KOMPAS.com – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fadli mengatakan, diplomasi bukan hanya menjadi tanggung jawab dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), tetapi juga tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat.
Terutama, kata Fadli, mahasiswa yang merupakan generasi muda penerus bangsa.
“Saya kira diplomasi itu bukan hanya tugas dari negara, dalam arti Kemenlu ataupun DPR saja, tetapi juga semua pihak bisa menjalankan diplomasi, termasuk masyarakat,” ujarnya.
Dia mengatakan itu kepada para mahasiswa saat memaparkan kuliah umum dalam kegiatan “Magang di Rumah Rakyat” di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Fadli mengatakan, diplomasi penting karena negara perlu melakukan negosiasi dengan banyak negara demi tercapainya kepentingan nasional.
Baca juga: Fadli Zon Ingatkan Sandiaga Uno Bakal Ada Konsekuensi jika Nekat Nyapres
“Itu justru yang kami harapkan, multitrack diplomasi dalam hal ini pemerintah, DPR itu bisa menjalankan fungsi-fungsi itu secara optimal, begitu juga dengan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/9/2022).
Pada kesempatan itu, Fasli juga menjelaskan peran DPR RI dalam diplomasi dan berbagai kegiatan diplomasi yang dilakukan DPR RI.
“Pada intinya diplomasi DPR RI adalah diplomasi bagian dari diplomasi negara kita. Sebenarnya tujuannya hanya satu, tujuan diplomasi adalah sesuai dengan kepentingan luar negeri kita atau hakikat kepentingan politik luar negeri kita,” katanya.
“Apa hakikat dari kepentingan politik luar negeri kita? Hakikat kepentingan kita adalah kepentingan nasional atau national interest,” imbuhnya.
Politisi Partai Gerindra itu juga menyampaikan keterlibatan DPR RI dalam berbagai kegiatan kerja sama dan organisasi internasional.
Baca juga: Fadli Zon: Fahmi Idris Berani Lawan Intel Pengancam Mahasiswa, Peristiwa Tak Terlupakan
Fadli mencontohkan, DPR terlebat dengan Inter-Parliamentary Union (IPU) serta acara Parliament 20 (P20) yang juga merupakan salah satu rangkaian dari acara G20.
Adapun kegiatan “Magang di Rumah Rakyat” merupakan bagian dari program Kampus Merdeka dari kebijakan Mereka Belajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Mahasiswa yang magang di DPR RI diharapkan dapat menjadi jembatan sosialisasi acara P20 yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang.
“Kita harapkan generasi penerus atau generasi muda bisa menjadi jembatan kepada generasinya terkait isu-isu yang sedang dibahas, termasuk di dalam P20, kemudian juga IPU,”katanya.
“Sebab, apa yang dibahas menyangkut terkait dengan isu-isu yang akan berdampak pada mereka sendiri,” imbuh legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat V tersebut.
Baca juga: Komisi I DPR Rapat Bareng Prabowo, Panglima TNI, hingga KSAD Dudung 26 September