Badai PHK 2025, Puan Desak Negara Aktif Dampingi Pekerja Terdampak

Kompas.com - 07/05/2025, 11:57 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: Dok/vel Ketua DPR RI Puan Maharani.

KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah tidak boleh lepas tangan dan arus hadir secara aktif dalam mendampingi para pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) pada awal 2025.

“Negara harus hadir mendampingi rakyatnya yang tengah berjuang bertahan dari kerasnya hidup, termasuk mereka yang di-PHK,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman dpr.go.id, Rabu (7/5/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Puan sebagai respons terhadap fenomena meningkatnya jumlah PHK di awal 2025. 

Menyusul laporan dari Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, Puan menyatakan, lonjakan angka PHK adalah tanda peringatan bahwa sistem ketenagakerjaan Indonesia belum cukup tangguh menghadapi perubahan ekonomi dan digitalisasi. 

Baca juga: Gaji Ke-13 PNS Cair Juni, buat Kerek Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II

Data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat bahwa dalam kurun waktu Januari hingga 23 April 2025, sebanyak 24.036 orang mengalami PHK. 

Angka tersebut sudah mencakup sepertiga dari total PHK sepanjang tahun 2024 yang mencapai 77.965 orang.

Provinsi dengan angka PHK tertinggi adalah Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Riau, dengan sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta jasa sebagai penyumbang terbesar.

Puan juga menyoroti laporan Hiring, Compensation and Benefits Report 2025 dari Jobstreet, yang menunjukkan bahwa 42 persen perusahaan mengurangi jumlah pegawai, dengan pegawai tetap dan staf administrasi sebagai kelompok paling terdampak.

Baca juga: Jelang PSU, Bawaslu Palopo Temukan Pelanggaran Administrasi Pajak Calon Wali Kota

Menurutnya, fenomena tersebut menegaskan pentingnya pendampingan transisi tenaga kerja, khususnya bagi mereka yang berpindah dari sektor formal ke informal, dari pekerja ke pelaku usaha.

“Jangan biarkan pekerja yang di-PHK berjuang sendirian. Negara harus mendampingi proses transisi ini dengan pendekatan yang nyata dan terukur,” tegas Puan.

Puan juga mengingatkan bahwa pendekatan bantuan sosial semata tidak cukup. 

Ia mengusulkan pembangunan ekosistem kewirausahaan yang komprehensif, meliputi pendampingan, akses pembiayaan, pelatihan lanjutan, digitalisasi, serta integrasi dengan pasar.

Baca juga: Wacana E-voting untuk Pemilu di Indonesia: Antara Digitalisasi dan Infrastruktur yang Tak Merata

“Program pemberdayaan wirausaha rakyat tidak boleh berhenti pada pelatihan dasar atau bantuan modal kecil yang stagnan,” imbuh Puan. 

“Jangan sampai rakyat didorong menjadi wirausaha, tapi hanya menghasilkan usaha-usaha subsisten dengan pendapatan rendah. Itu bukan pemberdayaan, tapi pengalihan tanggung jawab struktural,” lanjutnya.

Mantan Menko PMK itu menyatakan, situasi saat ini seharusnya menjadi momentum untuk mendorong model ekonomi kerakyatan yang berdaya saing global. 

Ia menekankan, penanganan PHK harus dilihat sebagai peluang untuk mendorong ekonomi rakyat yang lebih kuat dan bermartabat.

Baca juga: Kopdes Merah Putih Disebut Penyebab IHSG Anjlok, Menkop: Saya Perhatikan Ekonomi Rakyat

“Kita harus pastikan bahwa PHK bukan akhir, melainkan awal dari fase baru ekonomi rakyat. Ini hanya bisa dicapai jika negara tidak lepas tangan,” pungkas cucu Proklamator RI itu.

Terkini Lainnya
Badai PHK 2025, Puan Desak Negara Aktif Dampingi Pekerja Terdampak
Badai PHK 2025, Puan Desak Negara Aktif Dampingi Pekerja Terdampak
DPR
PMI Manufaktur Anjlok Diserbu Produk Impor, Komisi VII DPR: Perlu Perlindungan Pasar Domestik
PMI Manufaktur Anjlok Diserbu Produk Impor, Komisi VII DPR: Perlu Perlindungan Pasar Domestik
DPR
Ratusan Hakim Dimutasi, Wakil Ketua DPR Adies Kadir Apresiasi Langkah Tegas Ketua MA Sunarto
Ratusan Hakim Dimutasi, Wakil Ketua DPR Adies Kadir Apresiasi Langkah Tegas Ketua MA Sunarto
DPR
Tegaskan Dukungan Indonesia kepada Palestina, Puan: Tak Berubah Sejak Era Kemerdekaan
Tegaskan Dukungan Indonesia kepada Palestina, Puan: Tak Berubah Sejak Era Kemerdekaan
DPR
Bawa Semangat Kartini, Puan Ajak Perempuan Indonesia Berani Bersuara
Bawa Semangat Kartini, Puan Ajak Perempuan Indonesia Berani Bersuara
DPR
Kenang Jasa Kartini, Puan Ingatkan Pentingnya Pendidikan Terbuka untuk Perempuan
Kenang Jasa Kartini, Puan Ingatkan Pentingnya Pendidikan Terbuka untuk Perempuan
DPR
Puan Harap Ajaran Baik Paus Fransiskus Jadi Warisan yang Diteruskan
Puan Harap Ajaran Baik Paus Fransiskus Jadi Warisan yang Diteruskan
DPR
Posisi Dubes RI untuk AS Kosong, Puan Minta Pemerintah Segera Ajukan Usulan ke DPR
Posisi Dubes RI untuk AS Kosong, Puan Minta Pemerintah Segera Ajukan Usulan ke DPR
DPR
WNA Rusak Fasilitas RS di Bali, Wakil Ketua DPR: Bukti Pengawasan WNA Masih Lemah
WNA Rusak Fasilitas RS di Bali, Wakil Ketua DPR: Bukti Pengawasan WNA Masih Lemah
DPR
Tekankan Kesiapan Seluruh Variabel IKN, Komisi II DPR Dorong Otorita IKN Segera Defentif
Tekankan Kesiapan Seluruh Variabel IKN, Komisi II DPR Dorong Otorita IKN Segera Defentif
DPR
Beri Kepastian Hukum Pekerja Rumah Tangga, Komisi XIII DPR Percepat Pembahasan RUU PPRT
Beri Kepastian Hukum Pekerja Rumah Tangga, Komisi XIII DPR Percepat Pembahasan RUU PPRT
DPR
Kandungan Pestisida Anggur Shine Muscat Tinggi, Anggota Komisi IX Minta BPOM Ambil Langkah
Kandungan Pestisida Anggur Shine Muscat Tinggi, Anggota Komisi IX Minta BPOM Ambil Langkah
DPR
Sritex Pailit, DPR Tekankan Misi Penyelamatan untuk Puluhan Ribu Pekerja yang Terdampak
Sritex Pailit, DPR Tekankan Misi Penyelamatan untuk Puluhan Ribu Pekerja yang Terdampak
DPR
Komisi I DPR Paparkan Peluang Strategis Indonesia Bergabung dengan BRICS
Komisi I DPR Paparkan Peluang Strategis Indonesia Bergabung dengan BRICS
DPR
Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3, Komisi X DPR RI: Harus Efisien Anggaran dan Kembalikan UN
Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3, Komisi X DPR RI: Harus Efisien Anggaran dan Kembalikan UN
DPR

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke