Wakil Ketua DPR Sebut Indonesia Harus Kuasai Teknologi Mengolah Air Laut Jadi Air Minum

Kompas.com - 01/03/2024, 19:26 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Rachmat Gobel menegaskan bahwa Indonesia sudah selayaknya menguasai teknologi untuk mengolah air laut menjadi air minum maupun air bersih.

Hal tersebut disampaikan Gobel saat berkunjung ke industri pengolahan air laut menjadi air minum di Turki dan Hungaria. Pada kunjungannya tersebut, ia didampingi oleh Anggota DPR RI Charles Meikyansyah, Duta Besar Indonesia untuk Hungaria Dimas Wahab, dan sejumlah pimpinan lainnya.

Menurut Gobel, terdapat tiga alasan mengapa Indonesia perlu untuk mengadopsi teknologi pengolahan air laut ini. Pertama, Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi banyak laut, sehingga Indonesia memiliki kemudahan untuk mengelolanya.

"Kedua, banyak daerah terpencil yang kesulitan mendapatkan air bersih, khususnya di pulau-pulau kecil, daerah-daerah pantai, dan wilayah-wilayah kering. Ketiga, Indonesia menghadapi stunting dan kemiskinan yang membutuhkan solusi cepat dan mudah,” ujar Gobel melalui siaran persnya, Jumat (1/3/2024).

Baca juga: Adu Orasi di Gedung DPR: Relawan Anies Dukung Hak Angket, Mahasiswa Menolak

Gobel juga menjelaskan bahwa penerapan teknologi pengolahan air laut memiliki banyak keuntungan. Pertama, teknologi ini lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan mengambil air dari tanah atau mata air. Dengan mengambil air laut, maka air tanah tidak terganggu, sebab air tanah dibutuhkan untuk penghijauan dan keseimbangan alam.

Kedua, tidak ada limbah. Ketiga, teknologi ini menggunakan energi matahari sebagai sumber energinya. Jadi banyak sekali keuntungannya," lanjut Gobel.

Di samping itu, Gobel menerangkan, jika teknologi pengolahan air laut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan membangun waduk ataupun bendungan.

Rencananya, Gorontalo akan menjadi lokasi tahap pertama dalam penerapan teknologi pengolahan air ini. Gobel mengungkapkan, jika penerapan tersebut berhasil, teknologi ini akan diterapkan di kawasan-kawasan industri.

Baca juga: Komisi IX DPR Dorong Pemerintah Pusat Bantu Sediakan Anggaran untuk Faskes

Pada kesempatan yang sama, CEO at Hungarian Water Technology Corporation Adrian Kiss mengungkapkan bahwa mesin pengolah air tersebut sangat praktis untuk dibawa dan dipasang.

Pasalnya, sebut dia, semua komponen dirakit dalam bentuk kompon persegi panjang mirip kontainer, sehingga bisa dipasang berderet dan bertumpuk jika kapasitasnya lebih banyak.

"Juga ada ukuran mini yang mobile. Ini untuk kondisi bencana. Karena teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengolah air sungai," ujar Adrian.

Selain itu, teknologi pengolah air laut ini telah diadopsi di berbagai negara di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika. Adrian menuturkan bahwa Filipina sendiri telah memiliki mesin pengolah air laut di 18 titik.

Terkini Lainnya
Rating PMI Manufaktur RI Naik, Anggota Komisi IV DPR: Kita Tidak Boleh Terlena

Rating PMI Manufaktur RI Naik, Anggota Komisi IV DPR: Kita Tidak Boleh Terlena

DPR
DPR Dukung Prabowo Beri Amnesti dan Abolisi untuk 1.116 Warga, Termasuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto

DPR Dukung Prabowo Beri Amnesti dan Abolisi untuk 1.116 Warga, Termasuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto

DPR
Cegah Peningkatan PHK, DPR Perkuat Koordinasi dengan Kemenaker dan Dunia Usaha

Cegah Peningkatan PHK, DPR Perkuat Koordinasi dengan Kemenaker dan Dunia Usaha

DPR
Lawan Hoaks, Setjen DPR RI Gandeng Kantor Berita dan 4 Stasiun TV Nasional

Lawan Hoaks, Setjen DPR RI Gandeng Kantor Berita dan 4 Stasiun TV Nasional

DPR
Agar IKN Tidak Terlantar, Wakil Ketua DPR Dorong Wapres Berkantor di Sana

Agar IKN Tidak Terlantar, Wakil Ketua DPR Dorong Wapres Berkantor di Sana

DPR
Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025, Timwas DPR Sampaikan 3 Rekomendasi Utama

Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025, Timwas DPR Sampaikan 3 Rekomendasi Utama

DPR
Evaluasi Pelaksanaan Haji 2025, Timwas DPR RI Usulkan Pembentukan Pansus Hak Angket

Evaluasi Pelaksanaan Haji 2025, Timwas DPR RI Usulkan Pembentukan Pansus Hak Angket

DPR
Belajar dari Tsinghua, DPR Dorong Kampus Jadi Pusat Inovasi Teknologi

Belajar dari Tsinghua, DPR Dorong Kampus Jadi Pusat Inovasi Teknologi

DPR
Atasi Pengangguran, Wakil Ketua DPR RI Dorong Kolaborasi Vokasi, Industri, dan Pesantren

Atasi Pengangguran, Wakil Ketua DPR RI Dorong Kolaborasi Vokasi, Industri, dan Pesantren

DPR
Adang Daradjatun Terpilih jadi Wakil Ketua MKD DPR, Pengawasan Etika Bakal Diperkuat

Adang Daradjatun Terpilih jadi Wakil Ketua MKD DPR, Pengawasan Etika Bakal Diperkuat

DPR
Buka IHAA 2025, Wakil Ketua DPR Bangga Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Panahan Berkuda

Buka IHAA 2025, Wakil Ketua DPR Bangga Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Panahan Berkuda

DPR
Buka Forum Bakohumas, Cucun Ahmad Tegaskan Pentingnya Partisipasi Publik di DPR

Buka Forum Bakohumas, Cucun Ahmad Tegaskan Pentingnya Partisipasi Publik di DPR

DPR
24 Calon Dubes RI Lolos Uji Kelayakan DPR, Mayoritas Diplomat dan 2 Purnawirawan Militer

24 Calon Dubes RI Lolos Uji Kelayakan DPR, Mayoritas Diplomat dan 2 Purnawirawan Militer

DPR
Anggota Timwas Haji DPR Minta Sistem Haji RI Terintegrasi dengan Sistem Arab Saudi

Anggota Timwas Haji DPR Minta Sistem Haji RI Terintegrasi dengan Sistem Arab Saudi

DPR
Ramai Putusan Pemilu Terpisah, DPR Pastikan Tak Bahas Revisi UU MK

Ramai Putusan Pemilu Terpisah, DPR Pastikan Tak Bahas Revisi UU MK

DPR

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke