Gelar EVP di Bali, DPR dan KPU Tunjukkan Kualitas Pemilu Indonesia ke Dunia

Kompas.com - 13/02/2024, 10:26 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta.DOK. nr Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta.

KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Program Pemantauan Pemilu atau Election Visit Program (EVP).

Acara tersebut dihadiri oleh 12 parlemen negara sahabat dan tiga organisasi internasional di Bali pada tanggal 12 hingga 15 Februari 2024.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta mengatakan bahwa kegiatan EVP merupakan kesempatan untuk menunjukkan kualitas demokrasi Indonesia kepada negara-negara sahabat.

Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga merupakan upaya untuk membangun citra DPR RI sebagai parlemen modern dan terbuka.

Baca juga: Cerita Ketegasan Kakek Buyut Saat Jadi Anggota DPR, Cak Imin Berseloroh Belum Pernah Walk Out di Parlemen

“Hal ini memang menjadi komitmen kami untuk mengundang para observer dari negara-negara sahabat. Itu bagian dari resiprokal kami juga, karena kami juga diundang oleh negara-negara itu dan kemudian kami juga mengundang balik," kata Sukamta.

"Di samping itu, kami juga berkepentingan supaya pemilu kita ini bisa disaksikan oleh negara-negara sahabat terutama parlemen di seluruh dunia,” ucap Sukamta dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman Dpr.go.id, Selasa (13/2/2024).

Selain kegiatan peninjauan lapangan, lanjut dia, dalam rangkaian pemantauan pemilu dari luar negeri ini juga akan diselenggarakan focus group discussion (FGD) yang akan membahas tentang sistem dan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Sukamta menjelaskan bahwa FGD tersebut diadakan untuk menunjukkan kepada para pengamat bahwa pemilu yang diselenggarakan oleh Indonesia memiliki keunikan dan kompleksitas tersendiri. 

Baca juga: Dukung Transisi Energi, Pascasarjana Unsada Siap Gelar FGD Potensi Panas Bumi

“Jadi FGD ini lebih kepada kami mau memperlihatkan proses dari pemilu, dan ini pemilu (di Indonesia) yang salah satunya di dunia yang begitu complicated (dengan) adanya presiden, DPR RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan itu yang kami perlihatkan bahwa kami damai-damai saja," kata Sukamta.

"Kami juga ingin mereka memberikan kesan dan pesan serta menjadi sarana tukar pikiran terkait proses kepemiluan yang ada,” jelasnya.

Sukamta berharap agar semua kegiatan berjalan lancar dan para pengamat dapat memberikan masukan yang berharga bagi Indonesia terkait pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun ke depan.

Lebih lanjut, Sukamta menekankan agar semua pemangku kebijakan yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu dapat menjaga kredibilitasnya, karena proses ini akan disaksikan oleh banyak negara. 

Baca juga: Pemilu di Wilayah Negara Akreditasi Jadi Ajang Silaturahmi WNI

“Kami juga berharap sebagaimana pemilu sebelumnya, semua berjalan lancar dan damai. Tidak ada insiden yang menyebabkan kerusuhan. Itu yang paling penting untuk disaksikan oleh peninjau dari seluruh dunia," kata Sukamta.

"(Selain itu) tidak kalah penting adalah kualitas dari proses pemilu itu sendiri, di mana semua bisa berlangsung sesuai dengan aturan yang ada, berlangsung secara umum, bebas, jujur, dan adil untuk seluruh kontestan pemilu,” tutur anggota DPR RI Komisi I itu.

Lebih lanjut, Sukamta juga berharap bahwa kegiatan EVP 2024 dapat memperkuat hubungan antara DPR RI dengan parlemen negara lain dan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman demi kemajuan demokrasi.

“Observasi ini juga dapat menjadi bagian dari diplomasi parlemen kepada parlemen negara lain, (melalui jalur) multitrack diplomasi ini. Salah satunya kita memanfaatkan momen pemilu untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat secara bilateral,” ujar Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Yogyakarta itu.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 13 Februari 2024: Pagi Berawan, Sore Hujan Ringan

Menurut informasi dari panitia pelaksana, parlemen negara lain yang sudah mengonfirmasi partisipasinya adalah parlemen Australia, Azerbaijan, Malaysia, Kamboja, Laos, Qatar, Rusia, Tanzania, Turki, Timor Leste, Uzbekistan, dan Venezuela.

