KOMPAS.com - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fadli Zon mengatakan, kawasan Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN) menjadi perhatian banyak pihak karena memiliki potensi yang besar.
"ASEAN menjadi satu alternatif kawasan dengan pasar yang cukup besar. Potensi dan bonus demografinya juga besar, makanya dilirik oleh banyak pihak, mulai dari Eropa, Amerika, China, Jepang, dan lain-lain," ujar Fadli, dikutip melalui keterangan persnya, Jumat (4/8/2023).
Hal tersebut disampaikan Fadli saat menghadiri acara Detik Pagi Spesial Episode 100 di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Pada kesempatan itu, Fadli turut membahas persiapan perhelatan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly ( AIPA) di Indonesia. Pasalnya, tahun ini DPR RI didapuk untuk menjadi tuan rumah AIPA.
Baca juga: Jadi Observer Pilpres di Uzbekistan, Fadli Zon Sebut Pilpres di Sana Transparan
Momen tersebut bisa dikatakan langka, karena hanya terjadi 10 tahun sekali. Jika dikalkulasikan dengan tahun ini, Indonesia akan menjamu AIPA sebanyak tujuh kali.
Keketuaan Indonesia tahun ini merupakan sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab bagi Indonesia untuk terus mendorong penguatan parlemen guna menyelesaikan berbagai persoalan kawasan.
Dengan menjadi tuan rumah, Indonesia juga diharapkan bisa melebarkan kiprahnya di kawasan ASEAN dan Asia-Pasifik.
Indonesia memiliki populasi penduduk sebesar 41,36 persen dari total penduduk negara-negara ASEAN. Secara sejarah, Indonesia juga merupakan salah satu founding fathers ASEAN. Artinya, peran dan terobosan Indonesia di kawasan sangat dibutuhkan banyak pihak.
Fadli mengatakan, meski berperan penting di kawasan, keketuaan Indonesia di ASEAN dan AIPA menemui sejumlah tantangan regional yang kompleks.
Baca juga: Klaim Prabowo Pegang Remote Control Sendiri, Fadli Zon: Enggak Tahu Bakal Capres Lain
Oleh karenanya, sebut dia, tahun ini Indonesia meminta bantuan dari para anggota ASEAN untuk mewujudkan kawasan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth.
"Kita ingin menjadikan kawasan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth. Dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta di kawasan ASEAN, ini jauh melampaui Uni Eropa," ungkapnya.