Bertemu Ketua Parlemen Laos, Puan Bahas Rencana Kerja Sama RI-Laos di Berbagai Bidang

Kompas.com - 09/08/2023, 18:22 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Pertemuan Ketua DPR RI sekaligus Presiden ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 Puan Maharani dan President of National Assembly of Laos Xaysomphone Phomvihane di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
DOK. Humas DPR RI Pertemuan Ketua DPR RI sekaligus Presiden ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 Puan Maharani dan President of National Assembly of Laos Xaysomphone Phomvihane di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) sekaligus Presiden Organisasi Antarparlemen Negara ASEAN (AIPA) ke-44 Puan Maharani mengungkapkan berbagai rencana kerja sama antara Indonesia-Laos di berbagai bidang.

Pada bidang investasi, Puan mengatakan, telah membicarakan rencana keterlibatan RI dalam proyek pembangunan infrastruktur di Laos, seperti pengadaan kereta api dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk Petroleum Trading Lao Public Company (Petrotrade).

“Kemudian, Indonesia juga tertarik untuk bekerja sama imbal dagang (counter trade) pembelian potasium dari Laos mengingat potensi tambang potasium yang besar di negara tersebut,” ujar Puan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (9/8/2023).

Hal tersebut disampaikan Puan saat menerima kunjungan President of National Assembly of Laos Xaysomphone Phomvihane bersama delegasi Parlemen Laos di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: Kembangkan UMKM, Erick Undang Agung Sedayu Kolaborasi dengan BUMN

Ia berharap, DPR RI dan Parlemen Laos dapat mendorong realisasi berbagai rencana tersebut, termasuk pada rencana kerja sama investasi pembangunan pabrik pupuk di Laos oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.

“Saya juga berharap, Parlemen Laos dapat memberi dukungan penuh sehingga tindak lanjut hal tersebut dapat segera diwujudkan,” imbuh Puan.

Untuk memperkuat kerja sama ekonomi, Puan mengatakan, pihaknya akan mendorong realisasi pembukaan akses penerbangan langsung antara Indonesia dan Laos.

Menurutnya, akses penerbangan langsung akan memperkuat konektivitas antarnegara dan membuka peluang kerja sama di berbagai bidang, khususnya ekonomi dan pariwisata.

Tak lupa, Puan mengapresiasi pencapaian Laos dalam ketahanan energi, yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).

Baca juga: Ini Rekomendasi Tingkatkan Bauran Energi Terbarukan Indonesia

Perlu diketahui, Laos muncul sebagai pemain kunci dalam industri EBT. Negara ini memiliki lebih dari 70 bendungan dengan total kapasitas pembangkit sebesar 8.000 megawatt (MW).

Dengan demikian, Laos telah mencapai kemajuan memenuhi kebutuhan energi di negaranya dari sumber air.

“Capaian tersebut menegaskan kontribusi Laos terhadap ketahanan energi dan tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara,” ujar Puan.

Ia mengungkapkan bahwa Indonesia siap menjalin kerja sama dengan Laos, seperti kerja sama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan Électricité du Laos.

Puan menilai, Indonesia dan Laos dapat saling bertukar pengalaman dalam upaya pengembangan energi terbarukan.

Baca juga: Pemanfaatan Energi Terbarukan Masih Rendah, Belum Ada Target yang Tercapai

“Saya mendorong kerja sama berupa pertukaran pengalaman, dan best practice dalam pengembangan sektor energi terbarukan. Saya berharap Indonesia dan Laos dapat menegaskan pentingnya transisi energi terbarukan sebagai pengganti bahan bakar fosil dalam kebijakan domestik dan regional,” katanya.

Terkait hubungan politik, Puan mengatakan, Indonesia dan Laos telah memberi kontribusi positif bagi stabilitas kawasan ASEAN.

Sebagai kerja sama lebih lanjut, ia mengajak Parlemen Laos untuk selalu berkontribusi pada upaya menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan.

“Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) Pertahanan Laos. Hal ini ditandai dengan keterlibatan Perwira Angkatan Bersenjata Laos dalam mengikuti pendidikan di Indonesia,” tutur Puan.

Cucu Bung Karno itu juga meminta Parlemen Laos agar dapat mendorong pemerintahannya untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan.

Baca juga: Jokowi: Industri Pertahanan Kita Punya Prospek Baik, Permintaannya Banyak

Apalagi, kata Puan, Laos tertarik untuk membeli pesawat dan alat utama sistem senjata (alutsista) pertahanan dari Indonesia.

