KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Ace Hasan Syadzily atau yang akrab disapa Kang Ace meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk memastikan bahwa identitas kebanggaan Indonesia, terutama dalam hal transportasi tidak diabaikan.
"Kalau alasan dari otoritas Arab Saudi begitu (melarang pemasangan bendera di bus haji), pertanyaannya mengapa di negara lain tidak? Sementara di kita, bendera di bus jemaah haji Indonesia dicabut," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Rabu (12/6/2024).
Kang Ace yang juga Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI itu menegaskan bahwa bendera RI sangat penting sebagai identitas negara, serta membantu jemaah mengenali bus selawat.
"Hal ini sangat penting, karena membantu memastikan identitas bagi calon haji kita. Jika bukan karena bendera Indonesia, mereka tidak akan berani naik," imbuhnya.
Baca juga: INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di PBB Sudah Ada Sejak 2015, Bukan 2024
Pernyataan tersebut disampaikan Kang Ace saat menghadiri rapat pengawasan penyelenggaraan haji bersama Menag Yaqut Cholil Qoumas di Hotel Wehdah Al Khair, Jarwal, Mekkah, Arab Saudi, Rabu.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyoroti hilangnya bendera Indonesia yang menempel di bus jemaah haji Indonesia di Terminal Shaeb Amer, Mekkah.
Kang Ace menyampaikan bahwa identitas Indonesia di bus selawat jemaah haji RI sempat hilang menjelang akhir kloter.
"Catatan selanjutnya yang harus diperbaiki adalah, kemarin sempat menjadi sorotan bahwa bus selawat justru jelang akhir kloter kehilangan identitas Indonesia kita," katanya.
Baca juga: Kloter SUB 106 Jadi Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci
Dari keterangan petugas layanan transportasi Kementerian Agama (Kemenag) di Terminal Shaeb Amer, diketahui bahwa bendera Indonesia dicopot oleh otoritas Arab Saudi.
Namun, hal yang menjadi keprihatinan adalah bahwa bendera Iran dan Turki tetap ada di armada bus mereka.
"Kemarin ditanya, ini otoritas Arab Saudi yang mencopotnya, tapi pada saat bersamaan bendera Iran ada dan tidak dicopot," jelas Kang Ace.
"Kenapa Iran dan Turki ada bendera di bus-bus mereka tidak dicopot, padahal kurang apa kedekatan Indonesia sama Arab Saudi, kenapa sama Iran tidak dicopot, sementara kita dicopot?" sambungnya.
Baca juga: Politisi Gerindra Siti Nurizka Jadi Komut Pusri, Stafsus Erick Thohir: Sudah Mundur dari Anggota DPR
Sebagai informasi, rapat tersebut turut dihadiri pimpinan DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, Abdul Wahid, Diah Pitaloka, dan Ace Hasan Syadzily.
Selain itu, hadir pula Duta Besar (Dubes) RI untuk Arab Saudi Abdul Azis Ahmad, Konsulat Jenderal (Konjen) RI Jeddah Yusron Baharudin Ambary, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Muhammad Ali Ramdhani, Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Firmansyah N Nazaroedin, serta Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah.