Cegah Krisis Pangan, Gobel Minta Gandum Diganti Tepung Berbahan Lokal

Kompas.com - 18/07/2022, 22:54 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Wakil Ketua Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Rachmat Gobel, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/7/2022).DOK. DPR RI Wakil Ketua Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Rachmat Gobel, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/7/2022).

KOMPAS.com - Wakil Ketua Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Rachmat Gobel menegaskan, Indonesia punya komoditas pengganti tepung gandum.

Komoditas yang dimaksud adalah tepung sagu, tepung singkong, tepung jagung, tepung ubi, dan tepung talas.

Gobel mencontohkan, di Kabupaten Meranti, Riau, ada mie dari bahan sagu. Untuk itu, Indonesia bisa beralih menggunakan tepung pengganti gandum.

“Maka saatnya kita beralih, seperti Vietnam membuat mi dari beras, atau Jepang membuat mie dari soba," kata Gobel, kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/7/2022).

Demikian pula untuk kue, lanjut Gobel, sudah saatnya Indonesia mengandalkan tepung berbahan lokal.

“Jadi, yang diperlukan adalah gerakan nasional mengurangi ketergantungan pangan yang berbahan gandum,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Baca juga: Dosen IPB Sarankan Hal Ini untuk Lewati Krisis Pangan

Bukan tanpa sebab Gobel menghimbau seperti itu. Pasalnya nilai impor gandum di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya.

Gobel mengatakan, pada 2017, nilai impor gandum mencapai 2,92 miliar dollar AS. Lalu pada 2021 melambung menjadi 4,07 miliar dollar AS.

“Tanah Indonesia memang tidak cocok untuk tanaman gandum. Namun kita harus melakukan diversifikasi,” ungkapnya.

Menurut Gobel langkah diversifikasi tersebut perlu dilakukan untuk mencegah Indonesia mengalami krisis pangan.

Tingkatkan tiga komoditas pangan

Selain melakukan diversikasi pangan, Rachmat Gobel mengajak pemerintah dan seluruh masyarakat meningkatkan produksi komoditas daging, susu, dan kacang kedelai. Hal ini juga penting dilakukan untuk mencegah krisis pangan di Tanah Air.

“Yang dibutuhkan adalah kesungguhan, perlindungan, dan koordinasi. Jadi, bebannya bukan hanya ke Kementerian Pertanian saja, tetapi juga melibatkan kementerian/lembaga lain,” kata Rachmat Gobel.

Secara merinci Gobel mengungkapkan, pada 2021 produksi kedelai dalam negeri hanya 213.548 ton, sedangkan impornya mencapai 2,48 juta ton atau 95 persen. Padahal, pada 2016, petani Indonesia masih mampu memproduksi 1,39 juta ton.

“Untuk kacang kedelai, Indonesia pernah mandiri di masa lalu. Namun, karena salah kebijakan dan tiadanya perlindungan, Indonesia kini tergantung impor. Tapi produksi kedelai kemudian menurun terus,” ujar dia.

Baca juga: Harga Kedelai di Semarang Naik, Diprediksi Ukuran Tempe Mengecil dan Harganya Naik

Dia menjelaskan, kondisi ketergantungan terhadap impor juga terjadi pada daging, susu, mentega, dan telur.

Pada 2017, kata dia, impor susu, mentega, dan telur mencapai 990 juta dollar AS. Lalu pada 2021 melonjak menjadi 1,39 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, impor daging pada 2017 mencapai 590 juta dollar AS, tetapi pada 2021 melesat menjadi 965 juta dollar AS.

Hal paling parah, menurut Gobel, adalah impor gandum. Pada 2017, nilai impor gandum mencapai 2,92 miliar dollar AS. Lalu pada 2021 melambung menjadi 4,07 miliar dollar AS.

“Tanah Indonesia memang tidak cocok untuk tanaman gandum. Namun kita harus melakukan diversifikasi,” ungkapnya.

Komoditas pengganti gandum

Dia menegaskan, Indonesia punya komoditas pengganti tepung gandum, seperti tepung sagu, tepung singkong, tepung jagung, tepung ubi, dan tepung talas.

Gobel mencontohkan, di Kabupaten Meranti, Riau, ada mie dari bahan sagu. Untuk itu, Indonesia bisa beralih menggunakan tepung pengganti gandum.

“Maka saatnya kita beralih, seperti Vietnam membuat mi dari beras, atau Jepang membuat mie dari soba," kata Gobel.

Demikian pula untuk kue, lanjut Gobel, sudah saatnya Indonesia mengandalkan tepung berbahan lokal.

“Jadi, yang diperlukan adalah gerakan nasional mengurangi ketergantungan pangan yang berbahan gandum,” ujar dia.

Rachmat Gobel mengemukakan, pihaknya sangat peduli pada masalah pangan karena pangan menyangkut ketahanan nasional.

“Banyak pemerintahan jatuh dan suatu negara roboh karena tak mampu menyediakan pangan untuk rakyatnya,” ucap dia.

Terkini Lainnya
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh
DPR
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik
DPR
Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina
Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina
DPR
DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun
DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun
DPR
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB
DPR
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk
DPR
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum
DPR
Prihatin dengan Kondisi di Myanmar, Fadli Zon Minta ASEAN Segera Realisasikan Five-Point Consensus
Prihatin dengan Kondisi di Myanmar, Fadli Zon Minta ASEAN Segera Realisasikan Five-Point Consensus
DPR
Bali Jadi Tuan Rumah WWF Ke-10, DPR RI Soroti Permasalahan Kelangkaan Air Bersih
Bali Jadi Tuan Rumah WWF Ke-10, DPR RI Soroti Permasalahan Kelangkaan Air Bersih
DPR
Lingkup Kerja Kompleks dan Dinamis, Setjen DPR Hadirkan Solusi Lewat Perkantoran Modern
Lingkup Kerja Kompleks dan Dinamis, Setjen DPR Hadirkan Solusi Lewat Perkantoran Modern
DPR
DPR
DPR "Walk Out" Saat Israel Ajukan Draf Kemanusiaan di Sidang IPU, Fadli Zon: Kita Anti Penjajahan
DPR
Rumania Ingin Perkuat Kerja Sama Bisnis hingga Impor Senjata dengan Indonesia
Rumania Ingin Perkuat Kerja Sama Bisnis hingga Impor Senjata dengan Indonesia
DPR
Di Sidang IPU, Puan Kecam Aksi Israel di Gaza dan Minta Negara-negara Besar untuk Bertindak
Di Sidang IPU, Puan Kecam Aksi Israel di Gaza dan Minta Negara-negara Besar untuk Bertindak
DPR
Puan Ajak Negara Adidaya Gunakan Pengaruhnya untuk Hentikan Peperangan di Palestina
Puan Ajak Negara Adidaya Gunakan Pengaruhnya untuk Hentikan Peperangan di Palestina
DPR
Kutuk  Aksi Terorisme di Rusia, Wakil Ketua DPR: Tidak Dapat Dibiarkan dan Harus Ditindak Tegas
Kutuk Aksi Terorisme di Rusia, Wakil Ketua DPR: Tidak Dapat Dibiarkan dan Harus Ditindak Tegas
DPR

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke