KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Lodewijk F Paulus bersama anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah menerima kunjungan delegasi Parlemen Jepang yang dipimpin oleh Head of Delegation Wada Yoshiaki.
Pertemuan kedua belah pihak tersebut membahas sejumlah hal, di antaranya peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Jepang dan perkembangan situasi pertahanan dan keamanan (hankam) kawasan di kedua negara.
Kedua pihak sepakat untuk saling berbagi informasi serta meningkatkan kerja sama penanggulangan terorisme, bencana alam, dan kemaritiman dua negara.
Selain persoalan hankam, pembahasan juga mencakup nilai kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia (HAM), supremasi hukum, serta komitmen terhadap pembangunan dan stabilitas kawasan Asia Pasifik. Ada pula pembahasan soal penguatan hubungan politik dan diplomasi lewat dialog reguler dan pertukaran pandangan.
Baca juga: DPR Terima Delegasi Parlemen Australia, Perkuat Hubungan Dua Negara dan Bahas Persoalan Myanmar
Selain itu, Indonesia dan Jepang berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan.
"Hubungan antarparlemen Indonesia-Jepang sudah berlangsung lama dan bersifat konstruktif. Sejauh ini, parlemen kedua negara senantiasa memberikan dukungan dan penguatan bagi pemerintah kedua negara sebagai peningkatan kerja sama bilateral kedua negara," papar Lodewijk melalui keterangan persnya, Selasa (27/6/2023).
Hal tersebut disampaikan Lodewijk sesaat setelah bertemu dengan delegasi Parlemen Jepang di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa.
Lodewijk menuturkan, DPR memiliki Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Jepang. Melalui GKSB, DPR telah menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat hubungan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan dua negara.
Baca juga: Baleg DPR Usulkan Kepala Desa Dapat Tunjangan Purnatugas, Ekonom: Jangan sampai Bebani APBN
”Terlebih pada 2023 ini, Indonesia-Jepang memperingati 65 tahun hubungan bilateral kedua negara. Kesempatan ini dapat menjadi momentum strategis dalam memperkuat hubungan diplomatik kedua negara,” jelas politisi dari fraksi Golongan Karya (F-Golkar) tersebut.
Menurutnya, kehadiran parlemen kedua negara sangat diperlukan dalam urusan diplomatik. Sebab, parlemen tidak hanya bertindak sebagai pengawas dan pendukung kebijakan luar negeri saja, tetapi juga instrumen yang penting dalam memperkuat hubungan people to people, khususnya bagi generasi muda.
Oleh karenanya, Lodewijk mengapresiasi pertemuan baik dengan delegasi Parlemen Jepang. Ia berharap pertemuan ini bisa bermanfaat bagi kedua belah pihak.
"Rencananya Indonesia-Jepang akan bertukar pikiran terhadap beberapa hal yang berguna untuk meningkatkan kerja sama kedua negara dalam menghadapi tantangan masa depan," tuturnya.
Baca juga: Bukan Cuma DPR, 80-90 Persen Bacaleg DPRD Juga Tak Lolos Verifikasi Administrasi Pertama
Pada pertemuan itu, Lodewijk tidak lupa menyampaikan rasa suka citanya akan kedatangan Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako ke Indonesia.
Ia melanjutkan, sebagaimana diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kunjungan Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (19/6/2023) lalu dapat memperkokoh fondasi persahabatan antara masyarakat Indonesia-Jepang.
"Fondasi yang kokoh sangat diperlukan bagi pengembangan kemitraan strategis kedua negara di situasi dunia saat ini,” ujar Lodewijk.