KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya dan menjunjung tinggi persatuan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Bagi rakyat, yang terpenting dalam pemilu adalah jalan untuk menentukan hidupnya menjadi lebih sejahtera, lebih mudah, dan lebih nyaman,” kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah (Jateng) V itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Puan saat menutup masa sidang DPR III Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2024).
Kegiatan dalam rapat paripurna itu dipimpin langsung oleh cucu Bung Karno ini dengan didampingi Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus, Rachmat Gobel, dan Sufmi Dasco Ahmad.
Baca juga: Prabowo Siapkan Sufmi Dasco Ahmad Jadi Ketua DPR RI
Puan menyatakan bahwa dukungan dari rakyat terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 akan berperan penting dalam kemajuan negara ini.
Ia menegaskan bahwa melalui pemilu, pemimpin-pemimpin Indonesia akan dipilih.
“Marilah rakyat Indonesia, gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya, demi Indonesia sentosa yang kita cintai bersama. Mari kita sukseskan Pemilu 2024,” ujar Puan.
Di awal pidatonya, ia mengungkapkan bahwa meskipun Masa Persidangan III berlangsung relatif singkat, DPR tetap menjalankan tugas dan fungsi konstitusional dewan agar dapat berfungsi dengan baik di tengah berlangsungnya tahapan Pemilu 2024.
Baca juga: Kadinkes DKI: Sering Terjadi, Peserta Pemilu Stres karena Gagal Terpilih
“DPR RI dengan seluruh alat kelengkapan dewan (AKD), pada masa sidang ini, memberikan perhatian yang besar pada pelaksanaan Pemilu 2024 agar sesuai dengan amanat konstitusi,” kata Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu menjelaskan bahwa inti dari pemilu adalah rakyat menggunakan hak suaranya dan menjalankan kedaulatannya untuk memilih para pemimpin dan wakilnya.
Puan juga menekankan bahwa pemilu merupakan hak rakyat untuk memilih secara bebas.
“Negara tidak boleh mengurangi hak rakyat dalam menjalankan kedaulatannya. (Rakyat) harus diberi ruang kebebasan yang seluas-luasnya untuk memilih sesuai hati nuraninya,” tutur mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu.
Baca juga: Soal Rencana Setop Alokasi Dana LPDP, DPR Akan Panggil Menko PMK
“Berpolitik dalam demokrasi dapat menampilkan banyak ‘wajah’, mulai dari politik yang (mendorong) kebebasan, politik yang ingin mendominasi, politik yang membenarkan segala cara, politik perdamaian, politik persatuan, dan lain sebagainya,” sambung Puan.
Dalam kesempatan tersebut, Puan menyatakan bahwa DPR RI memiliki komitmen kuat untuk menjunjung tinggi praktik demokrasi yang tetap menjaga persatuan bangsa, menghormati konstitusi, dan membangun cara berpolitik dan berdemokrasi yang semakin beradab.
Ia menegaskan, DPR terus berkomitmen untuk memastikan bahwa praktik demokrasi dipandu oleh kebijaksanaan yang bijaksana.
“DPR RI, melalui seluruh AKD dan fungsi konstitusionalnya memastikan bahwa seluruh aparat negara harus dapat menciptakan kondisi politik, sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan terwujudnya kebebasan memilih secara bebas, jujur, adil, setara, dan rahasia,” tutur Puan.
Baca juga: Tutup Masa Sidang DPR dengan Pantun, Puan Ingatkan soal Janji jika Terpilih Kembali
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa DPR, melalui AKD akan terus melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemilu.
Selain itu, juga dibahas mengenai netralitas aparatur sipil negara (ASN), netralitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), syarat dan ketentuan berkampanye, peran Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan aspek-aspek terkait lainnya.
Dewan juga terus mengawasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun anggaran 2024 ini yang telah disusun bersama antara pemerintah dan DPR RI.
Baca juga: Gelontoran Bansos pada 2024 Dianggap Bikin Pengelolaan APBN Tak Efisien
Oleh karena itu, pelaksanaan APBN oleh pemerintah diingatkan agar mematuhi ketentuan yang telah diatur dalam undang-undang (UU) APBN.
“Termasuk (di dalamnya adalah pelaksanaan) bantuan sosial (bansos) adaptif yang harus disertai dengan protokol krisis,” tutur Puan.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa DPR melalui AKD turut memastikan bahwa sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 telah tersedia dan didistribusikan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Baca juga: Ada Pemilu dan IKN, BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 5,5 Persen
“(Kami) memastikan petugas pelaksana pemilu telah terbentuk dan memahami seluruh tahapan penyelenggaraan pemungutan suara, perhitungan suara, pelaporan, dan aspek lainnya, serta kesiapan aparat negara dalam menjaga ketertiban selama pemilu,” ujar Puan.
