KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) Republik Indonesia (RI) Putu Supadma mengatakan, pelaksanaan sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 Tahun 2022 akan menjadi momentum untuk membuka pintu gerbang pariwisata, khususnya di Bali.
Sebab, lanjut dia, delegasi parlemen tersebut akan dihadiri oleh banyak negara. Hal ini menjadi awal berkunjungnya wisatawan mancanegara sejak dua tahun akibat pandemi Covid-19.
“Awal 2022 mengawali bangkitnya pariwisata yang pada akhirnya memberikan kontribusi peningkatan ekonomi kepada masyarakat. Utamanya di Bali, karena destinasi wisata wilayah ini salah satu yang paling terpuruk,” ucap Putu melalui live streaming Instagram @dpr_ri dalam program Kongkow Berfaedah tentang kesiapan Bali sebagai tuan rumah IPU Ke-144, Senin, (14/3/2022).
Untuk diketahui, IPU ke-144 Tahun 2022 akan dilaksanakan pada Minggu (20/3/2022) hingga Kamis (24/3/2022) di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali. Sekitar 110 dari total 179 negara dipastikan hadir dalam delegasi parlemen dunia ini dan jumlahnya bisa bertambah.
Baca juga: Di Forum Parlemen Dunia, Puan Sebut Pandemi Jadi Momentum agar Pembangunan Lebih Hijau
Terkait kesiapan acara IPU ke-144, Putu menjelaskan, pihaknya telah bertemu dengan pemerintah daerah (pemda) hingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk meminta izin sekaligus dukungan.
“Dari pertemuan itu kami menerima respon positif. Apalagi kami mendapat informasi bahwa penerapan vaksinasi 2 di Bali sudah lebih dari 100 persen. Disusul vaksinasi booster terus diberlakukan,” ujarnya.
Selain vaksin, lanjut Putu, penerapan protokol kesehatan (prokes) di Bali juga dilakukan secara ketat. Ini menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia, terutama Bali sudah siap untuk dikunjungi.
Tak hanya kesiapan acara IPU ke-144, ia mengatakan, pihaknya juga memberi apresiasi atas kelonggaran pemerintah yang telah menghapus kebijakan travel bubble atau skema untuk membuka gerbang pariwisata antar-negara selama pandemi Covid-19 di Bali.
Baca juga: Syarat Lengkap Skema Travel Bubble di Bali untuk WNI dan WNA
“Saya sangat apresiasi sekali atas ketentuan para pihak pihak terkait, termasuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan yang memberikan keyakinan dan komitmen agar pembukaan kepariwisataan dan event besar terlaksana dengan baik. Semoga gayung bersambut,” imbuhnya.
Dengan kesuksesan IPU ke-144, Putu mengungkapkan, pihaknya berharap momen pertemuan perkumpulan parlemen dunia ini memberikan dampak positif untuk masyarakat Bali.
“Terutama dalam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), para peserta dari berbagai negara itu bisa membeli kerajinan bali, seperti tenun Bali atau patung Bali,” ucapnya.
Misalnya, lanjut Putu, delegasi dilaksanakan dengan 110 negara dan target DPR RI adalah menghadirkan 1.200 orang di Bali. Hal ini tentu akan membuat peningkatan ekonomi. Sebab, para peserta punya waktu berkunjung ke tempat wisata atau membeli cendera mata.
Baca juga: Sirkuit Mandalika Selesai Diaspal Ulang, MGPA Menanti Delegasi FIM
Dari kunjungan tersebut, ia meyakini, wisatawan akan mempromosikan Indonesia lewat media sosial (medsos) atau dari mulut ke mulut kepada keluarga hingga rekan mereka.
“Jadi saya pikir ini momentum yang sangat baik. Semoga masyarakat bisa mendapat manfaat yang besar,” imbuh Putu.
Bukan hanya di Bali, ia mengatakan, destinasi wisata di Indonesia lainnya juga bisa menjadi tujuan para peserta delegasi. Sebab, mereka diketahui sudah datang lebih awal sebelum sidang IPU ke-144 diadakan atau bahkan menunda kepulangan.
Destinasi wisata di Indonesia yang dimaksud seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Daerah khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Nusa Tenggara Timur (NTT) atau Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Kuliner Indonesia Legendaris dan Lokal NTB Hadir di MotoGP Mandalika
“Kami ingin berkontribusi besar dalam ekonomi selama pandemi Covid-19 dan berkomitmen pada pemulihan sektor ini. Itu kenapa penting untuk kami kawal karena berdampak langsung pada masyarakat,” jelas Putu.
Sebagai langkah lebih lanjut, ia mengungkapkan, pihaknya telah bertemu dengan tokoh masyarakat atau asosiasi pariwisata di Bali. Dari pertemuan ini, mereka berharap supaya pembukaan pariwisata segera terwujud.
Meski demikian, Putu menjelaskan, dampak positif dari pembukaan pariwisata tidak bisa dirasakan secepat mungkin.
Baca juga: Labuan Bajo Jadi Tuan Rumah AIWW Ke-2, Basuki: Promosi Pariwisata
“Akan tetapi yang terpenting adalah dunia lewat 110 negara sudah melihat keindahan Indonesia dan bisa menjadi ajang prepromosi,” ucapnya.