“Kiranya Parlemen Laos dapat mendorong tindak lanjut pembelian pesawat terbang yang diproduksi Indonesia, yang diminati Pemerintah Laos,” imbuhnya.

Kerja sama penegakan hukum

Pada kesempatan tersebut, Puan juga membicarakan mengenai kerja sama penegakan hukum.

“DPR RI dan Parlemen Laos sepakat untuk memperkuat komitmen terhadap pemberantasan kejahatan transnasional,” imbuhnya.

Adapun kejahatan tersebut, seperti memberantas tindak pidana narkotika yang dinilai sangat penting dalam mendukung terwujudnya kawasan ASEAN yang aman, stabil, dan sejahtera.

Baca juga: Letak Geografis Sebabkan Harga BBM RI Variatif, Beda dari Malaysia-Singapura

Ia mengungkapkan bahwa kondisi geografis Laos berbatasan dengan Thailand dan Myanmar. Hal ini memperbesar potensi penyelundupan dan perdagangan gelap narkotika di wilayah ASEAN.

Wilayah luas golden triangle sebagai penghasil opium itu, kata dia, berdampak pada tersebarnya produk narkotika ke berbagai negara.

“Saya mendorong peningkatan kerja sama bilateral untuk mengatasi kejahatan narkotika tersebut,” ucap Puan.

Kerja sama yang dimaksud, antara lain pertukaran dokumen, materi dan informasi hukum yang bersifat publik, dan kerja sama teknis dalam penanganan kejahatan lintas negara.

Selain itu, Puan juga mendorong Parlemen Laos untuk mendukung pengesahan ASEAN Extradition Treaty atau Perjanjian Ekstradisi ASEAN yang disepakati kedua negara.

Baca juga: Arsjad Rasjid Sebut ASEAN-BAC Siap Realisasikan ASEAN Business Roadmap

“Saya berharap akan dukungan Laos untuk pengesahan ASEAN Extradition Treaty dalam pertemuan ASEAN yang membahas hal tersebut,” tuturnya.

Peningkatan hubungan antar-masyarakat

Pada pertemuan tersebut, Puan dan Ketua Parlemen Laos juga turut dibahas mengenai peningkatan hubungan antar-masyarakat Indonesia dan Laos.

Penguatan hubungan people to people itu dapat dilakukan melalui kerja sama pendidikan dan kebudayaan.

“Pelajar-pelajar dari Laos, termasuk mahasiswa dapat mengenal lebih dekat kebudayaan Indonesia melalui jalur pendidikan di Indonesia. Sebaliknya, pelajar dari Indonesia dapat mengunjungi Laos untuk mengenal lebih dekat kebudayaan di sana,” jelas Puan.

Baca juga: Pameran Dagang dan Pariwisata di Kamboja Hasilkan Transaksi Potensial hingga 1 Juta Dollar AS Juta

Puan juga mendukung penguatan kerja sama pariwisata Indonesia dan Laos, salah satunya pada objek wisata Candi karena kedua negara memiliki kesamaan dalam potensi wisata itu.

“Karenanya kedua negara dapat bekerja sama dalam mempromosikan wisata dan pemeliharaan candi,” ungkapnya.

Di akhir bilateral meeting, Puan berharap agar pertemuan dengan pembicaraan yang cukup produktif ini dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia dan Laos.

“Saya berharap RI dan Majelis Nasional Republik Demokrasi Rakyat Laos terus saling mendukung di masa depan,” ucap Puan.

Hubungan bilateral Indonesia-Laos

Hubungan bilateral Indonesia dan Laos sudah terjalin selama 66 tahun dan terus mengalami peningkatan.

Terlebih, sejak 2013, Indonesia-Laos telah membentuk ‘Komisi Bersama untuk Kerja Sama RI-Laos’ yang diharapkan dapat menemukan solusi bersama atas masalah yang dihadapi oleh kedua negara.

Puan mengapresiasi nilai perdagangan bilateral Indonesia-Laos yang mengalami peningkatan secara signifikan, dari semula sebesar 45 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada 2021, menjadi 194 juta dollar AS pada 2022.

Ia berharap, nilai perdagangan Indonesia-Laos dapat terus ditingkatkan.

Sebagai informasi, pertemuan Puan dan Ketua Parlemen Laos digelar di sela-sela Sidang Umum AIPA ke-44 dengan DPR bertindak sebagai tuan rumah.

