KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Rakyat Parlemen Malaysia, Tan Sri Dato' Johari bin Abdul.
Bilateral meeting tersebut dibalut dengan acara makan malam bersama di salah satu resto hotel di Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Pertemuan dengan Ketua Parlemen Malaysia itu digelar di sela-sela perhelatan Konferensi Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam ( OKI) atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 dengan DPR RI bertindak sebagai tuan rumah.
Pada kesempatan itu, Puan mengajak parlemen Malaysia bersama DPR menjadi penggerak solidaritas negara-negara muslim.
Dalam hal ini, dia mengajak Malaysia memperkuat kerja sama parlemen dalam mendukung penguatan hubungan bilateral kedua negara, khususnya melalui Grup Kerja Sama Bilateral.
“Kerja sama antarparlemen juga dapat kami lakukan melalui forum parlemen tingkat global dan regional, termasuk melalui PUIC,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (14/5/2205).
Baca juga: Puan Bertemu Pimpinan Parlemen Negara OKI, Perkuat Kerja Sama hingga Bahas Kemerdekaan Palestina
Puan menyebutkan, Konferensi PUIC ke-19 merupakan momen untuk menggalang solidaritas antarparlemen negara islam dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan menumbuhkan resiliensi masyarakat.
“Sebagai sesama pemimpin lembaga parlemen, saya berharap kita dapat menjadi penggerak dalam langkah penguatan solidaritas negara-negara muslim,” ujarnya.
Sebelumnya, Puan juga mengucapan selamat kepada Malaysia yang menjabat sebagai Ketua ASEAN pada 2025.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu menyatakan mendukung tema yang diangkat Malaysia, yakni “Inclusivity and Sustainability”.
“Saya percaya Malaysia dapat mengemban amanat dan tugasnya dengan baik sebagai Ketua ASEAN tahun ini,” katanya.
Baca juga: Puan Bahas Palestina dan Pakistan-India dengan Pimpinan Parlemen Dunia
“Saya mengharapkan Indonesia dan Malaysia dapat bekerja sama dalam menciptakan lingkungan di mana semua negara ASEAN dapat berpartisipasi penuh dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Puan berharap, hubungan Indonesia dan Malaysia semakin erat, tidak hanya dalam bidang politik dan keamanan, tetapi juga di sektor ekonomi dan sosial.
“Saya mengharapkan Indonesia dan Malaysia dapat meningkatkan kerja samanya untuk memperkuat pertahanan dan keamanan kedua negara,” katanya.
Menurutnya, penguatan kerja sama itu tidak saja penting untuk kepentingan kedua negara, tetapi juga untuk kepentingan stabilitas kawasan.
Salah satu yang Puan serukan adalah kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Malaysia yang diharapkan dapat terus meningkat, terutama dalam sektor kelapa sawit dan perdagangan digital.
Baca juga: Dorong Ekonomi Hijau hingga Perdagangan, Puan Ajak Ceko serta Negara OKI Perkuat Kerja Sama Global
"Saya mengharapkan kedua negara juga meningkatkan kerja sama perdagangan digital untuk memperluas akses pasar dan mempromosikan produk-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM)," katanya.
Puan juga mendorong Indonesia dan Malaysia untuk meningkatkan kerja sama antarmasyarakat, seperti kerja sama di bidang pendidikan, pemberdayaan generasi muda, dan bidang pariwisata.
“Karena hubungan Indonesia dan Malaysia bukan hanya didasarkan pada kedekatan geografis dan kultural,” ungkapnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu meyakini, hubungan Indonesia-Malaysia yang telah terjalin dengan baik selama bertahun-tahun akan semakin erat.
“Saya juga percaya bahwa kerja sama kedua negara akan membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kedua negara," kata Puan.
Pada pertemuan dengan parlemen Malaysia, Puan didampingi Ketua Komisi I DPR Utut Adianto, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Frederic Palit, dan Anggota BKSAP DPR Gilang Dhielafararez.
Bilateral meeting antara Puan dan Ketua Parlemen Malaysia malam itu berlangsung dengan hangat dan dalam suasana kekeluargaan.
“Hubungan DPR RI dan Parlemen Malaysia memang selama ini terjalin dengan baik, karena selain satu rumpun, kita punya kedekatan dari sisi budaya dan geografis,” kata Gilang.
Gilang mengungkapkan, Ketua Parlemen Malaysia Tan Sri Dato' Johari bin Abdul memberikan undangan langsung kepada Puan untuk hadir dalam agenda kegiatan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) yang akan digelar di Malaysia.
Baca juga: Jelang Konferensi PUIC, DPR Ajak 4 Negara Sahabat Dukung Kemerdekaan Palestina
“Pada 2025 ini, Malaysia memegang presidensi AIPA,” terang Anggota Komisi III DPR tersebut.
Adapun, PUIC ke-19 digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, sejak 12 Mei 2025 hingga 15 Mei mendatang.
Meski acara pembukaan resmi baru digelar Rabu (14/5/2025), rangkaian kegiatan PUIC ke-19 sudah dimulai sejak Senin (12/4/2025) dengan sejumlah pertemuan penting.
Beberapa sesi pertemuan yang telah dilakukan pada forum PUIC ke-19, antara lain membahas isu terkait Palestina dan minoritas muslim, dialog peradaban dan agama, ekonomi dan lingkungan, serta isu hak asasi manusia, perempuan dan keluarga.
Perhelatan Konferensi PUIC di DPR sekaligus menandai keketuaan Indonesia pada forum parlemen negara OKI tersebut.
Puan juga akan menerima tongkat estafet presidensi PUIC dari Parlemen Pantai Gading kepada DPR besok siang, Rabu (14/5/2025).
Baca juga: Prabowo Disebut Akan Hadiri Pembukaan Konferensi Ke-19 PUIC Besok
Adapun inagurasi pembukaan PUIC akan digelar Rabu malam dan direncanakan akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto.