KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen Uni Emirat Arab ( UEA) dan Australia guna membahas soal dukungan dua negara untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Dalam pertemuan tersebut, Puan bertemu dengan Ketua Dewan Federal Nasional UEA Saqr Ghobash untuk membahas mengenai hubungan erat Indonesia dengan UEA yang telah terjalin selama 46 tahun.
Ia mengatakan, Indonesia dan UEA semakin menguatkan hubungan kedua negara karena didukung oleh kesamaan nilai-nilai yang dijunjung Indonesia, seperti toleransi dan moderasi.
“Hubungan yang terjalin ini mencerminkan eratnya hubungan kedua negara. Hal itu dibuktikan dengan pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang diberi nama salah satu tokoh sentral UEA, yakni Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ),” ungkap Puan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (6/10/2022).
Hal tersebut disampaikan oleh Puan Maharani dalam pertemuan bersama parlemen UEA dan Australia yang dilakukan secara terpisah di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Ia begitu mengapresiasi nilai perdagangan yang terjadi antara Indonesia dan UEA yang telah mencapai 4,0 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada 2021.
Baca juga: HUT Ke-77 TNI, Ketua DPR RI Berharap Pimpinan TNI Kompak dan Terhindar Politik Praktis
“Saya berharap nilai yang terjalin tersebut dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan hubungan kedua negara,” jelas Puan.
Diketahui, berkat arahan langsung dari Mohamed Bin Zayed yang memegang peranan penting, UEA diketahui memberikan bantuan investasi sebesar 10 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 144 triliun yang akan ditempatkan pada dana kelolaan Indonesia Investment Authority (INA).
Adapun dana itu akan digunakan untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan proyek-proyek infrastruktur.
“Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Indonesia dan UEA Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada Juli 2022 di Abu Dhabi. Diharapkan perjanjian itu dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan UEA, khususnya terkait isu ekonomi syariah yang merupakan salah satu isu proritas kedua negara,” ujar perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu.
Tak hanya itu, Puan juga menyambut baik peningkatan investasi UEA di Indonesia, khususnya investasi proyek IKN Nusantara yang mengusung konsep hijau.
Adapun UEA telah menaruh investasi senilai 20 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 299,5 triliun untuk proyek IKN Nusantara.
“Kehadiran investasi IKN akan menjadi simbol baru eratnya hubungan kedua negara. saya berharap agar pembentukan pendanaan pembangunan IKN oleh Indonesia dan UEA dapat berjalan lancar,” ujar Puan.
Sejalan dengan isu prioritas Parliamentary-20 ( P20), lanjut Puan, kerja sama yang terjalin ini juga dapat berfokus pada sektor ekonomi hijau, seperti investasi dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan untuk transisi ekonomi.
“Hal ini berkesinambungan dengan komitmen bersama internasional dalam mengatasi perubahan iklim,” kata Puan.
Sebagai informasi, selain menjalin kerja sama soal pembangunan IKN Nusantara, Indonesia dan UEA turut menjalin kerja sama di tingkat global, salah satunya memperkuat multilateralisme dan pendekatan kolaboratif dalam mengatasi masalah-masalah global.
Sedangkan untuk fungsi pengawasan, Indonesia dan UEA juga menjalin kerja sama dalam penanganan perubahan iklim melalui proyek bersama dalam pengembangan hutan mangrove serta penguatan kerja sama di bidang industri pertahanan dalam bidang kendaraan tempur.
Tak hanya itu, dalam meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, diharapkan dukungan tersebut berjalan lancar dan memberi kemakmuran dalam pendirian School of Future Studies di Indonesia.
Baca juga: Puan Maharani Dorong Perdamaian Ukraina dengan Rusia
Selain menjalin pertemuan bilateral bersama dengan United Emirated Arab (UEA), Indonesia juga menjalin pertemuan bilateral bersama dengan Australia.
Dalam pertemuan tersebut, Puan Maharani bersama dengan Ketua DPR Australia Milton Dick membicarakan mengenai kerja sama dalam pembangunan IKN Nusantara dengan infrastruktur ramah lingkungan.
“Saya menyambut dengan baik jalinan kerja sama antara Indonesia dan Australia yang siap bekerja sama dalam pengembangan IKN Nusantara dan mendorong implementasinya,” ujar Puan.
Selain itu, dalam kerja sama itu, Australia juga menawarkan program antisipasi perubahan iklim atau climate change dan berharap kerja sama yang berada di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese berharap bisa lebih mengeratkan, khususnya antara Kalimantan Timur dan Australia.
“Saya begitu mengapresiasi kunjungan kenegaraan PM Anthony ke Bogor dalam rangka Annual Leaders Meeting pada Juni 2022 lalu serta mengonfirmasi kehadiran PM Australia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty ( G20) di Bali dan pemberian beasiswa di bidang prioritas G20,” ungkap cucu Proklamator RI Bung Karno itu.
Lebih lanjut, ia menyatakan kegembiraannya dengan hubungan bilateral Indonesia-Australia yang semakin kuat dan solid.
Ia juga mengingatkan Australia merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia pascaproklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
“Hubungan bilateral ini diharapkan akan terus diperkuat lagi sejak dideklarasikannya Indonesia-Australia sebagai mitra strategis pada Agustus 2018,” ucapnya.
Menurut Puan, penguatan hubungan tersebut semakin didukung dengan penandatanganan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) pada Maret 2019.
Adapun jalinan tersebut guna menambah kuota working holiday visa menjadi 5.000 peserta per tahun, penambahan dana senilai 470 juta dollar Australia untuk program bantuan pembangunan resmi Australia, serta program ketahanan pangan.
“Saya juga mengapresiasi dukungan pendanaan climate and infrastructure senilai 200 juta dollar Australia sebagai bentuk tindak lanjut Indonesia-Australia Joint Statement on Cooperation on the Green Economy and Energy Transition,” katanya.
Untuk diketahui, Indonesia dan Australia juga turut menjalin kerja sama dalam bidang ekonomi, yakni perkembangan signifikan hubungan Indonesia dan Australia dalam implementasi kebijakan ekspor dan impor, ketenagakerjaan, telekomunikasi, investasi, dan perdagangan elektronik pascaperjanjian IA CEPA.
Selain itu, Australia juga memberi komitmen penghapusan tarif untuk produk Indonesia yang masuk ke negaranya serta penurunan tarif untuk produk Australia yang masuk ke pasar Indonesia.
Baca juga: Bertemu dengan Ketua Parlemen Ukraina, Puan Dukung Perdamaian Ukraina dan Rusia
Puan menyakini bahwa nilai investasi Australia di Indonesia akan kembali meningkat sejalan dengan semakin terimplementasinya IA CEPA.
Sebab, komitmen tarif tersebut mendorong peningkatan 76,4 persen nilai perdagangan bilateral Indonesia-Australia pada 2021 dari sebelumnya mencapai 195,19 juta dollar AS.
“Diharapkan roadmap implementasi IA CEPA dapat diimplementasikan secara bertahap dan berkelanjutan. Saya optimistis IA CEPA akan menfasilitasi intensifikasi hubungan people-to-people dan kerja sama sosial budaya, termasuk pergerakan dua arah bagi pelajar dan mahasiswa di Indonesia-Australia,” ujarnya.
Tak hanya itu, Puan juga mendorong parlemen Australia untuk dapat mendorong kemitraan dalam memobilisasi dan membuka lebih banyak investasi proyek energi bersih baru yang akan mendorong transformasi produktivitas, inovasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.
“Saya mendukung proyek hidrogen hijau Australia di Indonesia yang akan siap tahun 2022. Hal itu merupakan solusi cerdas industri untuk mendorong upaya bersama menuju rantai pasok yang lebih tangguh,” katanya.
Sebagai informasi, dalam rangka penguatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, DPR juga mendorong kemitraan dalam pengembangan keterampilan, pelatihan, pertukaran akses visa, dan pengakuan keterampilan bersama.
Baca juga: Dengan Multilateralisme, Puan Ajak Delegasi Negara G20 Atasi Gejolak Ekonomi Global
Secara khusus, Puan memberikan apresiasi dengan berdirinya Monash University di Indonesia dan berharap akan lebih banyak lagi kemitraan universitas dari Australia di Indonesia.
“Saya mangajak parlemen Australia untuk bersama-sama mendukung dan mendorong kedua pemerintah untuk terus mengembangkan kerja sama bilateral demi kesejahteraan bersama kedua negara,” ungkapnya.