KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Lodewijk F Paulus mengapresiasi rencana Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin yang akan berkantor selama sepekan di Papua.
“Saya pikir langkah wapres berkantor di Papua merupakan ide yang sangat bagus. Kan di sana ada masalah tentang pangan, dampak dari perubahan cuaca,” ujarnya di, Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Dia mengatakan, berkantornya wapres di Papua akan memperpendek rantai komando dan memudahkan pemerintah dalam mengambil keputusan terkait berbagai masalah.
“Ini saya pikir (dengan) adanya wapres di sana akan memotong rantai komando, chain of command-nya akan lebih pendek sehingga segera akan ada keputusan,” katanya melansir dpr.go.id.
Untuk diketahui, Ma’ruf Amin diagendakan mulai berkantor di Papua pada 4 September 2023 mendatang.
Baca juga: Wapres Disebut Akan Berkantor di Tanah Papua pada Awal September
Selama berkantor, wapres akan didampingi sejumlah menteri dan Panglima Tentara Nasional indonesia (TNI) Yudo Margono.
Lebih lanjut, Lodewijk mengungkapkan pentingnya peran TNI Angkatan Udara (AU) dalam membantu tugas wapres selama di Papua.
“Di sana jalur perhubungan darat sangat terbatas, artinya butuh angkutan udara. Nah (rencana persiapan) angkutan udara di sana bagaimana? Bandaranya kecil-kecil,” katanya.
Pimpinan DPR RI Bidang Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu berharap, TNI AU dapat memanfaatkan pesawat-pesawat kecil yang dimiliki.
Saat ini, kata Lodewijk, upaya pemerintah terkait penanganan ketersediaan pangan di Papua adalah menggunakan pesawat sedang sekelas CN 235 dan Hercules. Kemudian, proses itu dilanjutkan pesawat-pesawat ringan.
Baca juga: Wakil Ketua DPR Sebut Wacana Kemenkominfo Sensor Konten Platform OTT Perlu Dikaji
Politisi Fraksi Partai Golkar itu berharap, pesawat N219 segera bisa diproduksi massal untuk membantu membuka jalur di Papua.
“Justru itu, kami juga sangat mengharapkan pesawat kita N219, ya. Itu kalau sudah bisa diproduksi saya pikir keren banget,” katanya.
Lodewijk mengatakan, pengadaan pesawat tersebut akan membantu pembukaan Papua yang terisolasi.
“Memang dari sisi transportasi darat itu memang susah, ya. Saya pikir sangat bagus (dengan adanya pesawat-pesawat ringan),” tuturnya.