KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Indra Iskandar meyakini bahwa program Kunjungan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 atau Election Visit Program (EVP) akan menjadi fondasi yang kuat untuk sinergi antara penyelenggara pemilu, lembaga legislatif, dan pemerintah daerah (pemda) dalam mendukung demokrasi di Tanah Air.
“Kerja sama yang baik antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, dan DPR RI dalam penyelenggaraan acara ini saya yakini akan menjadi fondasi kuat untuk sinergi lembaga-lembaga penting dalam mendukung demokrasi di Tanah Air,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman dpr.go.id, Selasa (13/2/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Indra dalam sambutannya saat Gala Dinner EVP 2024 di Gedung Kerta Sabha, Bali, Senin (12/2/2024).
Ia menjelaskan bahwa pemilihan Bali sebagai tempat observasi pemilu 2024 karena kawasan ini dianggap sebagai simbol kekayaan warisan budaya Indonesia dan semangat persatuan yang mendasari prinsip-prinsip demokrasi yang dianut.
Baca juga: Membangun Kampung Pemilu demi Semarakkan Pesta Demokrasi dan Tingkatkan Partisipasi Pemilih...
Sebelumnya, kegiatan EVP pada Pemilu 2019 dilaksanakan di Jakarta.
“Dalam konteks ekonomi dan pariwisata, kami tidak boleh mengabaikan tantangan yang mungkin timbul. Tetapi kami optimistis bahwa dengan situasi aman dan nyaman di Bali, kunjungan wisatawan tetap akan meningkat. Tantangan yang kami hadapi bersama adalah menjaga situasi tetap aman dan mendukung kemajuan ekonomi serta pariwisata di Bali,” tutur Indra.
Pada akhir sambutan, ia berharap bahwa diselenggarakannya EVP 2024 dapat mempererat kerja sama multibilateral antara Indonesia dengan negara-negara sahabat.
“Mari kita jadikan acara ini sebagai tonggak positif dalam membangun demokrasi yang kuat, inklusif, serta mendukung kemajuan ekonomi dan pariwisata di Bali,” jelasnya.
Baca juga: Jelang Hari Pencoblosan, Disabilitas di Sumbawa Soroti Akses TPS Belum Inklusif
Untuk diketahui, EVP 2024 akan dihadiri oleh perwakilan dari 18 parlemen negara sahabat dan tiga organisasi internasional yang memiliki komitmen serupa dengan Indonesia dalam mewujudkan demokrasi melalui pemilu.
Hal tersebut sejalan dengan hasil kesepakatan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) bahwa setiap negara yang sedang mengadakan pemilu mengundang anggota AIPA sebagai pengamat pemilu.
Para pengamat tersebut akan melakukan peninjauan langsung terhadap proses pemungutan dan penghitungan suara di tiga lokasi di Provinsi Bali, yaitu di Desa Penglipuran, kawasan Jimbaran, dan kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK).