KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Bidang Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel terus berkeliling Indonesia untuk memaparkan bahaya pinjaman online (pinjol) ilegal.
Paling baru, dia menjadi pembicara dalam kegiatan bertajuk "Penyuluhan Jasa Keuangan Waspada Pinjol" yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Yayasan Cahaya Rakyat Gorontalo di Gorontalo, Selasa (8/8/2023).
Gobel menyebutkan, masyarakat Gorontalo termasuk paling banyak menjadi korban pinjol ilegal dan investasi bodong.
Padahal, pinjol ilegal memiliki bunga sangat tinggi sehingga termasuk ke dalam kategori riba yang diharamkan menurut agama Islam.
Di sisi lain, tingkat pencairan kredit usaha rakyat (KUR) yang berbunga rendah dan mendapat subsidi pemerintah justru termasuk rendah di Gorontalo.
Terkait hal itu, Gobel mengakui pinjol ilegal memiliki kemudahan dalam proses peminjaman.
Masyarakat terjebak pada iming-iming kemudahan dengan mengabaikan risikonya. Bahkan, sejumlah korbannya melakukan bunuh diri akibat terjerat pinjol ilegal.
Gobel pun mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tertipu dan dibohongi iming-iming pinjol ilegal.
“Sekarang, silakan ibu-ibu cek di balik kursi yang ibu duduki, nanti ada stiker dengan hadiah berangkat haji dan jalan-jalan ke Jepang,” katanya kepada para peserta dalam siaran pers, Kamis (10/8/2023).
Peserta yang mayoritas ibu-ibu itu segera bangun dan membolak-balik kursinya mencari stiker.
“Ayo dicari. Nanti yang beruntung berangkat haji dan jalan-jalan ke Jepang,” kata Gobel.
Baca juga: Modus Terkini Pinjol Ilegal, Transfer Dana Tanpa Sepengetahuan Korban
Ibu-ibu peserta pun makin bersemangat mencari stiker di belakang kursi tersebut.
“Ada yang dapat?” tanya Gobel.
“Belum Pak,” jawab para ibu, sampai akhirnya mereka menyerah.
“Nah, begitulah penipuan. Selalu diiming-imingi sesuatu yang tak logis dan menggiurkan. Jadi jangan mudah terperdaya oleh tipuan,” kata Gobel.
Gobel lalu memanggil salah satu peserta dan bertanya mengapa ibu tersebut mencari stiker tersebut.
Ibu itu menjawab karena iming-iming tiket berhadiah itu disampaikan Rachmat Gobel sehingga jadi percaya.
Baca juga: Gobel Ajak Perantau Asal Gorontalo Bangun Kampung Halaman
Gobel pun menjawab, penipuan investasi bodong maupun pinjol ilegal juga memanfaatkan para tokoh sebagai pemancingnya.
“Begitu cara bekerja penipu. Mereka menggunakan oknum aparat, oknum tokoh masyarakat, oknum pejabat, dan sebagainya,” jelasnya.
Gobel menjelaskan, beberapa waktu lalu ada seorang tokoh di Gorontalo yang membagikan uang sambil mengendarai kendaraan mewah.
Orang itu mencitrakan dirinya sukses berkat ikut investasi bodong robot trading maupun perdagangan valuta asing (valas).
“Orang itu akhirnya ditangkap sebagai penipu,” katanya.
Baca juga: Buka Bersama dengan Janda Pejuang, Rachmat Gobel: Budaya Gorontalo Banyak Lahirkan Tokoh Besar
Politisi Partai Nasdem itu mengatakan, masyarakat harus mengecek legalitas lembaga-lembaga pinjol tersebut di OJK.
“Ada aplikasinya dan fasilitasnya secara online. Atau bisa tanyakan langsung ke OJK,” katanya.
Selain itu, katanya, masyarakat harus memahami bahwa tidak ada sesuatu yang baik, dapat diperoleh dengan instan dan mudah.
“Semua harus berkeringat, melalui proses, dan usaha keras dan ulet. Jadi, mari kita bekerja keras dan kerja cerdas di bidangnya masing-masing,” ujarnya
Pada kesempatan itu, Gobel mengingatkan bahwa Gorontalo merupakan provinsi berjuluk Serambi Madinah. Jadi seharurnya agama sudah menjadi bagian yang melekat pada setiap warganya.
"Jadi, mestinya sudah paham bahwa pinjol ilegal itu hukumnya haram,” katanya
Baca juga: Buka Peluang Investasi, Rachmat Gobel Jelaskan Pembangunan IKN di Hadapan Parlemen Hungaria