Baca juga: 4 Saran Delegasi Indonesia untuk Negara ASEAN di Forum AIPA Ke-44

“Selamat datang di Jakarta, Indonesia, Yang Mulia Xaysomphone Phomvihane. Presiden Majelis Nasional Laos PDR,” kata Puan.

Saat menyambut delegasi Parlemen Laos, Puan didampingi oleh Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus, dua Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR, yaitu Gilang Dhielafararez dan Putu Supadma Rudana, serta anggota DPR RI lainnya, seperti Mulan Jameela dan Hugua.

Sementara itu, Ketua Parlemen Laos Xaysomphone Phomvihane datang bersama sejumlah anggota lainnya, yaitu Sanya Praseth, Linkham Douangsavan, Thanta Khongphaly, dan Duta besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Laos untuk Indonesia, Phomma Sidsen.

Pada awal pertemuan, Puan menceritakan tentang sejarah Gedung DPR terutama Gedung Nusantara yang menjadi lokasi pertemuan.

Baca juga: 4 Spot Foto di Taman Proklamasi, Ada Patung Soekarno-Hatta

Ia mengungkapkan bahwa gedung yang dikenal dengan sebutan Gedung Kura-kura itu dibangun atas gagasan Presiden pertama RI Soekarno.

“Semula gedung ini dibangun untuk menjadi tempat penyelenggaraan Conference of The New Emerging Forces (CONEFO). Pendirian CONEFO yang juga gagasan Presiden Soekarno (bertujuan) untuk menciptakan perdamaian dan sebagai kekuatan baru selain Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” jelas Puan.

Ia menjelaskan, Gedung Nusantara berbentuk menyerupai kepakan sayap burung yang siap untuk terbang.

Hal tersebut, kata Puan, menggambarkan simbol kekuatan bangsa Indonesia yang akan bangkit menuju masa depan yang cerah.

Baca juga: Kekuatan Ukraina Disebut Kian Mendominasi, Rusia Kerepotan

Tak lupa, Puan menyampaikan terima kasih kepada Ketua Parlemen Laos yang berkenan menghadiri langsung pelaksanaan Sidang Umum AIPA di Jakarta.

Menurutnya, acara tersebut merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat persatuan, dan soliditas, serta memperkokoh sentralitas ASEAN.

“Komitmen ASEAN yang kuat merupakan modal bersama bagi kita untuk merespons permasalahan di kawasan. DPR RI memandang penting diplomasi parlemen baik secara bilateral, regional, dan global. Diplomasi parlemen perlu dilakukan untuk memperkuat diplomasi antar pemerintah,” tutur Puan.

Siap bantu pelaksanaan Sidang Umum AIPA ke-45

Terkait AIPA, mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu menyatakan bahwa pihaknya sebagai pemegang Presidensi AIPA 2023 memberikan dukungan penuh atas keketuaan Laos di AIPA ke-45 pada 2024.

Baca juga: Ketua ASEAN-BAC 2023 Siap Jalin Kerja Sama Indonesia-Laos di Sektor Jasa Logistik dan Transportasi

Ia mengungkapkan, DPR siap membantu pelaksanaan Sidang Umum AIPA ke-45 melalui pendampingan dan berbagi pengalaman.

“Saya menyatakan kesiapan DPR RI untuk membantu pelaksanaan Sidang Umum AIPA ke-45 pada 2024 di Laos. Saya berharap pelaksanaan Sidang Umum ke-45 di Laos mengadopsi keberlanjutan tema AIPA ke-44,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan berharap, Laos akan sukses menyelenggarakan Sidang Umum AIPA pada 2024 .

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Puan dan Ketua Parlemen Laos sempat menyinggung sejumlah isu yang dibahas dalam Sidang Umum AIPA di Jakarta. Salah satunya terkait penyelesaian konflik di Myanmar.

“Kita juga bersama-sama sepakat mendorong perdamaian di Myanmar, tentang implementasi lima poin kesepakatan agar segera dilaksanakan oleh Myanmar sehingga terjadi perdamaian yang ada di negara tersebut,” terangnya.

Baca juga: Jokowi: Upaya ASEAN untuk Bantu Myanmar Terus Dilakukan

Sementara itu, Ketua Parlemen Laos Xaysomphone Phomvihane mengatakan, pihaknya merasa terhormat bisa berkunjung ke Gedung DPR.

Ia berharap Indonesia dan Laos dapat memperbanyak peluang kerja sama melalui kunjungan antarnegara.

