KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih mendukung dan berharap pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ultra Mikro (UMi) membuat usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) "naik kelas."
"Pendekatan bisnis dari Holding Ultra Mikro ini diharapkan menjadi model pengembangan bisnis yang menjembatani usaha UMi 'naik kelas' (untuk) memasuki segmen usaha kecil dan menengah,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (17/6/20120).
Gde berharap, model ini bisa jadi pengungkit bagi sektor mikro dan UMKM untuk terus tumbuh dan menjadi pendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Tanpa penetrasi yang kuat akan sulit bagi UKM meningkatkan kapasitas usaha dan daya saing. Holding ini diharapkan juga dapat membina pelaku UMKM untuk menerapkan pola-pola usaha yang lebih modern," ujarnya.
Oleh karena itu, pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro diharapkan mampu mendorong pengembangan UMKM dalam akses permodalan, pembayaran, dan penguatan digitalisasi UMKM yang masih rendah.
Baca juga: Ketua DPR Minta Semua Komponen Bangsa Fokus Tangani Lonjakan Kasus Covid-19
“Maka, melalui penggabungan ini diharapkan juga terjadi efisiensi dan efektivitas peningkatan kapasitas UMKM dan kemudahan akses pembiayaan bagi kelompok usaha kecil," tegas Politisi Senior Golkar tersebut.
Penggabungan Holding BUMN Ultra Mikro ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kinerja dan sinergi BUMN-BUMN dengan tanpa menghilangkan keunikan produk dan fokus bisnisnya yang berbeda satu sama lain, memperluas pasar, dan meningkatkan keuntungan.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki sebelumnya menyebut, struktur ekonomi di Indonesia itu 99 persen lebih berasal dari UMKM.
Namun, kenyataan di lapangan menyebutkan, pembiayaan kredit perbankan UMKM di Indonesia baru mencapai 19,97 persen berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM.
Baca juga: Teten Masduki Sebut UKM Bisa Maju jika Mengikuti Selera Pasar