KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menggalang dukungan dalam parlemen global agar air tidak dijadikan senjata bagi Israel dalam melakukan serangan di Palestina.
Hal ini dilakukan Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Himmatul Aliyah saat berbicara dalam Parliamentary Meeting on the Occasion of the 10th World Water Forum (WWF) di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5/2024).
"Apakah kita akan diam ketika semua akses kemanusiaan termasuk air, air layak minum, diblokade Israel?" tanya Himmatul kepada 49 perwakilan delegasi parlemen dalam sesi pleno ketiga Pertemuan Parlemen dalam WWF ke-10 tersebut.
Himmatul Aliyah mendesak seluruh anggota parlemen dunia untuk konsisten menyerukan keadilan untuk memastikan akses terhadap air bersih adalah keniscayaan bagi umat manusia.
Ia juga menggarisbawahi ada keterhubungan ketersediaan air dengan perubahan iklim.
Baca juga: Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia
Pada kesempatan itu, Anggota Parlemen Seychelles sekaligus Presiden Komite Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk Pembangunan Berkelanjutan Mr. Maven William berpesan perlunya kolektivitas kerja dalam mengatasi tantangan lintasbatas.
Selain itu, tuturnya, perkembangan sains dan teknologi perlu dipantau agar dapat dipastikan hasil penelitian atau inovasi baru bersifat berkelanjutan, tidak bermanfaat hanya untuk jangka panjang.
"IPU memberi platform bagi kita untuk berbagi ide dan melihat kemungkinan solusinya," tandasnya seperti dilansir dpr.go.id, Rabu (22/5/2024).