KOMPAS.com – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Rizki Aulia Rahman Natakusumah mengapresiasi dan mendukung rencana Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman yang akan memprioritaskan kalangan santri untuk dapat menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia ( TNI).
Rencana tersebut, menurut Rizki, merupakan bukti bahwa KSAD Dudung peduli terhadap ulama, ustaz, habaib, santri, dan pesantren.
“Saya sudah mengusulkan secara khusus untuk santri dapat diprioritaskan menjadi anggota TNI,” ungkap Rizki, dikutip dari dpr.go.id, Kamis (23/2/2023).
Rizki menambahkan, pihaknya setuju dengan ucapan dari Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin yang memberi label bahwa KSAD Dudung sebagai jenderal santri.
“Selama itu bernilai positif untuk rakyat, saya akan mendukung hal apa saja yang dilakukan KSAD Dudung,” ujar Rizki.
Baca juga: Anggota Komisi I DPR Sebut UU ITE Perlu Direvisi agar Selaras dengan KUHP
Politisi dari Fraksi Partai Demokrat itu menilai, kegiatan keagamaan dan kemanusiaan yang dilakukan KSAD Dudung selama ini perlu untuk didukung oleh semua kalangan.
Pasalnya, KSAD Dudung dinilai cukup peka dalam melihat realitas sosial kemanusian. Tidak melulu latihan fisik, tetapi juga kerap melakukan latihan spiritual guna membantu keselamatan bangsa.
“Selain mengadakan latihan fisik sebagai tugas TNI, Beliau juga memiliki keunikan khusus, yaitu memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan dan memberi dukungan moral melalui spiritual. Jadi, Latihan fisik itu merupakan latihan sehari-hari bagi Beliau. Apabila menggelar kegiatan pengajian, justru menjadi nilai tambah. Itulah kehebatan KSAD Dudung,” jelasnya.
Baca juga: Beri Penghormatan, KSAD Dudung Akan Fasilitasi Umrah Putra-putri Pahlawan Revolusi
Ke depan, ia berharap, KSAD Dudung dapat melaksanakan kegiatan berkunjung ke pesantren serta menjalin silaturahmi dengan ulama, uztaz, santri, dan habaib. Sebab, ini menjadi penting untuk menjaga Indonesia dari segala macam bentuk potensi ancaman keamanan dan pertahanan.
“KSAD Dudung memiliki tugas dan peran ganda untuk bisa memikirkan pesantren, karena santri menjadi ujung tombak bagi kemerdekaan Indonesia dalam melawan penjajah,” katanya.