“Ibu Ketua (Puan) dan saya melakukan pembicaraan secara bersahabat dan hangat sebagai kedua negara sahabat. Kami saling terbuka berdiskusi, memperbaharui fokus kerja sama yang semakin luas,” ucap Phomvihane.

Ia juga memastikan siap mendukung kerja sama Indonesia dan Laos dalam hal EBT dan peningkatan perdagangan maupun investasi kedua negara.

“Saya harapkan parlemen dapat mendorong itu semua agar semakin banyak terealisasikan. Kami juga berterima kasih atas komitmen Ibu Puan yang bersedia untuk bertukar pengalaman dalam penyelenggaraan AIPA ke-45 di Laos nanti,” tutur Phomvihane.

Terkini Lainnya
Tekankan Kesiapan Seluruh Variabel IKN, Komisi II DPR Dorong Otorita IKN Segera Defentif
Tekankan Kesiapan Seluruh Variabel IKN, Komisi II DPR Dorong Otorita IKN Segera Defentif
DPR
Beri Kepastian Hukum Pekerja Rumah Tangga, Komisi XIII DPR Percepat Pembahasan RUU PPRT
Beri Kepastian Hukum Pekerja Rumah Tangga, Komisi XIII DPR Percepat Pembahasan RUU PPRT
DPR
Kandungan Pestisida Anggur Shine Muscat Tinggi, Anggota Komisi IX Minta BPOM Ambil Langkah
Kandungan Pestisida Anggur Shine Muscat Tinggi, Anggota Komisi IX Minta BPOM Ambil Langkah
DPR
Sritex Pailit, DPR Tekankan Misi Penyelamatan untuk Puluhan Ribu Pekerja yang Terdampak
Sritex Pailit, DPR Tekankan Misi Penyelamatan untuk Puluhan Ribu Pekerja yang Terdampak
DPR
Komisi I DPR Paparkan Peluang Strategis Indonesia Bergabung dengan BRICS
Komisi I DPR Paparkan Peluang Strategis Indonesia Bergabung dengan BRICS
DPR
Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3, Komisi X DPR RI: Harus Efisien Anggaran dan Kembalikan UN
Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3, Komisi X DPR RI: Harus Efisien Anggaran dan Kembalikan UN
DPR
Hari Sumpah Pemuda, Puan Ajak Generasi Muda Berkontribusi di Sektor Ekonomi, Pendidikan, dan Sosial
Hari Sumpah Pemuda, Puan Ajak Generasi Muda Berkontribusi di Sektor Ekonomi, Pendidikan, dan Sosial
DPR
Wakil Ketua DPR RI Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Dapat Dicapai
Wakil Ketua DPR RI Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Dapat Dicapai
DPR
Tunggu Rapat Kerja dengan Mitra, Komisi XIII Buka Peluang Jadikan RUU Perampasan Aset Prioritas
Tunggu Rapat Kerja dengan Mitra, Komisi XIII Buka Peluang Jadikan RUU Perampasan Aset Prioritas
DPR
Berkaca dari Kasus Guru Honorer Supriyani, DPR Minta Pemerintah Buat Sistem Pendidikan yang Lindungi Semua Pihak
Berkaca dari Kasus Guru Honorer Supriyani, DPR Minta Pemerintah Buat Sistem Pendidikan yang Lindungi Semua Pihak
DPR
Soal Retret Kabinet Merah Putih, Komisi I DPR: Semoga Bisa Tingkatkan Kekompakan
Soal Retret Kabinet Merah Putih, Komisi I DPR: Semoga Bisa Tingkatkan Kekompakan
DPR
Komisi IX DPR Kawal Program Kesejahteraan Prabowo, Ini Isu yang Dibahas
Komisi IX DPR Kawal Program Kesejahteraan Prabowo, Ini Isu yang Dibahas
DPR
Ketua Komisi X DPR Ingatkan Tugas Penting Majukan Pendidikan dan Sejahterakan Pengajar
Ketua Komisi X DPR Ingatkan Tugas Penting Majukan Pendidikan dan Sejahterakan Pengajar
DPR
Pastikan RUU Perampasan Aset Lanjut Dibahas, Ketua Komisi XIII DPR Beberkan Agendanya
Pastikan RUU Perampasan Aset Lanjut Dibahas, Ketua Komisi XIII DPR Beberkan Agendanya
DPR
Said Abdullah Resmi Ditetapkan sebagai Ketua Banggar DPR Periode 2024-2029
Said Abdullah Resmi Ditetapkan sebagai Ketua Banggar DPR Periode 2024-2029
DPR

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke