KOMPAS.com - Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Said Abdullah mengapresiasi perkembangan pengelolaan keuangan negara yang sangat baik. Per April 2023, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN) berhasil mengalami surplus sebesar Rp 234,7 triliun.
"Laporan terbaru yang disampaikan pemerintah atas perkembangan pengelolaan keuangan negara sangat baik," kata Said dalam keterangan persnya, Kamis (25/5/2023).
Said menjelaskan, surplus APBN terjadi karena realisasi pendapatan negara telah mencapai Rp 1.000,5 triliun atau 40,6 persen dari target APBN 2023. Sementara itu, belanja negara mencapai Rp 765,8 triliun atau 25 persen dari pagu anggaran.
Menurut Said, realisasi pendapatan negara yang tumbuh 17 persen dibandingkan periode sama tahun lalu tersebut patut disyukuri. Sebab, berbagai harga komoditas ekspor andalan tidak setinggi tahun lalu.
Baca juga: Pengelolaan Keuangan Negara Baik, Said Abdullah Apresiasi Pegawai dan Wajib Pajak
"Batu bara, minyak sawit mentah, jagung, dan minyak bumi semuanya menunjukkan tren penurunan harga," tuturnya.
Said mengatakan, di tengah berbagai berita miring tentang oknum pajak yang beredar, dia tetap mengapresiasi kinerja pegawai pajak yang telah bekerja keras. Apresiasi juga diberikan kepada para wajib pajak yang tetap patuh membayar kewajiban pajak.
"Total surat pemberitahuan (SPT) pajak pada 2023 meningkat menjadi 13,49 juta dari tahun lalu sebesar 13,11 juta," ucap dia.
Dengan kepatuhan wajib pajak dan tumbuhnya perekonomian nasional, penerimaan pajak hingga April 2023 mencapai Rp 688,15 triliun atau 40,05 persen dari target.
Ekonomi yang tumbuh baik, lanjut Said, ikut mendongkrak penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mencapai Rp 217,8 triliun atau 49,3 persen dari target.
Baca juga: Said Abdullah Optimistis Pemilu 2024 Beri Insentif pada Sektor Riil
Sebaliknya, penerimaan kepabeanan dan cukai masih perlu lebih diupayakan. Sektor ini mengalami perlambatan karena baru terealisasi sebesar Rp 94,5 triliun atau 31,17 persen dari target.
Di sisi lain, belanja negara terkelola cukup sehat, meskipun kementerian/lembaga serta pemerintah daerah (pemda) harus lebih progresif agar pengeluaran negara memiliki daya ungkit perekonomian yang lebih besar.
"Selama kuartal I-2023, kinerja ekonomi nasional memuaskan lantaran mampu tumbuh 5,03 persen," tambahnya.