Puan Maharani Terima Kunjungan Ketua MPR China, Minta Kemitraan RI-China Ditingkatkan Lagi

Kompas.com - 04/12/2025, 15:20 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan China kini berada dalam fase kemitraan strategis komprehensif yang harus terus ditingkatkan.

Hal tersebut dikatakan Puan Maharani saat menerima kunjungan Ketua Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People’s Political Consultative Conference/CPPCC) atau MPR-nya China, Wang Huning, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Pertemuan tingkat tinggi parlemen kedua negara itu menjadi momentum baru penguatan hubungan Indonesia–China yang tahun ini telah memasuki usia 75 tahun.

" Hubungan Indonesia dan China sudah berjalan selama 75 tahun, dan selama ini banyak hal yang telah kita capai bersama," kata Puan seperti dimuat dpr.go.id, Kamis (12/4/2025).

"Namun masih banyak ruang yang bisa ditingkatkan. Tidak hanya ekonomi dan perdagangan, tapi juga persahabatan serta pertukaran pengalaman antara parlemen kedua negara,” kata Puan dalam pertemuan tersebut.

Baca juga: Puan Terima Kunjungan Ketua MPR China, Bahas Krisis Iklim hingga Kerja Sama RI-China

Puan menjelaskan bahwa DPR RI memandang parlemen memiliki peran krusial dalam memperkuat hubungan bilateral.

Ia menilai diplomasi parlemen atau parliamentary diplomacy harus menjadi pilar penting yang berjalan paralel dengan hubungan di tingkat pemerintahan.

“Kami ingin memastikan bahwa parlemen Indonesia berperan aktif dalam mendorong hubungan antara kedua negara. Melalui pertukaran pengalaman, kunjungan delegasi, dan dialog intensif, hubungan kedua parlemen dapat menjadi jembatan strategis untuk memperkuat kemitraan jangka panjang,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa DPR dan CPPCC sepakat mempererat kerja sama antarlembaga legislatif, termasuk melalui pertukaran kunjungan anggota parlemen dari Indonesia dan Tiongkok.

Pertukaran tersebut dinilai penting untuk mendorong saling pemahaman tentang sistem politik, peraturan perundang-undangan, dan tata kelola pemerintahan masing-masing negara.

“DPR RI dan CPPCC telah sepakat bahwa pertukaran antara anggota parlemen kedua negara akan terus ditingkatkan. Ini menjadi ruang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan sehingga parlemen bisa menjadi jembatan strategis yang memperkuat hubungan Indonesia–Tiongkok,” tutur Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Baca juga: Ketua MPR China Temui Presiden Prabowo, Apa yang Akan Dibahas?

Puan juga menyinggung bahwa DPR baru saja membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia–China sebagai wadah untuk mempercepat komunikasi antarparlemen.

Menurutnya, keberadaan GKSB akan memperkuat intensitas dialog dan membuka peluang kerja sama lebih luas, baik dalam bidang legislasi, pengawasan, maupun diplomasi internasional.

"Ini merupakan kunjungan pertama beliau sebagai Ketua CPPCC ke Indonesia, dan kami menyambutnya sebagai bagian dari hubungan erat kedua negara," katanya.

 

Puan mengatakan, kunjungan Wang sebagai bentuk komitmen kedua negara untuk mempererat hubungan di berbagai tingkatan.

"Artinya, komunikasi kedua negara terus berjalan baik,” ucapnya.

Puan menegaskan bahwa DPR akan terus memperkuat peran diplomasi legislatif agar hubungan RI–China semakin konstruktif dan saling menguntungkan.

Baca juga: Purbaya dan Danantara akan Berangkat ke China untuk Bahas Penyelesaian Utang Whoosh

 

Ia menilai peran parlemen sangat penting untuk memastikan kebijakan-kebijakan strategis yang disepakati kedua negara mendapat dukungan kelembagaan dan landasan hukum yang kuat.

“Kami berharap kunjungan ini bisa menjadi momentum yang membawa hubungan RI–Tiongkok ke tingkat yang lebih kuat dan lebih mendalam. Parlemen harus menjadi salah satu pilar yang mempererat hubungan negara kita dengan Tiongkok,” ujar Puan.

