KOMPAS.com - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Jazuli Juwaini mengapresiasi gerak cepat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Tentara Nasional (TNI) yang membentuk Satuan Tugas (Satgas) dan menerjunkan tim untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Sudan.
"Dalam kondisi eskalasi konflik bersenjata di Sudan saat ini prioritas kita adalah menyelematkan warga negara kita di sana. Maka respons dan gerak cepat Kemenlu dan TNI sangat kita apresiasi dan berharap seluruh WNI selamat sampai tempat aman hingga akhirnya tiba di Tanah Air," ungkap Jazuli, seperti dimuat dpr.go.id, Rabu (26/4/2023)
Jazuli Juwaini mengungkapkan dirinya terus memantau dan mendapatkan informasi berkala terkait penanganan evakuasi WNI di Sudan, baik dari pihak Kemenlu maupun TNI.
Sejauh ini, kata dia, ada 538 WNI di Sudan yang berhasil dievakuasi dari Khartoum, Ibu Kota Sudan dan akan diberangkatkan ke Jeddah. Mereka dikumpulkan di Port Sudan, sebuah kota pelabuhan.
Baca juga: Upaya TNI Evakuasi 538 WNI di Tengah Perang Sudan
Sebanyak 291 di antaranya disebut akan diterbangkan langsung menggunakan pesawat TNI dan dijemput Satgas Evakuasi WNI di Sudan. Sementara itu, sisanya kemungkinan bakal dievakuasi lewat jalur laut.
"Kami berharap pasukan TNI mengawal ketat proses evakuasi dan saya mendapat informasi Panglima TNI telah menerjunkan pasukan elit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat)," ujar Politisi dari Fraksi Partai Kesejahteraan Sejahtera (PKS) ini.
"Pengawalan ini sangat urgent karena yang terjadi di Sudan adalah perang militer dan paramiliter dengan potensi ancaman nyawa yang sangat besar," katanya.
Legilator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten ini berharap seluruh WNI yang tinggal di di Sudan segera terkoneksi dan terkoordinasi serta dapat dievakuasi seluruhnya secara bertahap dengan tetap terukur keamanannya.
Berdasarkan catatan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Khartoum, saat ini, total terdapat 1.209 WNI yang berada di Sudan. Mereka mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, sebagian di Wad Madani, dan Port Sudan.
"Sejauh ini baru 538 orang yang berhasil mencapai Port Sudan melalui jalur darat. Masih ada ratusan lain WNI yang belum terevakuasi via jalur darat ke wilayah yang relatif lebih aman, karena situasi keamanan setempat yang masih menantang di perjalanan. Ini harus menjadi perhatian dan penanganan serius Satgas Kemenlu dan TNI," tandas Jazuli.