Sementara dalam bidang diplomasi, Puan menegaskan bahwa DPR telah mengundang beberapa parlemen negara sahabat serta organisasi parlemen internasional untuk mengamati secara langsung pelaksanaan Pemilu 2024 di Indonesia pada 13-14 Februari 2024.
“Hal ini sejalan dengan hasil Kesepakatan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Parlemen ASEAN bahwa setiap negara yang sedang melaksanakan pemilu agar mengundang anggota AIPA Parlemen ASEAN untuk menjadi observer pemilu,” jelasnya.
Puan juga mengingatkan bahwa hari ini, Selasa (6/2/2024), merupakan delapan hari menjelang pemungutan suara Pemilu 2024.
Baca juga: BPBD Ingatkan Lurah Tak Dirikan Tempat Pemungutan Suara Dekat Aliran Sungai
Ia menyinggung tentang kemeriahan para calon yang telah meramaikan suasana pesta demokrasi sejak dimulainya tahapan kampanye pemilu pada tanggal 28 November 2023.
“Baliho, spanduk, umbul-umbul, dan berbagai (atribut kampanye) telah terpasang di setiap tempat. Ada yang ditempel di pohon-pohon, bergantungan di pagar-pagar jalan, bahkan ada yang sampai membuat pagarannya roboh,” ujar Puan.
Puteri dari pasangan Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri itu juga menyoroti tentang kreativitas para calon dalam mendapatkan dukungan dari rakyat.
Menurut Puan, berbagai bentuk sosialisasi dan upaya kreatif dilakukan dalam kampanye politik.
Baca juga: Politik Bansos Vs Politik Akal Sehat
"(Para calon melakukan) berbagai macam kreativitas untuk mendapatkan simpati rakyat, ada yang menggunakan gambar kartun, animasi, foto masa muda, dan berbagai citra diri modern," ujarnya.
Puan menambahkan, berbagai bentuk sosialisasi juga diadakan, mulai dari dangdutan, pertunjukan wayang, layar tancap, pasar murah, dan sebagainya.
“Inilah kemeriahan dalam pemilu. Setiap peserta pemilu, beramai-ramai dan berlomba dalam menarik perhatian rakyat untuk dapat dipilih,” ucapnya.
Menurut Puan, seluruh anggota DPR RI juga ikut terlibat dalam semaraknya kampanye Pemilu 2024.
Baca juga: Kasus Penistaan Agama Komika Lampung di Kampanye Anies Segera Disidangkan
Ia menyatakan bahwa berbagai upaya dan intervensi sudah dilakukan, terutama oleh anggota DPR yang mencalonkan diri kembali.
“Tinggal garis tangan (takdir)? Semoga kita semua terpilih kembali,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Puan menyampaikan serangkaian pantun dalam kesempatan tersebut.
Pantun tersebut diperuntukan kepada para anggota DPR yang maju sebagai calon legislatif (caleg) untuk bisa duduk kembali di Senayan.
Baca juga: KPU: Debat Capres Kelima Diselenggarakan di JCC Senayan
Kawat baja diikat besi
Santan kelapa dicampur kanji
Jika sudah mendapat kursi
Janganlah lupa semua janji
Ikan lohan dibungkus kasa
Dimasak mama sedap terasa
Beda pilihan, itu biasa
Yang utama persatuan bangsa
Puan memberikan pesan kepada para anggota DPR untuk tetap bekerja demi kepentingan rakyat meskipun masa reses bersamaan dengan pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024.
DPR akan memulai masa reses sejak tanggal 7 Februari 2024 sampai tanggal 4 Maret 2024.
“Marilah kita kerja bersama untuk menegakkan Pemilu 2024 sesuai amanat konstitusi. Kita jaga persatuan bangsa dan negara Indonesia, kita ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dalam pemilu,” pesan Puan kepada seluruh anggota dewan.
Baca juga: Dewan Pers Undang Anies, Prabowo, dan Ganjar 7 Februari, Minta Komitmen Kemerdekaan Pers
Ia juga menyampaikan pantun sebagai ajakan kepada rakyat Indonesia agar menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.
Capek-capek tunggu pemilu,
Tapi gak bebas,
Rugi dong,
Yang bener saja.
Capek-capek ke TPS dan nyoblos,
Tapi gak ikut kata hatinya,
Rugi dong,
Yang bener saja.