KOMPAS.com - Perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ( DPR RI) menggelar seminar bertajuk “Seminar Strategi Layanan Informasi di Era Global: Manfaat Kolaborasi Internasional” di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Kepala Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI Suratna mengatakan, seminar itu digelar untuk memperkuat peran perpustakaan sekaligus memberikan gambaran layanan informasi di kancah dunia internasional.
" Perpustakaan DPR RI bertujuan untuk menyediakan informasi yang cepat, tepat, dan akurat untuk membantu tugas dan wewenang anggota dewan dan pendukungnya," tutur Suratna melalui keterangan persnya, Selasa.
Ia menjelaskan, Perpustakaan DPR RI telah berperan aktif di tingkat kerja sama nasional dan internasional. Di tingkat nasional, ada kerja sama dengan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII), serta Forum Pembauran Kebangsaaan (FPK) Indonesia.
Baca juga: Wujudkan Layanan Haji yang Lebih Baik, Setjen DPR RI Terus Pantau dan Dukung Kinerja Timwas Haji
Di tingkat internasional, Perpustakaan DPR RI aktif sebagai anggota International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA), Congress of Southeast Asian Librarians (Consal), Association of Parliamentary Librarians of Asia and the Pacific (APLAP), dan lain-lain.
Suratna menjelaskan, Perpustakaan DPR RI sebagai perpustakaan khusus perlu membangun jejaring kerja sama serta kolaborasi internasional, sehingga para pustakawan bisa saling bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola perpustakaan.
"Para pustakawan juga dapat belajar mengembangkan koneksi, layanan referensi, literasi, serta teknologi informasi," jelasnya.
Menurutnya, lewat perluasan jejaring yang ada, pemahaman akan budaya dan diversitas dapat ditingkatkan. Selain itu, juga bisa membantu riset. Selain itu, kerja sama bisa membantu riset dan publikasi ilmiah serta advokasi berbagai kebijakan yang ada.
Baca juga: Agenda Besar Indonesia Emas 2045
" Jejaring bisa memperkuat jaringan profesional yang berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SGDs) dan Indonesia Emas 2045," imbuhnya.
Suratna berharap, seminar itu dapat menjadi platform yang inspiratif serta edukatif bagi perpustakaan-perpustakaan khusus pemerintah dan lembaga di Indonesia.
"Sehingga perpustakaan-perpustakaan itu bisa membangun jejaring kerja sama atau kolaborasi internasional," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Perpustakaan DPR RI Ade Efendi menyampaikan bahwa peran kolaborasi internasional dalam dunia layanan informasi tidak dapat dipandang remeh.
Baca juga: Wujudkan Layanan Haji yang Lebih Baik, Setjen DPR RI Terus Pantau dan Dukung Kinerja Timwas Haji
“Kolaborasi antarnegara telah membawa manfaat yang luar biasa dalam memperluas akses terhadap informasi, memperkaya koleksi, serta meningkatkan kemampuan dan efisiensi layanan yang ditawarkan," ujar Ade.
Sebagai informasi, seminar tersebut dihadiri oleh 300 peserta dari perpustakaan-perpustakaan di Indonesia. Mereka hadir baik secara langsung maupun dalam jaringan (daring).
Agenda yang dikemas lewat format multipanelis itu menghadirkan sejumlah narasumber, seperti Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional RI ofy Sofiana, Ketua Umum Forum Perpustakaan Khusus Indonesia sekaligus Koordinator Perpustakaan PUSTAKA Kementerian Pertanian (Kementan) Riko Bintari, serta Dosen DIPI Universitas Indonesia Muhammad Prabu Wibowo.
Hadir pula, Kepala Biro Kerja Sama Antar-Parlemen dan Organisasi Internasional Setjen DPR RI Endah Tjahjani Dwirini, yang memberikan gambaran mengenai produk layanan informasi yang berkaitan dengan parlemen dan organisasi keparlemenan internasional.