KOMPAS.com – Menjelang puncak ibadah haji, Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI meminta Kementerian Agama ( Kemenag) untuk memperketat mitigasi kesehatan jemaah asal Indonesia.
Anggota Timwas Haji DPR RI, Ace Hasan Syadzily, mengatakan bahwa hal ini penting untuk memastikan kondisi kesehatan para jemaah asal Indonesia optimal saat melaksanakan puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina ( Armuzna).
“(Hal) yang harus dimitigasi adalah kemungkinan (penurunan kesehatan jemaah), karena pola jemaah haji Indonesia yang meninggal itu biasanya ada di puncak haji dan setelah puncak haji,” kata Ace di Mekkah, Arab Saudi, menurut keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).
Sebagai informasi, hingga saat ini tercatat ada 112 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia. Oleh karena itu, Timwas Haji DPR RI mendesak Kemenag melakukan mitigasi ketat dan pengawasan kesehatan para jemaah, terutama bagi lansia dan difabel.
Pria yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI tersebut menekankan pentingnya perencanaan matang terkait pergerakan jemaah, mulai dari hotel menuju Armuzna.
“Pergerakan jemaah harus betul-betul dipersiapkan skenarionya,” kata Ace.
Baca juga: Sebulan Operasional Haji, 11,8 Juta Boks Katering Dinikmati Jemaah Indonesia
Sebagai informasi, puncak ibadah haji di Armuzna akan dilaksanakan pada 9 Dzulhijah hingga 10 Dzulhijah. Para jemaah haji sudah mulai berangkat menuju ke Arafah sejak Jumat (14/6/2024) siang waktu setempat.
Dalam upaya mendukung kenyamanan beribadah, Kementerian Perhubungan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Arab Saudi menyiapkan jalur khusus untuk mempermudah mobilisasi jemaah haji lansia dan difabel. Jalur tersebut menghubungkan Arafah dan Muzdalifah.
Wakil Menteri Perhubungan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Arab Saudi Tareq Ziyad Al-Shami menyatakan bahwa jalan setapak tersebut memiliki panjang 1 kilometer dan lebar 15 meter. Jalan dibuat dengan bahan campuran bitumen, aspal, dan karet.
Permukaan jalan ini dicat dengan cat khusus berwarna abu-abu cerah, yang mampu meredam panas 13 hingga 15 derajat Celcius.
"Masyarakat bisa berjalan dari Arafah ke Muzdalifah melalui jalan setapak ini tanpa merasakan sakit atau kram pada lutut. Memang diketahui, orang lanjut usia sering mengalami nyeri lutut dan punggung. Kami ingin memberi kemudahan ketika mereka sedang berjalan," jelas Tareq.
Dengan adanya fasilitas dari pemerintah Arab Saudi tersebut, ditambah mitigasi kesehatan yang baik, diharapkan para jemaah asal Indonesia bisa melaksanakan puncak ibadah haji dengan nyaman dan nyaman, serta minim risiko kesehatan.