KOMPAS.com – Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Gde Sumarjaya Linggih mengatakan, gelaran acara Group of Twenty ( G20) dapat menjadi ajang bagi usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) Bali dalam menyendot peluang ekspor hingga mencapai 70 persen.
“Acara G20 dan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang sudah berlangsung sukses di Bali menjadi momentum usaha kecil menengah ( UKM) Bali dan nasional untuk bisa naik kelas serta menggarap peluang pasar ekspor minimal di negara anggota G20 yang sektor perdagangannya menguasai 70 persen dari perdagangan dunia,” ungkap Gde Sumarjaya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (29/11/2022).
Hal itu disampaikan oleh pria yang akrab disapa Demer dalam acara Forum Strategi Pengembangan Ekspor Nasional “UKM Go Global” yang digelar di Arma Museum & Resort, Ubud, Kabupaten Gianyar, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: KTT G20 Berjalan Sukses, Anggota Komisi VI Demer: Bawa Nama Baik Bali ke Suluruh Dunia
Oleh karena itu, lanjut Demer, pihaknya menggandeng Kementerian Perdagangan ( Kemendag) untuk memberikan pemahaman mengenai ekspor kepada pelaku UKM dan generasi muda calon eksportir muda.
“Saya mengajak para peserta untuk memahami seperti apa mengurus perizinan yang dibutuhkan untuk ekspor, bagaimana meningkatkan kualitas produk hingga memanfaatkan berbagai program dan layanan pemerintah terkait ekspor produk UKM,” jelas Demer.
Dengan semakin banyak produk UKM Bali yang tembus pasar ekspor, Demer berharap perekonomian Bali bisa lebih cepat bangkit dan bertumbuh, sehingga masyarakat Bali bisa sejahtera kembali.
Terlebih lagi pemerintah juga telah memberikan kemudahan dalam berusaha sesuai dengan amanat Undang-undang (UU) Cipta Kerja dan aturan turunannya, misalnya kemudahan dalam mengurus perizinan UKM melalui online single submission (OSS).
“Saya berharap melalui acara ini bisa benar-benar menumbuhkan dan melahirkan eksportir-eksportir muda yang tangguh untuk melebarkan sayap ke kancah internasional,” jelas Demer.
Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bali itu terus melakukan pendampingan bagi pelaku UKM di Bali.
Dalam acara tersebut, Demer menyosialisasi tata cara ekspor dan peluang ekspor kepada pelaku UKM dan generasi muda agar mereka bisa naik kelas dan tembus ke pasar ekspor
Selain Demer, acara tersebut dihadiri pula oleh anggota Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gianyar Wayan Gede Sudarta dan Wayan Arjono, serta Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Ganef Judawati.
Baca juga: Anggota Komisi VI Kagum Banyak Anak Muda di Bali yang Berminat Jadi Pengekspor
Sementara itu, Ganef Judawati mengatakan, sebanyak 77 persen eksportir di Indonesia terdiri dari UKM.
“Sayangnya, para pelaku UKM ini memiliki keterbatasan untuk ekspor, seperti keterbatasan kapasitas produksi, modal, sumber daya manusia (SDM), kualitas produk dan sertifikasi serta dalam hal pemasaran,” ujar Ganef.
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Ganef, Kemendag telah melakukan berbagai program kegiatan, diantaranya melalui pendampingan desain produk dan pendampingan eksportir.
“Kemendag juga menyediakan klinik desain dan layanan informasi ekspor melalui Ina Export dan Export Center di Surabaya yang merupakan lembaga konsultasi dan pendampingan ekspor yang wilayah kerjanya termasuk untuk Bali,” kata Ganef.