KOMPAS.com - Indonesia dan Suriname sepakat untuk bekerja sama di berbagai bidang. Salah satunya penguatan hubungan bilateral pertukaran informasi mengenai kebijakan legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Wakil Ketua DPR Utut Adianto selaku pimpinan Delegasi Parlemen Indonesia yang bertolak ke Suriname mengatakan kedua negara akan melakukan penjajakan Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) Antar-Parlemen.
"Serta yang tak lupa dibicarakan terkait revitalisasi keterkaitan sejarah dan budaya antara Indonesia dan Suriname," ujar Utut melalui rilis tertulis, Selasa (20/8/2019).
Selain itu, lanjut Utut, Indonesia juga menyampaikan undangan dalam World Development Suistainable Program di Bali.
Baca juga: Museum DPR RI Jadi Objek Vital Perjalanan Parlemen Indonesia
Ketua Parlemen Suriname Jennifer Geerlings-Simons menyambut baik kedatangan Parlemen Indonesia.
"Kami menyambut baik adanya wacana kerja sama antarparlemen, karena memang kerja sama antara Parlemen Suriname dan Parlemen Indonesia belum ada," ujar Jennifer.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Suriname Julang Pujianto menyambut baik kunjungan muhibah delegasi DPR RI ke Suriname.
Pasalnya, ini merupakan satu jalur lain dalam diplomasi, khususnya diplomasi parlementer yang bisa mengeratkan hubungan kedua negara.
Baca juga: Fadli: Kerusuhan Manokwari Harus Ditangani dengan Pendekatan Bijaksana
“Pihak Suriname menyambut baik dan terjadi dialog yang sangat baik dan bersahabat seperti saudara. Ini mencerminkan dekatnya hubungan Indonesia dan suriname," ujar Julang.
Faktanya, lanjut Julang, memang Indonesia mempunyai kedekatan dan hubungan sejarah dengan Suriname khususnya dengan adanya keberadaan 13 persen penduduk Suriname yang merupakan keturunan Jawa Indonesia.
Usai melakukan pertemuan dengan Ketua Parlemen Suriname, Rombongam delegasi DPR melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Suriname Mike Faizel Noersalim.