KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani memaparkan hasil Pertemuan Parlemen dari Inter-Parliamentary Union (IPU) pada The 10 th World Water Forum (WWF) 2024 di Bali.
“Sejak Senin siang, Pertemuan Parlemen telah membahas secara intensif mengenai empat isu,” katanya.
Dia mengatakan itu usai menutup Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa (21/5/2024).
Empat isu yang dibahas parlemen global terkait permasalahan air yakni akses kepada air dan sanitasi sebagai penentu Sustainable Development Goals (SDGs) atau Target Pembangunan Berkelanjutan, praktik inovatif untuk manajemen air yang inklusif, air sebagai inti dari aksi iklim, serta diplomasi air dan kerja sama untuk perdamaian.
Puan mengatakan, anggota parlemen dari 49 negara telah berdiskusi dalam Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF dan menegaskan pentingnya mobilisasi tindakan parlemen mengenai air untuk keamanan dan kemakmuran global.
Baca juga: Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air
Parlemen global juga sepakat memberikan perhatian lebih terkait isu dan agenda tentang permasalahan air di lembaga legislatif masing-masing negara.
Komitmen itu menjadi upaya mengatasi krisis air sebagai bagian dari percepatan pencapaian SDGs.
“Kami sepakat memastikan air menjadi salah satu agenda utama parlemen dan dimasukkan ke dalam komite parlemen atau struktur lainnya,” jelasnya dalam siaran pers.
Komitmen parlemen tersebut dituangkan dalam sebuah Communique, sebagai outcome document dari Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF.
Dokumen hasil pertemuan itu diberi nama Nusa Dua Communique yang memuat rekomendasi parlemen untuk aksi air.
Baca juga: Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan
Berikut poin-point penting dari Nusa Dua Communique:
Nusa Dua Communique juga berisi penjelasan pentingnya air bagi kemajuan setiap negara.
Sebab, potensi air sangat besar sebagai sumber energi, sumber ketahanan pangan, dan sumber transformasi menuju kemajuan ekonomi.
Oleh karenanya, Puan mengajak parlemen dunia sepakat memperbaiki akses terhadap air bersih karena air merupakan cara terbaik untuk mengurangi ketimpangan, mengatasi masalah stunting, dan kesehatan.
Baca juga: Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi
Dalam acara penutupan, Puan mengajak anggota parlemen dunia yang hadir betul-betul serius menyikapi hasil pertemuan tersebut.
Ketua Majelis Sidang Umum IPU ke-144 2022 itu juga meminta anggota parlemen dunia untuk membawa hasil pertemuan tersebut ke ruang sidang parlemen di negara masing-masing.
“Saya mengajak kita semua untuk mengubah komitmen menjadi tindakan konkret di negara kita masing-masing,” tegas cucu Bung Karno tersebut.
Puan juga menyebutkan, IPU sebagai forum parlemen dunia akan terus menyediakan platform untuk bertukar pengalaman dan praktek parlemen terkait isu air.
Baca juga: Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air
Kesimpulan dari pertemuan tersebut akan disampaikan kepada IPU pada Sidang IPU ke-149 mendatang.
“Rapat parlemen kembali menyerukan kepada komunitas parlemen untuk memprioritaskan tindakan terhadap air guna mewujudkan komitmen yang ditetapkan dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan visi dunia yang adil dan sejahtera untuk generasi saat ini dan masa depan,” paparnya.
Puan juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam menyukseskan Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota parlemen dan civil society Indonesia, yang telah memberikan masukan terbaik untuk DPR RI,” ungkapnya.
Nusa Dua Communique akan dibawa ke Sidang WWF ke-10 yang diselenggarakan Pemerintah Indonesia dan WWC sebagai rekomendasi untuk hasil Forum Air Dunia ke-10 2024 yang juga digelar di Bali.
Baca juga: Pertemuan Menteri WWF Ke-10 Sepakati 113 Proyek Senilai Rp 150,1 Triliun
“Pengelolaan ancaman krisis air sangat penting untuk dijadikan agenda prioritas bersama karena ini demi keberlangsungan hidup seluruh penduduk dunia, tanpa terkecuali,” tuturnya.
Adapun Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF merupakan bagian dari WWF ke-10.
Pada 2024, Pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah bersama World Water Council (WWC) atau Dewan Air Dunia.
Forum parlemen WWF itu dihadiri oleh 231 partisipan dari 49 negara, termasuk beberapa speaker (Ketua Parlemen). Ada juga peserta dari organisasi internasional.
Puan mengatakan, pertemuan telah memberikan ruang diskusi dan berbagi pengetahuan antara anggota parlemen dunia dengan pakar, organisasi internasional, dan organisasi masyarakat sipil dari berbagai negara.
Baca juga: WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi
“Hari ini, saya menutup Pertemuan Parlemen dengan menyampaikan komitmen parlemen dunia untuk mengatasi krisis air secara bersama-sama,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.