KOMPAS.com - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Gde Sumarjaya Linggih atau Demer menyampaikan, pelaksanaan KTT G20 dan sejumlah rangkaian side event-nya membawa angin segar bagi sektor pariwisata serta perekonomian Bali.
Pasalnya, kata dia, dengan suksesnya pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) akan semakin menambah kenyamanan dan keamanan wisatawan dalam menikmati pariwisata di Bali.
“Suksesnya KTT G20 di Bali akan membawa nama baik Bali ke seluruh dunia,” ujar Demer dalam keteragan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (17/11/2022).
Apalagi, kata dia, Bali juga menerima sejumlah perbaikan dan peningkatan infrastruktur serta dukungan keamanan dari pemerintah pusat untuk menyukseskan KTT G20 yang acara puncaknya berlangsung 15-16 November 2022.
Baca juga: Tantangan Persiapan Jamuan KTT G20, Masak untuk 500 Orang dari Berbagai Negara
Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bali ini mengungkapkan, KTT G20 juga menjadi promosi gratis bagi pariwisata Bali ke seluruh dunia.
“Bahkan yang mempromosikannya adalah tokoh-tokoh terkenal, tokoh-tokoh berpengaruh yang dipercaya masyarakat, para pemimpin negara di dunia,” kata Demer.
Atas dasar itu, Demer yang juga seorang pengusaha dan mantan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bali ini menyakini bahwa pariwisata Bali akan lebih cepat pulih dan bangkit.
Bahkan Demer optimis pariwisata Bali dapat lebih menggeliat pada 2023 dan pertumbuhan ekonomi Bali bisa tetap terjaga.
Hal itu terjadi karena Bali sedang mengembangkan diri menjadi destinasi health tourism atau wisata kesehatan dengan keberadaan rumah sakit internasional yang sedang dibangun di Kawasan Sanur, Denpasar, Bali.
Baca juga: Pemerintah Bakal Bentuk Indonesia Health Tourism Board, Apa Itu?
Menurut rencana di kawasan tersebut akan hadir Mayo Clinic, brand rumah sakit internasional yang sudah mendunia dan terpercaya dengan layanan kesehatan berkelasnya.
“RS Internasional ini akan menjadi game changer untuk pariwisata Bali dan medical tourism di Bali akan dikenal seluruh dunia,” jelas Demer.
Meski demikian, Demer tak menyangkal prediksi yang menyebutkan bahwa perekonomian dunia bakal kembali melandai pada 2023. Hal ini merujuk ramalan resesi global yang akan terjadi pada tahun tersebut.
Demer berharap pandemi tak akan terjadi lagi sehingga dapat memberikan angin segar untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada 2023.