Pertemuan Puan–Wang Huning diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus memperkuat kerja sama antara parlemen dari kedua negara sebagai bagian dari upaya memperdalam hubungan kemitraan strategis komprehensif Indonesia–China

Terkini Lainnya
Puan Tegaskan Komitmen RI Perkuat Kerja Sama Strategis dengan China

Puan Tegaskan Komitmen RI Perkuat Kerja Sama Strategis dengan China

DPR
DPR RI–Parlemen Hungaria Bahas Kerja Sama di Bidang Pendidikan hingga Keamanan Siber

DPR RI–Parlemen Hungaria Bahas Kerja Sama di Bidang Pendidikan hingga Keamanan Siber

DPR
Puan Minta Pejabat Jaga Ucapan saat Tanggapi Bencana: Prioritaskan Empati, Bukan Komentar

Puan Minta Pejabat Jaga Ucapan saat Tanggapi Bencana: Prioritaskan Empati, Bukan Komentar

DPR
Tetapkan Pedoman Pengelolaan TVR Parlemen, DPR Perkuat Kualitas Penyiaran untuk Transparansi Informasi Publik

Tetapkan Pedoman Pengelolaan TVR Parlemen, DPR Perkuat Kualitas Penyiaran untuk Transparansi Informasi Publik

DPR
Sampaikan Duka Cita, Adies Kadir Ajak Dunia Usaha Perkuat Pemulihan di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Sampaikan Duka Cita, Adies Kadir Ajak Dunia Usaha Perkuat Pemulihan di Aceh, Sumut, dan Sumbar

DPR
Puan Maharani Terima Kunjungan Ketua MPR China, Minta Kemitraan RI-China Ditingkatkan Lagi

Puan Maharani Terima Kunjungan Ketua MPR China, Minta Kemitraan RI-China Ditingkatkan Lagi

DPR
Wakil Ketua DPR: Hubungan RI–Hungaria Masuki Fase Kemitraan yang Semakin Konkret

Wakil Ketua DPR: Hubungan RI–Hungaria Masuki Fase Kemitraan yang Semakin Konkret

DPR
Komisi VII Sebut Penguatan Standardisasi Jadi Kunci Tata Kelola Industri Nasional

Komisi VII Sebut Penguatan Standardisasi Jadi Kunci Tata Kelola Industri Nasional

DPR
Tinjau Penyaluran Bantuan Bencana Sumatera, Waka DPR Cucun Minta Pembukaan Akses Jalan

Tinjau Penyaluran Bantuan Bencana Sumatera, Waka DPR Cucun Minta Pembukaan Akses Jalan

DPR
Soroti Bencana Alam di Tanah Air, Puan Tegaskan Langkah Penanganan Terkoordinasi

Soroti Bencana Alam di Tanah Air, Puan Tegaskan Langkah Penanganan Terkoordinasi

DPR
DPR RI Berangkatkan Bantuan Kemanusiaan ke Daerah Bencana di Sumatera melalui Lanud Halim

DPR RI Berangkatkan Bantuan Kemanusiaan ke Daerah Bencana di Sumatera melalui Lanud Halim

DPR
Soal Penolakan 4 RS Terhadap Ibu Hamil di Papua, Anggota Komisi IX: Negara Gagal Jalankan Mandat Konstitusi

Soal Penolakan 4 RS Terhadap Ibu Hamil di Papua, Anggota Komisi IX: Negara Gagal Jalankan Mandat Konstitusi

DPR
Wakil Ketua Komisi I Sebut Akses Internet Jadi Kunci Pemerataan Pendidikan dan Ekonomi

Wakil Ketua Komisi I Sebut Akses Internet Jadi Kunci Pemerataan Pendidikan dan Ekonomi

DPR
Komisi V DPR Dorong Percepatan Pembangunan Akses Jalan Menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang

Komisi V DPR Dorong Percepatan Pembangunan Akses Jalan Menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang

DPR
Komisi II DPR RI: Percepatan Pembangunan Wilayah Perbatasan Butuh “Political Will” dan Strategi Komprehensif

Komisi II DPR RI: Percepatan Pembangunan Wilayah Perbatasan Butuh “Political Will” dan Strategi Komprehensif

DPR

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com