Kisah Ketua Timwas Haji DPR, Menolong Jemaah Haji Asal Surabaya yang Tersesat

Kompas.com - 11/06/2025, 11:25 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Pagi itu, Selasa (10/6/2025), di Makkah, Arab Saudi, matahari belum terlalu terik ketika ribuan jemaah haji Indonesia bersiap meninggalkan Tanah Suci setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, termasuk tawaf wada di Masjidil Haram.

Di tengah hiruk-pikuk arus jemaah, Ketua Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mendapati pemandangan yang membuat langkahnya terhenti, seorang jemaah lansia tampak kelelahan dan kebingungan seorang diri.

Jemaah tersebut adalah pria berinisial MAZ, asal Surabaya, yang tergabung dalam Kloter SUB 87 Rombongan 3.

Ia terpisah dari rombongan usai melaksanakan tawaf wada. Diduga kelelahan setelah perjalanan dari Mina ke Masjidil Haram, MAZ kehilangan arah untuk kembali ke hotel.

“Saya lihat Bapak ini sendirian, terlihat lelah dan bingung. Akhirnya saya hampiri dan coba bantu tanya beliau dari mana, tinggal di hotel mana,” ujar Cucun, mengenang peristiwa tersebut seperti dimuat dpr.go.id, Selasa (10/6/2025).

Baca juga: Lewat Penyesuaian Durasi, Timwas Haji DPR Optimistis Layanan Haji Indonesia Bisa Naik ke Grade B

Cucun langsung berinisiatif menenangkan MAZ sembari mencari informasi dari gelang identitas yang dikenakan sang jemaah. Berbekal gelang dan bantuan jemaah lainnya, ia berusaha menelusuri titik kloter dan rombongan.

Di tengah proses tersebut, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) datang dan segera mengambil alih penanganan. MAZ akhirnya bisa diantar kembali ke hotel tempatnya menginap oleh petugas.

Insiden tersebut, menurut Cucun, menjadi gambaran nyata pentingnya kesiapsiagaan petugas di hari-hari terakhir ibadah haji.

“Ini momen pasca puncak haji. Seharusnya petugas sudah kembali siaga, apalagi di area Masjidil Haram. Mereka harus tahu cara menangani jemaah yang tersasar seperti ini—dari identifikasi gelang, lokasi hotel, sampai pengantaran,” ungkap cucun.

Menurut Cucun, peristiwa tersebut akan menjadi salah satu catatan evaluasi bagi Timwas Haji DPR RI, terutama terkait sistem pemantauan jemaah lanjut usia dan kondisi pasca Mina, di mana banyak jemaah mengalami kelelahan fisik.

Baca juga: Timwas Haji DPR Sidak Layanan Jemaah Haji 2025, dari Penanganan Medis hingga Akomodasi

“Ini bukan hanya soal kesiapan teknis, tapi soal kemanusiaan. Jangan sampai ada jemaah yang tersesat atau telantar tanpa pertolongan,” tegas Wakil Ketua DPR RI ini.

Kisah pertolongan kecil ini menjadi pengingat bahwa di tengah kompleksitas penyelenggaraan haji. Sentuhan kepedulian dan respons cepat tetap menjadi kunci kenyamanan dan keselamatan jemaah Indonesia di Tanah Suci

Terkini Lainnya
Puan Maharani Apresiasi Kiprah Muhammadiyah dalam Membangun Bangsa

Puan Maharani Apresiasi Kiprah Muhammadiyah dalam Membangun Bangsa

DPR
Marak Kasus Bullying di Sekolah, Puan Desak Evaluasi Menyeluruh

Marak Kasus Bullying di Sekolah, Puan Desak Evaluasi Menyeluruh

DPR
DPR RI Terima Hasil Pemeriksaan BPK Semester I-2025, Puan: Bisa Jadi Bahan Masukan untuk Dewan

DPR RI Terima Hasil Pemeriksaan BPK Semester I-2025, Puan: Bisa Jadi Bahan Masukan untuk Dewan

DPR
Komisi DPR RI Dapat Mitra Kerja Baru, Ini Daftarnya

Komisi DPR RI Dapat Mitra Kerja Baru, Ini Daftarnya

DPR
DPR Sahkan UU KUHAP Baru, Puan Jelaskan Urgensi Pembaruan

DPR Sahkan UU KUHAP Baru, Puan Jelaskan Urgensi Pembaruan

DPR
Sesuai Keputusan MKD, Puan Pastikan Adies Kadir Aktif Kembali Sebagai Wakil Ketua DPR

Sesuai Keputusan MKD, Puan Pastikan Adies Kadir Aktif Kembali Sebagai Wakil Ketua DPR

DPR
Dasco Tegaskan DPR Akan Kaji Putusan MK Soal Larangan Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil

Dasco Tegaskan DPR Akan Kaji Putusan MK Soal Larangan Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil

DPR
Puan Ajak Ketua Parlemen Korsel Perkuat Kerja Sama Investasi Hijau hingga Budaya

Puan Ajak Ketua Parlemen Korsel Perkuat Kerja Sama Investasi Hijau hingga Budaya

DPR
Puan Maharani Soroti Krisis Palestina dan Sudan di Forum MIKTA 2025

Puan Maharani Soroti Krisis Palestina dan Sudan di Forum MIKTA 2025

DPR
Rating PMI Manufaktur RI Naik, Anggota Komisi VII DPR: Kita Tidak Boleh Terlena

Rating PMI Manufaktur RI Naik, Anggota Komisi VII DPR: Kita Tidak Boleh Terlena

DPR
DPR Dukung Prabowo Beri Amnesti dan Abolisi untuk 1.116 Warga, Termasuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto

DPR Dukung Prabowo Beri Amnesti dan Abolisi untuk 1.116 Warga, Termasuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto

DPR
Cegah Peningkatan PHK, DPR Perkuat Koordinasi dengan Kemenaker dan Dunia Usaha

Cegah Peningkatan PHK, DPR Perkuat Koordinasi dengan Kemenaker dan Dunia Usaha

DPR
Lawan Hoaks, Setjen DPR RI Gandeng Kantor Berita dan 4 Stasiun TV Nasional

Lawan Hoaks, Setjen DPR RI Gandeng Kantor Berita dan 4 Stasiun TV Nasional

DPR
Agar IKN Tidak Terlantar, Wakil Ketua DPR Dorong Wapres Berkantor di Sana

Agar IKN Tidak Terlantar, Wakil Ketua DPR Dorong Wapres Berkantor di Sana

DPR
Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025, Timwas DPR Sampaikan 3 Rekomendasi Utama

Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025, Timwas DPR Sampaikan 3 Rekomendasi Utama

DPR

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com