KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Ahmad Sahroni mengapresiasi aksi sujud massal yang dilakukan jajaran Kepolisian Resor (Polres) Malang.
Menurut Sahroni, tindakan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral yang perlu untuk dilakukan pasacakejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
“Tindakan tersebut merupakan langkah tanggung jawab moral yang perlu dilakukan dan terlihat ada ketulusan di seremonial ini. Ini merupakan ekspresi simpatik dan penyesalan tanpa arogansi jabatan yang jarang kita temui di negeri ini,” ucap Sahroni dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (12/10/2022).
Mengapresiasi tindakan para polisi, lanjut Sahroni, langkah tersebut menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kembali kepercayaan publik terhadap institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Meski demikian, sebut dia, penyidikan kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan harus tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Saya berharap tindakan yang dilakukan ini benar-benar menjadi bukti keseriusan Polri untuk mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan. Diharapkan publik akan semakin yakin terhadap kinerja Polri,” jelas Sahroni.
Untuk diketahui, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Malang Kota Komisaris Besar (Kombes) Budi Hermanto bersama seluruh jajarannya bersujud bersama saat kegiatan apel pagi di halaman Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Malang Kota, Senin (10/10/2022).
Budi mengatakan, aksi sujud itu dilakukan sebagai bentuk permintaan maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus kepada para korban tragedi Kanjuruhan beserta keluarga.
Selain itu, Budi juga memanjatkan doa bersama dengan seluruh anggota kepolisian, jajaran pejabat utama (PJU), serta Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsekta) di lingkungan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota.