KOMPAS.com - Tim Pengawas (Timwas) Haji Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ( DPR RI) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa titik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina untuk mengecek kesiapan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia
Salah satu temuan penting dalam sidak tersebut adalah kondisi kasur di tenda Arafah yang dianggap tidak memadai.
Pengecekan dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus bersama Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi; Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Ace Hasan Syadzily, Abdul Wachid; serta anggota Komisi VIII DPR RI Syaifullah Tamliha, M Fauzan Nurhuda Yusro, Sri Wulan, dan Iskan Qolba Lubis.
Dalam sidak tersebut, Timwas menyoroti ukuran kasur yang digunakan oleh jemaah haji di tenda Arafah. Kasur-kasur ini berukuran kecil dan disebut mirip karpet anak taman kanak-kanak (TK).
Baca juga: Katering Haji Disebut Bermasalah, Timwas DPR RI: Kami Ingin Memanusiakan Jemaah
"Ini sebetulnya kekecilan. Anak TK itu pada sekolah dikasih karpet kayak ini," kata Ashabul Kahfi sambil mengangkat salah satu kasur tersebut, di salah satu tenda jemaah Indonesia, Arafah, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (13/06/2024).
Abdul Wachid, Syaifullah Tamliha, dan M Fauzan Nurhuda Yusro juga sempat menjajal kasur itu dan menganggap ukurannya terlalu kecil dan tidak nyaman.
Dari pantauan di lapangan, kasur-kasur tersebut disusun dua baris di dua sisi tenda dan berdempetan, sehingga jemaah harus tidur berdempetan. Di antara dua sisi tersebut, terdapat lorong untuk jemaah berjalan.
Sementara itu, Nurcholis Bin Turmudzi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Makkah mengaku tidak mengetahui alasan di balik desain kasur yang kecil tersebut.
Baca juga: Di DPR, Zulhas Sebut Jokowi Marah 26.000 Kontainer Numpuk di Pelabuhan
"Nggak tahu saya (kenapa ukurannya kecil). Ini kan yang menyediakan masyarik sama maktab," jelasnya.
Selain masalah kasur, Timwas Haji DPR juga menyoroti kapasitas tenda jemaah di Arafah. Tenda yang dikunjungi memiliki kapasitas untuk 360 jemaah, tetapi dari perhitungan yang ada, tenda hanya bisa menampung 330 orang.
"Sekarang gini, itu ada tulisan kapasitas 130. Ada nggak 130? Untuk 360? Sementara hitungan kita hanya 330. Yang 30 orang terpaksa di luar?" tanya Ace Hasan Syadzily kepada Nurcholis.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan fasilitas untuk memastikan jemaah haji terlayani dengan baik selama menjalankan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Baca juga: DPR RI Usul Pembentukan Satgas Wujudkan Demokratisasi di Myanmar
"Kami mengecek ke sini untuk memastikan kondisi tenda untuk wukuf. Kemudian di Muzdalifah dan Mina sampai kembali ke hotel nanti, apakah kondisinya sudah memadai atau tidak," ujar Lodewijk.
Dengan adanya temuan ini, diharapkan pemerintah dan penyedia layanan haji dapat segera mengambil langkah perbaikan agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman.