Hadiri SAI 20, Puan: Kita Perlu Mengedepankan Gotong Royong untuk Bangun Dunia yang Lebih Baik

Kompas.com - 31/08/2022, 10:37 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani selaku Chair of Parliament 20 (P20) mengajak negara-negara Group of 20 (G20) berkolaborasi dalam berbagai isu global.

“Kita hidup di bumi yang sama. Oleh karena itu, kita perlu mengedepankan kerja bersama, kolaborasi, gotong royong membangun dunia yang lebih baik untuk semua,” kata Puan.

Dia mengatakan itu saat menghadiri Supreme Audit Institutions 20 (SAI 20) yang merupakan Engagement Group terbaru di G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/8/2022).

Adapun SAI 20 merupakan Engagement Group terbaru di G20 yang diprakarsai Indonesia dalam Presidensi G20 2022 untuk mendiskusikan kontribusi nyata lembaga pemeriksa keuangan negara anggota G20 dalam situasi dan pasca pandemi Covid-19.

“Hal ini tentu sangat strategis karena dunia baru saja dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19 yang membutuhkan upaya dan langkah-langkah pengelolaan keuangan negara yang tidak biasa,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Apresiasi Pembentukan SAI20, Ketua DPR: Ini Memperkuat Upaya Pemulihan Ekonomi Negara G20

Puan menilai, peran lembaga pemeriksa keuangan negara seperti SAI sangat penting untuk merespons kebutuhan mendesak akan tata kelola, transparansi dan akuntabilitas, terutama dalam situasi dan pasca pandemi.

Dia menambahkan, pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan ekonomi, fiskal, dan sosial ke semua negara di dunia. Semua negara pun mengambil langkah-langkah antisipasi dan mengatasi ancaman krisis.

“Sejumlah besar dana yang berasal dari rakyat, digunakan oleh pemerintah masing-masing negara untuk menangani bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi,” sebutnya.

Puan menyebutkan, pandemi Covid-19 mengakibatkan sejumlah agenda pembangunan mengalami perlambatan, termasuk langkah-langkah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Sebab, sumber daya negara diarahkan untuk menyelamatkan rakyat dari ancaman pandemi dan dampaknya.

Baca juga: Tinjau Venue KTT G20 di Bali, Wapres: Kita Harus Jadi Tuan Rumah yang Baik

Puan berharap, hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mendatang mampu mengatasi tantangan global yang paling mendesak saat ini sesuai tema Presidensi G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger”.

“Dan dapat menyatukan upaya bersama demi recovery yang lebih baik dari krisis Covid-19 untuk kemudian mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di negara-negara di seluruh dunia,” ungkapnya.

Mantan Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu juga berharap, forum SAI  masing-masing negara dapat ikut mengambil peran sebagai mitra G20.

“Peran dalam memastikan dan meningkatkan kinerja akuntabilitas dan efektivitas dari program dan kebijakan global yang dijalankan oleh masing-masing negara,” ucap cucu proklamator RI Bung Karno itu.

Puan menilai, peran itu dapat dilaksanakan SAI dengan menciptakan pendekatan tata kelola yang dapat berfungsi sebagai platform yang dapat memandu pemerintah menuju capaian agenda global yang memperkuat kemajuan nasionalnya.

Baca juga: Pertemuan DEWG Dilanjutkan, Menteri Johnny Ajak Delegasi G20 Bahas Agenda Digital Global

Dengan begitu, lanjutnya, SAI ikut mengawal keberlanjutan agenda global yang telah disepakati bersama.

Selain itu, isu-isu prioritas yang dibahas dalam SAI 20 diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan membangun ketahanan negara, serta mempercepat target agenda SDGs di tahun 2030.

“Melalui kewenangan konstitusionalnya, pemerintah, parlemen,  SAI membangun komitmen dalam menjalankan agenda bersama untuk membangun suatu dunia yang sehat, aman, damai dan sejahtera bagi semua,” tuturnya.

Lebih lanjut, Puan juga mengapresiasi kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang telah mengambil inisiasi pembentukan SAI20 sebagai new engagement group G20.

Dengan begitu, forum tersebut dapat merespons kebutuhan tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas dalam mengelola sumber daya negara, di tengah dan pascapandemi Covid-19.

Baca juga: Wapres: KTT G20 Akan Mengawali Kehidupan Baru dengan Mobil Listrik

Menurutnya, hal tersebut dapat memperkuat upaya Pemerintah Negara G20 dalam mencapai pemulihan ekonomi dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Adapun Lembaga Tinggi Audit (SAI) ditujukan untuk negara-negara anggota G20 guna mendorong kerja sama dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas di antara negara-negara G20.

SAI 20 pun berfokus pada good and accountable governance melalui peningkatan peran SAIs dalam kerangka G20, serta percepatan pemulihan ekonomi dan dukungan pencapaian SDGs.

Perkuat P20

Pada kesempatan itu, Puan juga mengatakan, DPR RI bersama dengan parlemen dunia melalui Inter-Parliamentary Union (IPU) dan Pertemuan P20 memberikan perhatian dalam upaya memperkuat peran parlemen dalam melegitimasi upaya terbaik pemerintah.

Baca juga: Sekjen Kemenkominfo Ajak Delegasi G20 Kunjungi Pameran Transformasi Digital Indonesia

Terutama, lanjut dia, dalam menjalankan pemulihan sosial dan ekonomi dampak pandemi dan sejumlah agenda tantangan global ke depan.

“Parlemen, melalui The G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20), akan ikut mengambil peran strategis untuk memperkuat legitimasi pemerintah masing-masing negara G20 dalam menjalankan agenda bersama,” ujarnya.

Pertemuan The G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang akan diselenggarakan di Indonesia pada Oktober mendatang akan mengambil tema “Stronger Parliament For Sustainable Recovery”.

“Melalui tugas konstitusionalnya, parlemen akan berperan melalui fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan untuk dapat memperkuat implementasi agenda bersama negara G20, yang dapat memperkuat pemulihan sosial dan ekonomi di masing-masing negara,” imbuhnya.

Baca juga: SAI20 Summit Dihadiri 12 Negara Peserta G20, Ketua BPK: Ini Langkah Awal...

P20 nantinya akan membahas empat isu prioritas, yaitu akselerasi pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, ketahanan pangan dan energi, serta tantangan ekonomi, parlemen yang efektif dan demokrasi dinamis serta inklusi sosial, dan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan.

“Keempat isu tersebut sangat relevan dalam rangka pemulihan global pasca pandemi dan berbagai permasalahan aktual global yang dihadapi saat ini,” tegasnya.

Melalui kewenangan konstitusionalnya, dia menegaskan, parlemen akan ikut mengawal implementasi agenda global di bidang keuangan, moneter, dan pembangunan.

Hal tersebut tentu selaras dengan tujuan memperkuat kemajuan di negaranya masing-masing dalam mewujudkan kehidupan rakyatnya yang sejahtera.

Adapun kehadiran Puan di pembukaan SAI20 disambut Ketua BPK R RI Isma Yatun sebagai Ketua SAI20. Puan didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris dan Anggota BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri.

Baca juga: Di G20, Erick Thohir Tak Mau UMKM Hanya “Mejeng”

Terkini Lainnya
Anggota DPR Aceh Bantah Klaim Pemulihan Listrik 97 Persen, Desak Menteri ESDM Percepat Penanganan

Anggota DPR Aceh Bantah Klaim Pemulihan Listrik 97 Persen, Desak Menteri ESDM Percepat Penanganan

DPR
Komisi X Desak Pemerintah Jamin Hak Pendidikan Anak Terdampak Bencana

Komisi X Desak Pemerintah Jamin Hak Pendidikan Anak Terdampak Bencana

DPR
Kunker ke Semarang, Komisi VI DPR Soroti Serapan Gula Rakyat oleh Pabrik

Kunker ke Semarang, Komisi VI DPR Soroti Serapan Gula Rakyat oleh Pabrik

DPR
Peringati Hati Antikorupsi Sedunia, Puan Maharani: Perempuan Harus Jadi Benteng Awal Melawan Korupsi

Peringati Hati Antikorupsi Sedunia, Puan Maharani: Perempuan Harus Jadi Benteng Awal Melawan Korupsi

DPR
Titiek Soeharto: Perempuan  Punya Peran Penting untuk Mencegah Korupsi

Titiek Soeharto: Perempuan Punya Peran Penting untuk Mencegah Korupsi

DPR
Tingkatkan Daya Saing Global, Komisi VII DPR RI Dorong Transformasi Digital PT PAL

Tingkatkan Daya Saing Global, Komisi VII DPR RI Dorong Transformasi Digital PT PAL

DPR
Sampaikan Hasil Kerja DPR, Puan Pastikan Anggota DPR Bakal Kawal Aspirasi Rakyat

Sampaikan Hasil Kerja DPR, Puan Pastikan Anggota DPR Bakal Kawal Aspirasi Rakyat

DPR
DPR RI Resmi Sahkan RUU Penyesuaian Pidana Jadi UU

DPR RI Resmi Sahkan RUU Penyesuaian Pidana Jadi UU

DPR
Resmi, DPR Tetapkan Pansus RUU Desain Industri dan Pansus RUU Hukum Perdata Internasional

Resmi, DPR Tetapkan Pansus RUU Desain Industri dan Pansus RUU Hukum Perdata Internasional

DPR
Bangun Ikatan Emosional, DPR dan Jurnalis Parlemen Perkuat Komitmen

Bangun Ikatan Emosional, DPR dan Jurnalis Parlemen Perkuat Komitmen "Open Parliament"

DPR
Puan Tegaskan Komitmen RI Perkuat Kerja Sama Strategis dengan China

Puan Tegaskan Komitmen RI Perkuat Kerja Sama Strategis dengan China

DPR
DPR RI–Parlemen Hungaria Bahas Kerja Sama di Bidang Pendidikan hingga Keamanan Siber

DPR RI–Parlemen Hungaria Bahas Kerja Sama di Bidang Pendidikan hingga Keamanan Siber

DPR
Puan Minta Pejabat Jaga Ucapan saat Tanggapi Bencana: Prioritaskan Empati, Bukan Komentar

Puan Minta Pejabat Jaga Ucapan saat Tanggapi Bencana: Prioritaskan Empati, Bukan Komentar

DPR
Tetapkan Pedoman Pengelolaan TVR Parlemen, DPR Perkuat Kualitas Penyiaran untuk Transparansi Informasi Publik

Tetapkan Pedoman Pengelolaan TVR Parlemen, DPR Perkuat Kualitas Penyiaran untuk Transparansi Informasi Publik

DPR
Sampaikan Duka Cita, Adies Kadir Ajak Dunia Usaha Perkuat Pemulihan di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Sampaikan Duka Cita, Adies Kadir Ajak Dunia Usaha Perkuat Pemulihan di Aceh, Sumut, dan Sumbar

DPR

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com