KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, perubahan iklim global yang kini tengah terjadi dapat menjadi ancaman mengerikan bagi sektor pertanian.
Pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini menilai dampak perubahan iklim tidak hanya mengancam ketersediaan pangan, tetapi juga ketahanan pangan.
“Kondisi begini, tentu saja Kementerian Pertanian ( Kementan) jangan berdiam diri,” ujarnya di Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Pada kesempatan sama, ia juga menagih komitmen Kementan dalam menyiapkan strategi untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim global.
Gus Muhaimin meminta Kementan agar menyediakan bibit unggul, pupuk, dan alat pertanian berkualitas bagi para petani.
Baca juga: Bangga Jadi Keluarga SOG, Gus Muhaimin Sebut Vespa tak Kenal Kasta
Ia juga meminta Kementan untuk memberikan subsidi dan kebutuhan lainnya bagi para petani demi menjaga ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, Kementan selaku pemangku kontrol pertanian di Indonesia harus memberikan dukungan penuh bagi para petani untuk memproduksi berbagai komoditas pangan.
Selain itu, Gus Muhaimin mendesak agar Kementan mengevaluasi tata kelola pangan dalam negeri.
Adapun tata kelola pangan yang dimaksud meliputi menjaga harga pangan stabil di tengah tantangan perubahan iklim dan terkait kelangkaan serta disparitas harga komoditi pangan pada level petani dan pasar.
Baca juga: Wakil Ketua DPR Minta Kasus Limbah Medis Tes Antigen di Selat Bali Diusut Tuntas
“(Hal) yang paling penting (adalah) bagaimana pemerintah harus menjamin pangan yang cukup dan terjangkau bagi masyarakat di tengah persoalan stabilisasi harga pangan dan kondisi komoditas pangan nasional yang relatif rapuh saat ini,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis.
Menurut Gus Muhaimin, inovasi teknologi pertanian dan riset pengembangan varietas benih unggul berproduksi tinggi yang tahan dan toleran terhadap perubahan iklim juga penting untuk dikembangkan.
“Saya kira inovasi-inovasi di bidang pertanian sangat dibutuhkan dan harus terus di-support. Bagaimanapun kita ini negara agraris, tentu saja seharusnya kita berdikari soal pertanian termasuk inovasi-inovasi dengan kecanggihan teknologi masa kini,” tuturnya.
Ia meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan terus berupaya merealisasikan inovasi tersebut.