KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Bidang Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel meluncurkan buku ketiganya sebagai anggota DPR di Grand Palace, Kota Gorontalo, Senin (26/6/2023).
Buku berjudul “Restorasi untuk Kesejahteraan dan Martabat Bangsa; Kiprah Tahun ke-3 Kinerja Wakil Ketua DPR RI/Korinbang,” itu bertebal 415 halaman yang terbagi ke dalam 11 bab.
“Buku ini sebagai bentuk pertanggungjawaban saya kepada publik, terutama kepada rakyat Gorontalo yang menjadi daerah pemilihan (dapil) saya,” kata Rachmat Gobel dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (27/6/2023).
Sama seperti buku pertama dan kedua, buku tersebut berisi laporan kinerja Rachmat Gobel selaku anggota dan wakil ketua DPR RI. Buku ini secara spesifik melaporkan kegiatan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) periode 2014–2015 itu selama 2022.
Baca juga: Mendag Ngaku Enggak Suka Impor dan Pernah Kritik Pemerintah
Bertepatan dengan peluncuran buku tersebut, sejumlah tokoh hingga staf khusus mengungkapkan kepribadian Rachmat Gobel selama tiga tahun menjabat sebagai wakil rakyat.
Salah satu Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Nining Indra Saleh mengatakan, lelaki kelahiran 1962 tersebut adalah anggota DPR RI yang sangat aktif.
Selain itu, kata dia, Gobel mengikuti ketentuan perundangan untuk selalu menemui pemilihnya dalam kunjungan dapil maupun kunjungan reses.
“Hingga Juni 2023 sudah 51 kali menemui konstituen di 398 lokasi. Ini suatu rekor tersendiri. Dalam setiap kunjungan itu, Bapak Gobel menyerap aspirasi, melakukan sosialisasi, dan juga mewujudkan aspirasi ke masyarakat,” ucap Nining.
Baca juga: Pemilu Tetap Proporsional Terbuka, PAN: Sesuai dengan Aspirasi Masyarakat
Dalam tiga tahun tersebut, lanjut dia, Gobel telah membangun ribuan rumah melalui program bantuan stimulan pembangunan perumahan, memperbaiki lingkungan kota, membangun saluran irigasi dan kawasan wisata.
Tak hanya itu, Gobel juga membagikan bibit padi dan jagung, bantuan ratusan ton beras dan pupuk, dan membagikan ratusan traktor pertanian, serta membangun dua pabrik penggilingan beras, termasuk pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berstandar internasional.
“Ada yang dari uang pribadi, ada yang dari dana APBN, ada yang dari dana CSR, dan ada yang dari program pemerintah,” katanya.
Sementara itu, Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Rustam Akili mengatakan, pemilik National Gobel Group itu memiliki motto politik pembangunan dan politik kesejahteraan.
Motto tersebut, kata dia, sesuai dengan kondisi Provinsi Gorontalo yang merupakan provinsi paling miskin nomor lima di Indonesia.
Untuk mengatasi kemiskinan, sebut Rustam, program Gobel berfokus pada pembangunan pertanian dan perikanan, usaha mikro kecil menengah (UMKM), sumber daya manusia (SDM), dan koperasi.
“Gambar besarnya adalah Visi 2051 dengan lokomotif pengembangan pelabuhan internasional di Anggrek dan pembangunan kawasan ekonomi khusus pangan. Investasinya sekitar Rp 1,4 triliun dan akan menyerap 100.000 tenaga kerja dalam 30 tahun,” imbuhnya.
Baca juga: Inflasi dan Harga Pangan Masih Tinggi, Inggris Bakal Panggil Para Bos Supermarket
Selain staf khusus, sejumlah tokoh pendidik ikut memberikan perhatian khusus terhadap Visi 2051.
Dosen Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Lukman AR Laliyo mengatakan, Visi 2051 memberikan gambaran yang jelas tentang masa depan Gorontalo.
Menurutnya, pengembangan Pelabuhan Anggrek akan memiliki dampak yang luar biasa.
Sementara itu, Dosen UNG Basri Amin mengungkapkan, Visi 2051 mengkoneksikan situasi masa kini ke masa depan.
Sebab, menurutnya, Rachmat Gobel adalah orang yang otentik dan logic.
Terkait peluncuran buku, Lukman AR Laliyo menyebut, buku tersebut mengungkap secara lengkap tentang sosok seorang Gobel. Mulai dari data, akta, gagasan, analisis, visi, dan cita-cita.
Baca juga: Gobel Kritik Jokowi: Subsidi Mobil Listrik Untungkan Pengusaha Kaya
Oleh karenanya, Basri menyarankan agar buku Rachmat Gobel dibagikan kepada para mahasiswa dan generasi muda Gorontalo supaya mereka memiliki harapan yang jelas tentang masa depannya.
“Orang bertanya kenapa Gorontalo memiliki orang-orang besar seperti Habibie, Badudu, Katili, dan sebagainya tapi tetap miskin. Buku ini diharapkan bisa menjawabnya,” tutur Basri .
Menurut Rektor UNG Sofyan Abdullah, buku Rachmat Gobel sangat inspiratif dan patut dibaca.
Sebab, kata dia, buku tersebut memberikan gambaran dan tentang dunia pertanian, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan sebagainya.
Baca juga: Bagaimana Limbah Makanan Memperparah Perubahan Iklim dan Pemanasan Global?
“(Buku itu juga memberikan gambaran) bagaimana pembangunan pertanian, perikanan, UMKM akan menyejahterakan rakyat Gorontalo,” ujar Sofyan.
Di sisi lain, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo Zulkarnain Suleman mengatakan, buku tersebut menjadi bukti tunainya amanah dan tanggung jawab.
Buku itu, kata dia, juga memberikan gambaran seorang Rachmat Gobel sebagai orang yang cerdas dan cakap dalam bekerja.
“Buku ini juga mencontohkan tentang model dan pola kerja,” imbuh Zulkarnain.
Adapun Imam Besar Masjid Baiturrahim Kota Gorontalo Abdul Rasyid Kamaru mengatakan bahwa Rachmat Gobel sering memperhatikan semua hal, mulai dari soal kain karawo hingga soal banjir.
Baca juga: Johnny Plate Minta Uang BAKTI Buat Sumbang Korban Banjir sampai Gereja di NTT
“(Rachmat Gobel) juga (memperhatikan ) soal anyaman tikar dan gula aren. Namun penting juga agar memperhatikan soal bahasa daerah,” tuturnya.
Terakhir, Sekretaris Dewan Adat Gorontalo sekaligus Dosen UNG Alim S Niode mengatakan bahwa Rachmat Gobel seorang yang cermat dalam bekerja.
“Semua gagasan dan programnya diterjemahkan dari konsep restorasi,” imbuhnya.