KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) Kurniasih Mufidayati berharap, pemerintahan Prabowo-Gibran bisa membebaskan Indonesia dari kasus malaria.
"Hingga 2023, daerah eliminasi Malaria mencapai 389 kabupaten/kota. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Indonesia ditargetkan bebas kasus malaria pada 2030," ucap Kurniasih melalui siaran persnya, Selasa (15/10/2024).
Ia mengaku optimistis bahwa percepatan dan langkah strategis berbasis kajian medis bisa membantu Indonesia bebas dari malaria pada 2030.
Hal terpenting yang harus dilakukan, sebut dia, adalah kerja sama antara instansi pusat dan daerah, memperbanyak pengamatan, serta meningkatkan deteksi.
Baca juga: Jokowi Telah Serahkan Nama Capim dan Dewas KPK ke DPR
"Kerja sama dengan elemen swasta serta organisasi masyarakat juga penting untuk mempercepat eliminasi malaria di sebuah daerah," ungkap politisi dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) tersebut.
Kurniasih menyebut, jika pemerintahan mendatang menaruh perhatian mendalam dan fokus pada penyelesaian kasus malaria, cita-cita Indonesia bebas Malaria bisa segera tercapai.
"Indonesia sendiri masih menduduki posisi kedua kasus tertinggi di Asia setelah India. World Malaria Report 2023 juga mencatat, 94 persen kematian akibat malaria di Asia terjadi di India dan Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya, data di atas menunjukkan bahwa program Indonesia Bebas Malaria harus menjadi perhatian serius bagi pemerintahan mendatang.
Baca juga: Debut Jadi Anggota DPR, Ahmad Dhani: Saya Anak Baru, New Kid on the Block
"Kita memang masih tertinggi karena wilayah dan jumlah penduduk yang luas. Namun, laju penurunan angka malaria terus terjadi. Artinya, kita harus optimistis bisa mencapai target Indonesia Bebas Malaria sebelum 2030," ucapnya.