KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Lodewijk F Paulus mengungkapkan harapannya terhadap kerja sama antara Indonesia dengan tiga negara sahabat di bidang pertahanan, yaitu Perancis, Filipina, dan Turkiye.
Ia berharap, kerja sama dengan Perancis dapat mengembangan berbagai kesepakatan, salah satunya proses pembelian kapal selam.
“Kami (DPR) berharap bukan hanya membeli, tetapi juga mendapatkan kerja sama transfer of technology (ToT) dari Perancis. Dengan begitu, kami bisa merawat dan memproduksi alat pertahanan kita sendiri,” kata Politisi Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) itu seperti yang dikutip dari laman Dpr.go.id, Kamis (9/2/2023).
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai memimpin rapat konsultasi secara tertutup di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis.
Baca juga: UMKM di Belitung Kini Ekspor Langsung Lada ke Australia dan Filipina
Untuk kerja sama dengan Filipina, Lodewijk berharap, negara berjuluk Mutiara dari Laut Timur ini dapat memutus suplai senjata ilegal ke Papua.
“Beberapa waktu lalu, diketahui ada seorang pilot berasal dari Papua ditangkap di Filipina karena membeli senjata secara ilegal untuk dipasarkan di Papua (kelompok kriminal bersenjata),” imbuhnya.
Sementara untuk kerja sama dengan Turkiye, ia berharap, kehadiran Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) bisa memperkuat kerja sama antarnegara, baik di bidang pertahanan maupun ekonomi.
Seperti diketahui, medium tank kelas harimau menjadi salah satu satu produk andalan kerja sama antara Indonesia dan Turkiye.
Baca juga: Bela Sungkawa Meninggalnya Ciputra, Karyawan Ancol Gunakan Pita Hitam
Tak lupa, Lodewijk menyampaikan ucapan bela sungkawa atas musibah gempa tektonik yang terjadi di Turkiye dan Suriah baru-baru ini.
Ia juga memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang telah sigap membantu penanganan gempa dengan mengirimkan bahan makanan dan tenaga medis.
“Karena kami tahu persis kita (Indonesia) baru saja merasakan hal yang sama apa yang terjadi di (gempa) Cianjur. Rasa persaudaraan kami saling membantu ini penting,” jelas Lodewijk.
Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto beberapa hari lalu telah mengunjungi Menhan Turkiye Halusi Akar di Bakanliklar, Ankara, Turkiye.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menindaklanjuti rencana aksi kerja sama pertahanan. Dalam pertemuan ini, keduanya sepakat menandatangani rencana aksi dari kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turkiye.
Baca juga: Bentuk Pertahanan Ahli Waris di Tol Jatikarya, Bangun Gubuk dan Bakar Ban untuk Tuntut Ganti Rugi
Sebelumnya, pimpinan DPR RI Bidang Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu melakukan rapat konsultasi dengan Komisi I DPR RI.
Kegiatan tersebut membahas tentang permohonan pertimbangan atas pencalonan Dubes LBBP untuk tiga negara sahabat, yaitu Perancis, Filipina, dan Turkiye.
“Baru saja kami rapat untuk mengambil keputusan terkait Dubes LBBP untuk negara sahabat, yaitu Perancis, Filipina dan Turkiye” ucap Lodewijk.
Lodewijk mengatakan bahwa Indonesia memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan ketiga negara sahabat. Hal itu terlihat dari jalinan kerja sama antara negara di berbagai sektor.
“Misalnya dengan Perancis, dari sisi ekonomi kita (Indonesia) mengalami pertumbuhan (ekspor) hingga 7,24 persen dan salah satu produk andalan adalah kelapa sawit. Maka itu nanti melalui Perancis diharapkan (menjadi pintu) masuknya produk Indonesia ke Uni Eropa," paparnya.
Pascarapat konsultasi tersebut, Lodewijk menyatakan bahwa DPR RI akan segera mengirim surat ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mendapatkan persetujuan Dubes LBBP.