogiri
MPR
Harapan Besar Pembangunan Bangsa Ada di Tangan MPR Periode 2019-2024
Harapan Besar Pembangunan Bangsa Ada di Tangan MPR Periode 2019-2024
MPR
Syukuran MPR, Memaknai Kenikmatan Kemerdekaan Bangsa
Syukuran MPR, Memaknai Kenikmatan Kemerdekaan Bangsa
MPR
MPR RI Apresiasi Para Peserta Lomba Debat Konstitusi
MPR RI Apresiasi Para Peserta Lomba Debat Konstitusi
MPR
100 Mahasiswa Ikuti Berbagai Lomba di Pekan Konstitusi MPR 2019
100 Mahasiswa Ikuti Berbagai Lomba di Pekan Konstitusi MPR 2019
MPR
Jalan Sehat, Cara MPR Merekatkan Persatuan Bangsa
Jalan Sehat, Cara MPR Merekatkan Persatuan Bangsa
MPR
Lewat Pekan Konstitusi 2019, MPR Ajak Mahasiswa Kritisi Sistem Tata Negara
Lewat Pekan Konstitusi 2019, MPR Ajak Mahasiswa Kritisi Sistem Tata Negara
MPR
MPR: Semua Kelompok di Indonesia Harus Saling Menghormati
MPR: Semua Kelompok di Indonesia Harus Saling Menghormati
MPR
JK: Konstitusi Boleh Diamandemen, tapi Jangan Sampai Ubah Mukadimahnya
JK: Konstitusi Boleh Diamandemen, tapi Jangan Sampai Ubah Mukadimahnya
MPR
Zaman  Berkembang, Konstitusi Perlu Penyesuaian
Zaman Berkembang, Konstitusi Perlu Penyesuaian
MPR
Zulkifli Hasan: UUD 1945 Harus Jadi Arahan Perilaku Bangsa Indonesia Sekarang dan Nanti
Zulkifli Hasan: UUD 1945 Harus Jadi Arahan Perilaku Bangsa Indonesia Sekarang dan Nanti
MPR
Ketua MPR Ajak Rakyat Terima Hasil Pemilu 2019 dengan Ikhlas
Ketua MPR Ajak Rakyat Terima Hasil Pemilu 2019 dengan Ikhlas
MPR

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke