KOMPAS.com – Pemandangan langka terjadi saat sederet pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor turun ke sawah untuk melakukan panen raya padi bersama Kelompok Tani (Poktan) Subur Makmur, Rabu (17/11/2021).
Agenda panen padi merupakan hal yang cukup langka, mengingat sempitnya luasan lahan sawah di Kota Bogor.
Adapun panen raya tersebut dilaksanakan di Saung Sadulur milik Jenal Mutaqin (JM) di Sindangsari, Bogor Timur.
Selain JM, dalam agenda itu juga terlihat Ketua DPRD Bogor Atang Trisnanto dan Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata.
Baca juga: DPRD Kota Bogor Alihkan Anggaran Program Kerja Senilai Rp 13 Miliar untuk Pemulihan Ekonomi
Tidak ketinggalan, hadir pula sejumlah anggota DPRD Fraksi Gerindra, yakni Said Mohan, Mahpudi Ismail, dan Azis Muslim.
Kemudian, ada juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Anas Rasmana, Camat Bogor Rena Da Frina, Lurah Sindang Rasa Dede Sugandi, dan Lurah Curug, Kecamatan Bogor Barat Irwansyah.
Ketua DPRD Kota Bogor Atang mengapresiasi langkah JM dalam memanfaatkan lahan perkotaan untuk dijadikan lahan sawah.
"Jadi, ini merupakan sebuah kegiatan yang sangat positif dan sebagai contoh bahwa upaya untuk menghadirkan ketahanan pangan ini masih ada di Kota Bogor," ujar Atang, dikutip dari keterangan persnya, Jumat (26/11/2021).
Baca juga: Ketua DPRD Kota Bogor Sebut Larangan Mudik Lokal Jabodetabek Timbulkan Kebingungan di Masyarakat
Atang berujar, kehadiran Peraturan Daerah (Perda) Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) di Kota Bogor diharapkan dapat menjaga jumlah luasan sawah di Kota Bogor.
Sebab, kata dia, sejak 2009 hingga sekarang, lahan pertanian dan persawahan di Kota Bogor telah menyusut sebanyak 850 hektar (ha).
“Kita bisa mempertahankan sekian puluh hektar dari LP2B yang diatur perda jika kita serius menggarapnya dan ada insentif bagi pemilik lahan,” tutur Atang.
Menurutnya, Dinas Pertanian Pangan bisa menggulirkan program pertanian organik yang memang memiliki nilai tambah yang lebih bagus dibanding pertanian biasa.
Baca juga: DPRD Kota Bogor Berencana Ajukan Hak Interpelasi tehadap Wali Kota Bima Arya
“Baik dalam konteks tanaman pangan, sayuran, atau hortikultura. Dengan demikian, nilai manfaat dari lahan itu akan terasa bagi pemilik lahan," jelasnya.
Berada di tempat sama, Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor JM mengatakan, panen raya tersebut merupakan bagian dari rutinitas Poktan Subur Makmur setiap empat bulan sekali.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk syukur kepada Tuhan yang masih memberikan rezeki berupa panen yang melimpah.
“Jadi, ini sebagai rasa syukur kita setiap panen raya dan kedua momentum ini kita manfaat silaturahmi juga dengan teman-teman di DPRD dan aparat serta warga sekitar,” kata JM.
Baca juga: Komisi X DPR RI Puji Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya, Ini Alasannya
Lebih lanjut, politisi yang akrab disapa Kang JM itu menjelaskan bahwa panen padi kali ini diperoleh dari lahan seluas 7.000 meter. Namun, hasilnya belum terlihat karena masih proses panen.
“Panen sebelumnya hampir mencapai 12 ton dengan lahan seluas 18.000 ha. Kalau untuk total lahan, ada 2 hektar lebih, ya, tapi untuk yang sekarang seluas 7.000 meter itu kita belum kelihatan hasilnya berapa. Kalau dilihat dari hasil jenis benih dan jumlah hama, mudah-mudahan bisa lebih meningkat hasilnya,” paparnya.