KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, stunting adalah ancaman serius sehingga memerlukan penanganan yang serius.
Pria yang akrab disapa Gus Imin itu mengaku pernah berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait masalah stunting.
"Saya pernah diskusi bersama presiden dan kami memiliki kesimpulan yang sama bahwa dalam menangani stunting, pemerintah tidak mungkin jalan sendiri, butuh partisipasi dari masyarakat,” ungkap Gus Imin melalui keterangan persnya, Senin (12/6/2023).
Dia mengatakan itu usai menghadiri pertemuan dengan salah satu organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat se-Jawa Tengah (Jateng) di Semarang, Minggu (11/6/2023).
Untuk itu, Gus Imin mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegah stunting yang hingga kini masih terjadi di sejumlah wilayah.
Baca juga: RUU Kesehatan Tuai Kontroversi, Gus Imin: Harus Dibahas Tuntas dan Tidak Buru-buru
“Pemerintah membutuhkan partisipasi masyarakat. Ibu-ibu muda juga tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Organisasi kemasyarakatan, pimpinan-pimpinan perempuan, dan Fatayat NU bisa mengambil peran itu," katanya dalam siaran pers, Senin (12/6/2023).
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai peran Fatayat NU tidak bisa optimal jika tidak dibantu pemerintah.
“Pemerintah harus memberikan dorongan agar semua pihak terlibat menangani stunting di kekinian maupun yang terus berproses," terangnya.
Gus Imin menyebutkan, stunting adalah problematika yang tidak kunjung selesai karena akan menjadi mata rantai pola konsumsi dan gizi.
"Salah satu ancaman stunting baru kita adalah anak-anak yang sulit makan kemudian dipaksakan makan ala kadarnya karena banyak orangtua memberikan konsumsi makanan di bawah standar gizi yang dibutuhkan. Itu ancaman stunting yang serius," jelasnya.
Gus Imin juga menekankan pentingnya penanganan stunting agar tidak berfokus hanya di wilayah pedesaan, melainkan di seluruh wilayah Indonesia. Pasalnya stunting juga menimpa anak-anak yang hidup di perkotaan.
Baca juga: Cegah Stunting, Komisi E DPRD Minta Pemprov DKI Lengkapi Fasilitas Posyandu dan Puskesmas
" Stunting tidak hanya di desa, di kampung-kampung, atau di daerah yang jauh. Stunting juga ada di kota-kota karena sudah menyangkut kemampuan mengkonsumsi makanan bergizi," tukasnya.