Sementara itu, tiga organisasi internasional yang juga akan hadir adalah Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC), ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), dan Global Initiatives of Northern Illinois University. 

Terkini Lainnya
Tekankan Kesiapan Seluruh Variabel IKN, Komisi II DPR Dorong Otorita IKN Segera Defentif
Tekankan Kesiapan Seluruh Variabel IKN, Komisi II DPR Dorong Otorita IKN Segera Defentif
DPR
Beri Kepastian Hukum Pekerja Rumah Tangga, Komisi XIII DPR Percepat Pembahasan RUU PPRT
Beri Kepastian Hukum Pekerja Rumah Tangga, Komisi XIII DPR Percepat Pembahasan RUU PPRT
DPR
Kandungan Pestisida Anggur Shine Muscat Tinggi, Anggota Komisi IX Minta BPOM Ambil Langkah
Kandungan Pestisida Anggur Shine Muscat Tinggi, Anggota Komisi IX Minta BPOM Ambil Langkah
DPR
Sritex Pailit, DPR Tekankan Misi Penyelamatan untuk Puluhan Ribu Pekerja yang Terdampak
Sritex Pailit, DPR Tekankan Misi Penyelamatan untuk Puluhan Ribu Pekerja yang Terdampak
DPR
Komisi I DPR Paparkan Peluang Strategis Indonesia Bergabung dengan BRICS
Komisi I DPR Paparkan Peluang Strategis Indonesia Bergabung dengan BRICS
DPR
Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3, Komisi X DPR RI: Harus Efisien Anggaran dan Kembalikan UN
Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3, Komisi X DPR RI: Harus Efisien Anggaran dan Kembalikan UN
DPR
Hari Sumpah Pemuda, Puan Ajak Generasi Muda Berkontribusi di Sektor Ekonomi, Pendidikan, dan Sosial
Hari Sumpah Pemuda, Puan Ajak Generasi Muda Berkontribusi di Sektor Ekonomi, Pendidikan, dan Sosial
DPR
Wakil Ketua DPR RI Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Dapat Dicapai
Wakil Ketua DPR RI Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Dapat Dicapai
DPR
Tunggu Rapat Kerja dengan Mitra, Komisi XIII Buka Peluang Jadikan RUU Perampasan Aset Prioritas
Tunggu Rapat Kerja dengan Mitra, Komisi XIII Buka Peluang Jadikan RUU Perampasan Aset Prioritas
DPR
Berkaca dari Kasus Guru Honorer Supriyani, DPR Minta Pemerintah Buat Sistem Pendidikan yang Lindungi Semua Pihak
Berkaca dari Kasus Guru Honorer Supriyani, DPR Minta Pemerintah Buat Sistem Pendidikan yang Lindungi Semua Pihak
DPR
Soal Retret Kabinet Merah Putih, Komisi I DPR: Semoga Bisa Tingkatkan Kekompakan
Soal Retret Kabinet Merah Putih, Komisi I DPR: Semoga Bisa Tingkatkan Kekompakan
DPR
Komisi IX DPR Kawal Program Kesejahteraan Prabowo, Ini Isu yang Dibahas
Komisi IX DPR Kawal Program Kesejahteraan Prabowo, Ini Isu yang Dibahas
DPR
Ketua Komisi X DPR Ingatkan Tugas Penting Majukan Pendidikan dan Sejahterakan Pengajar
Ketua Komisi X DPR Ingatkan Tugas Penting Majukan Pendidikan dan Sejahterakan Pengajar
DPR
Pastikan RUU Perampasan Aset Lanjut Dibahas, Ketua Komisi XIII DPR Beberkan Agendanya
Pastikan RUU Perampasan Aset Lanjut Dibahas, Ketua Komisi XIII DPR Beberkan Agendanya
DPR
Said Abdullah Resmi Ditetapkan sebagai Ketua Banggar DPR Periode 2024-2029
Said Abdullah Resmi Ditetapkan sebagai Ketua Banggar DPR Periode 2024-2029
DPR

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke