Rating PMI Manufaktur RI Naik, Anggota Komisi VII DPR: Kita Tidak Boleh Terlena

Kompas.com - 04/08/2025, 13:38 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com- Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Ilham Permana, menyambut positif kenaikan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2025 yang dirilis S&P Global Ratings (S&P)

Menurutnya, peningkatan angka PMI dari 46,9 di Juni menjadi 49,2 pada Juli merupakan sinyal awal pemulihan sektor industri yang patut diapresiasi, meskipun belum cukup untuk menyatakan bahwa sektor ini telah sepenuhnya bangkit.

“Kenaikan PMI merupakan kabar baik. Tapi kita tidak boleh terlena. Ini baru permulaan dari upaya panjang untuk mengembalikan industri manufaktur Indonesia ke jalur ekspansi yang berkelanjutan,” ujar Ilham seperti dalam siaran persnya, Senin (4/8/2025).

Ia menilai perbaikan tersebut mencerminkan membaiknya sentimen pelaku industri dalam beberapa minggu terakhir, terutama setelah adanya kepastian tarif dari Amerika Serikat (AS) serta kemajuan dalam perundingan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

“Kepiawaian diplomasi Presiden Prabowo Subianto dalam memperjuangkan tarif perdagangan yang lebih kompetitif adalah langkah strategis yang layak diapresiasi. Tapi itu baru bagian awal. Implementasi teknis dan keberlanjutan kebijakan harus menjadi perhatian utama ke depan,” tambahnya.

Baca juga: Minat Investor Tinggi, Harga Lahan Industri Jadi Rp 2,8 Juta Per M2

Ilham sepakat dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bahwa sektor manufaktur nasional saat ini tengah berada pada momentum penting.

“Saya mendukung sepenuhnya langkah Kemenperin dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan perdagangan internasional dan keberpihakan terhadap industri dalam negeri," kata Ilham.

 

Menurutnya, meskipun ada perbaikan angka PMI, pelaku industri masih menghadapi tekanan nyata, seperti lemahnya permintaan ekspor, naiknya harga input akibat konflik geopolitik, serta kekhawatiran akan keberlanjutan kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

"Ke depan, tantangannya adalah memastikan kebijakan perlindungan tidak bersifat sektoral, tetapi menjangkau industri padat karya lain yang saat ini masih menunggu kepastian regulasi,” tegas legislator muda Partai Golkar itu.

Menurut Ilham, dari perspektif legislatif, peran Kemenperin harus ditingkatkan bukan hanya sebagai pengelola regulasi teknis industri, tetapi sebagai arsitek utama industrialisasi nasional.

Ia menilai, kerangka Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) yang kini dijalankan Kemenperin bertujuan untuk menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo. 

Baca juga: Aturan TKDN Diubah, Kemenperin: Bukan karena Kesepakatan Tarif Trump

Indonesia, kata dia, memiliki peluang besar untuk membangun basis industri yang tidak hanya tangguh secara ekonomi, tetapi juga berperan sebagai alat pertahanan non-militer negara.

Menurutnya, industri bukan lagi semata soal ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Di tengah ketegangan geopolitik global, industri adalah komponen utama dari ketahanan nasional.

"Negara-negara besar sudah lama menempatkan sektor industri dalam konteks geopolitik dan daya tahan nasional. Indonesia harus bergerak ke arah itu,” ujar Ilham.

Ilham menyoroti mendorong penguatan sistem data industri nasional melalui platform 'Satu Peta Industri Nasional', yang mampu memetakan pasokan bahan baku, kapasitas produksi, dan distribusi antarsektor secara real-time.

“Kalau kita ingin industri lebih efisien, maka kita butuh data yang presisi. Ini peran Kemenperin untuk membangun 'Satu Peta Industri Nasional',” katanya.

Terkait isu fiskal, Ilham mendorong agar pemerintah mulai menerapkan skema insentif berbasis keterkaitan rantai nilai lokal.

Ia mengusulkan skema Industri-Linked Tax Credit, yakni insentif pajak penghasilan badan berdasarkan seberapa besar proporsi input lokal dalam produksi suatu perusahaan.

Baca juga: Ada Kesepakatan Tarif Impor, Kemenperin Pastikan Investasi Pabrik AirTag Apple Tetap Jalan

“Ini akan mendorong substitusi impor secara nyata. Dan saya minta Kemenperin diberi wewenang melakukan audit TKDN agar tidak hanya tergantung pada Direktorat Jenderal Pajak,” tegasnya.

Ia juga mendukung penuh langkah Kemenperin yang memperhatikan keberlanjutan kebijakan TKDN, khususnya pada sektor sensitif, seperti produk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT).

Menurutnya, kebijakan TKDN bukan sekadar target angka, tetapi strategi menciptakan demand domestik yang bisa mendorong masuknya investasi industri manufaktur baru ke dalam negeri.

Ilham menyampaikan bahwa sebagai anggota Komisi VII DPR RI, ia akan terus menjadi mitra strategis Kemenperin dalam mengawal arah industrialisasi Indonesia.

Ia menegaskan bahwa seluruh kebijakan dan langkah teknis Kemenperin hari ini harus diletakkan dalam konteks besar visi Asta Cita Presiden Prabowo, yakni membangun Indonesia yang mandiri, berdaya saing, dan mampu menjadi jangkar stabilitas kawasan melalui kekuatan industri nasional.

“PMI boleh naik. Tapi kerja kita belum selesai. Justru di sinilah letak tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah, parlemen, dan pelaku industry, untuk memastikan kebangkitan ini tidak sesaat, tetapi struktural, menyeluruh, dan berkelanjutan,” ujar Ilham Permana.

Terkini Lainnya
Rating PMI Manufaktur RI Naik, Anggota Komisi IV DPR: Kita Tidak Boleh Terlena

Rating PMI Manufaktur RI Naik, Anggota Komisi IV DPR: Kita Tidak Boleh Terlena

DPR
DPR Dukung Prabowo Beri Amnesti dan Abolisi untuk 1.116 Warga, Termasuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto

DPR Dukung Prabowo Beri Amnesti dan Abolisi untuk 1.116 Warga, Termasuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto

DPR
Cegah Peningkatan PHK, DPR Perkuat Koordinasi dengan Kemenaker dan Dunia Usaha

Cegah Peningkatan PHK, DPR Perkuat Koordinasi dengan Kemenaker dan Dunia Usaha

DPR
Lawan Hoaks, Setjen DPR RI Gandeng Kantor Berita dan 4 Stasiun TV Nasional

Lawan Hoaks, Setjen DPR RI Gandeng Kantor Berita dan 4 Stasiun TV Nasional

DPR
Agar IKN Tidak Terlantar, Wakil Ketua DPR Dorong Wapres Berkantor di Sana

Agar IKN Tidak Terlantar, Wakil Ketua DPR Dorong Wapres Berkantor di Sana

DPR
Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025, Timwas DPR Sampaikan 3 Rekomendasi Utama

Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025, Timwas DPR Sampaikan 3 Rekomendasi Utama

DPR
Evaluasi Pelaksanaan Haji 2025, Timwas DPR RI Usulkan Pembentukan Pansus Hak Angket

Evaluasi Pelaksanaan Haji 2025, Timwas DPR RI Usulkan Pembentukan Pansus Hak Angket

DPR
Belajar dari Tsinghua, DPR Dorong Kampus Jadi Pusat Inovasi Teknologi

Belajar dari Tsinghua, DPR Dorong Kampus Jadi Pusat Inovasi Teknologi

DPR
Atasi Pengangguran, Wakil Ketua DPR RI Dorong Kolaborasi Vokasi, Industri, dan Pesantren

Atasi Pengangguran, Wakil Ketua DPR RI Dorong Kolaborasi Vokasi, Industri, dan Pesantren

DPR
Adang Daradjatun Terpilih jadi Wakil Ketua MKD DPR, Pengawasan Etika Bakal Diperkuat

Adang Daradjatun Terpilih jadi Wakil Ketua MKD DPR, Pengawasan Etika Bakal Diperkuat

DPR
Buka IHAA 2025, Wakil Ketua DPR Bangga Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Panahan Berkuda

Buka IHAA 2025, Wakil Ketua DPR Bangga Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Panahan Berkuda

DPR
Buka Forum Bakohumas, Cucun Ahmad Tegaskan Pentingnya Partisipasi Publik di DPR

Buka Forum Bakohumas, Cucun Ahmad Tegaskan Pentingnya Partisipasi Publik di DPR

DPR
24 Calon Dubes RI Lolos Uji Kelayakan DPR, Mayoritas Diplomat dan 2 Purnawirawan Militer

24 Calon Dubes RI Lolos Uji Kelayakan DPR, Mayoritas Diplomat dan 2 Purnawirawan Militer

DPR
Anggota Timwas Haji DPR Minta Sistem Haji RI Terintegrasi dengan Sistem Arab Saudi

Anggota Timwas Haji DPR Minta Sistem Haji RI Terintegrasi dengan Sistem Arab Saudi

DPR
Ramai Putusan Pemilu Terpisah, DPR Pastikan Tak Bahas Revisi UU MK

Ramai Putusan Pemilu Terpisah, DPR Pastikan Tak Bahas Revisi UU MK

DPR

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke