KOMPAS.com – Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) membawa misi untuk menyukseskan dua usulan resolusi pada pertemuan tahunan Asia Pacific Parliamentary Forum ( APPF) di Bangkok, Thailand, pada Rabu (26/10/2022) hingga Jumat (28/10/2022).
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan, dua resolusi yang dibawa ke APPF adalah “Parliament and the Post Covid-19 Sustainable Recovery to Promote Democracy, Peace and Security” dan “Promoting Biodiversity and Green Economy for Inclusive Development”.
“Kedua resolusi yang merupakan usulan dari Indonesia tersebut mendapatkan dukungan penuh dari delegasi sejumlah negara yang turut hadir (di APPF), antara lain Kanada, Australia, Chile, Mexico, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan Thailand,” ungkap Fadli Zon dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com di Jakarta, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Bumi Hadapi Krisis Iklim, Fadli Zon Ajak Parlemen Anggota G20 Perkuat Multilateralisme
Pada Working Group Politic and Security APPF, Fadli mengatakan bahwa tantangan regional tidak boleh untuk dikesampingkan, kendati tantangan global seperti perang antara Rusia dan Ukraina semakin membawa dampak luas.
Oleh karena itu, Fadli Zon mengajak seluruh delegasi negara-negara yang hadir di APPF agar fokus mempererat kerja sama dalam menghadapi tantangan regional, daripada menjadikan forum sebagai wadah untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu.
“Sebab, jika kita menginginkan perdamaian, engagement lebih baik daripada mengucilkan. Dengan engagement kita bisa mendorong negosiasi,” jelas Fadli.
Perlu diketahui, pada APPF delegasi Indonesia berkesempatan untuk memimpin pertemuan Sub Regional Grup negara-negara Asia Tenggara.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana mengatakan, ia mendorong perubahan mekanisme pemilihan ketua grup serta keanggotaan pada Executive Committee dari empat tahun menjadi dua tahun.
Baca juga: Temu Delegasi G20, Luhut Ajak Bangun Prototipe Ekonomi Biru dan Ekonomi Hijau
Rupanya usulan tersebut mendapat tanggapan yang positif dari sejumlah negara mayoritas di Asia Tenggara.
"Maka dari itu, usulan tersebut akan diajukan pada Executive Committee untuk menjadi pertimbangan. Sebab, tujuan usulan tersebut untuk memberi seluas-luasnya bagi negara-negara Asia Tenggara untuk menjadi anggota Executive Committee,” ujar Putu.
Putu mengatakan, delegasi DPR RI ikut menggalang dukungan parlemen negara-negara Asia Pasifik guna memperkuat kerja sama ekonomi hijau dan konservasi biodiversitas melalui resolusi berjudul “Promoting Biodiversity and Green Economy for Inclusive Development”.
Resolusi yang diajukan untuk memperkuat kerja sama ekonomi hijau dan konservasi biodiversitas tersebut, kata Putu, rupanya mendapatkan banyak dukungan dari peserta sidang di Working Group on Economic and Trade Matters.
Baca juga: Dukung KTT G20, Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Bebaskan Visa bagi Delegasi dan Jurnalis Asing
“Mendapatkan dukungan dari peserta sidang, Indonesia akan terus mengupayakan transisi menuju ekonomi hijau yang berkaitan erat dengan proses pemulihan pascapandemi,” kata Putu.
Sebagai informasi, rangkaian kegiatan pertemuan tahunan APPF yang dihadiri hampir 20 negara tersebut ditutup dengan penandatanganan Joint Communique oleh seluruh perwakilan delegasi anggota APPF.
Pada akhir APPF, dilakukan juga serah terima keketuaan dari Thailand ke Filipina yang akan menjadi tuan rumah pada 2023 mendatang.