KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengajak para perantau asal Gorontalo dan keturunannya untuk membangun kampung halaman.
"Mari kita majukan tanah leluhur kita, yang saat ini masih menjadi provinsi termiskin kelima di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (1/8/2023).
Hal tersebut dikatakan Gobel saat mengadakan dialog dengan warga Gorontalo yang menjadi perantau di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Gobel mengungkapkan, dirinya memiliki cita-cita menjadikan Gorontalo sebagai provinsi yang semakin maju dan bisa menyejahterakan warga. Namun, cita-cita tersebut hingga kini belum tercapai.
Baca juga: Terseok-seok, Perantau Asal Madura 7 Tahun Hidup di Jakarta yang Tak Sesuai Ekspektasi
Sebagai putra dan wakil rakyat dari Gorontalo, Gobel bersilaturahmi dengan masyarakat yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG).
Dalam kesempatan itu, ia mengemukakan gagasannya yang diberi nama "Visi 2051" sebagai upaya untuk memakmurkan Gorontalo.
Adapun salah satu "Visi 2051" adalah Membangun Pelabuhan Anggrek di Gorontalo Utara Sebagai Pelabuhan Internasional. Pelabuhan ini akan diintegrasikan dengan Pembangunan Kawasan Ekhusus Pangan.
“Ada investasi yang besar, sekitar Rp 1,5 triliun dan dalam 30 tahun akan menampung 100.000 tenaga kerja,” kata Gobel.
Baca juga: Kementerian Investasi/BKPM Optimistis Indonesia Tetap Jadi Negara Favorit Tujuan Investasi
Dua program pembangunan tersebut, kata Gobel, akan ditopang oleh pembangunan pertanian, pembangunan kelautan dan perikanan, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pariwisata, dan pembangunan koperasi.
“Semuanya terjalin dalam suatu ekosistem yang saling terkait dan saling menopang,” ucapnya.
Sebagai wakil rakyat, Gobel menyebutkan, pihaknya telah mengembangkan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru melalui pembangunan kawasan wisata.
Kawasan wisata yang dimaksud, yaitu Tamendao di Kota Gorontalo, Danau Perintis di Kabupaten Bone Bolango, dan pemukiman suku laut Bajo di Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Baca juga: Rumah Literasi Gorontalo: Daya Tarik, Biaya, dan Jam Operasional
Gobel mengungkapkan bahwa sentra ekonomi tersebut berkonsep wisata yang didorong oleh UMKM untuk menciptakan lapangan kerja, lapangan usaha, serta sekaligus hiburan bagi warga.
“Karena itu, di tempat-tempat tersebut ada festival. Di Tamendao ada Festival Ikan Tuna. Di Danau Perintis ada Festival UMKM Milenial. Nanti kita terus perbanyak festival agar ada promosi dan keramaian,” jelas Gobel.
Gobel berharap, para perantau bisa ikut berkontribusi dalam memajukan dan menyejahterakan warga Gorontalo.