KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani bertemu dengan Ketua Senat atau Wakil Presiden Majelis Nasional Kerajaan Thailand Pornpetch Wichitcholchai pada sela-sela pertemuan Sidang ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU), Nusa Dua, Bali, Rabu (23/3/2022).
Dalam pertemuan bilateral itu, Puan mengapresiasi memorandum of understanding (MoU) Pembentukan Kelompok Persahabatan Antarparlemen Indonesia-Thailand.
Puan mengatakan, penting bagi Indonesia dan Thailand untuk membahas sejumlah isu agar ada peningkatan kerja sama setelah beberapa waktu tertahan karena adanya pandemi Covid-19.
Baca juga: Puan Maharani Dorong Penguatan Partisipasi Perempuan dalam Pengambilan Keputusan
“Saya senang mengamati hubungan bilateral RI dan Thailand yang berkembang dengan baik selama 72 tahun terakhir ini, bahkan saat masa pandemi Covid-19. Dalam hal kerja sama perdagangan dan investasi juga mengalami peningkatan,” jelas Puan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu.
Oleh karena itu, Puan menilai perlu adanya penyelenggaraan kembali forum kerja sama yang tertunda, baik di tingkat parlemen maupun kementerian.
“Saya juga mendorong kerja sama kedua negara dalam rangka revitalisasi pariwisata, karena hal itu yang menjadi salah satu sumber devisa utama kedua negara. Saya berharap Indonesia dan Thailand dapat berbagi pengalaman kebijakan pro-pariwisata,” tutur Puan.
Lebih lanjut, Puan mengatakan bahwa DPR kini tengah melakukan kajian dan finalisasi draf MoU tersebut.
Baca juga: Sowan ke PBNU, Puan Maharani Mengaku Teruskan Tradisi Soekarno
“Semoga dapat segera kita tandatangani dalam waktu dekat mengenai MoU ini,” ujarnya.
Adapun pembahasan lain dalam agenda itu adalah mengenai rencana pemerintah Thailand mengubah status pandemi menjadi endemi pada Juli 2022 mendatang.
Hal itu, lanjut Puan, merupakan hal yang juga tengah diupayakan oleh pemerintah Indonesia.
“Berbagai penyesuaian saat ini telah dilakukan Indonesia. DPR juga ikut dalam melakukan pengawasan terhadap upaya pemerintah yang sedang menyusun road map dalam rangka menuju situasi endemi,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Thailand yang telah membuka vaksinasi bagi warga negara Indonesia (WNI) di Thailand.
Selain bertemu dengan Ketua Senat Thailand, di BICC Nusa Dua, Bali, Puan juga melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Kuwait National Assembly Marzouq Ali Al Ghanim.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pihak membahas mengenai kondisi pandemi Covid-19 di Kuwait dan Indonesia.
“Indonesia dan Kuwait menjadi negara dengan tingkat vaksinasi tinggi seiring dengan penurunan kasus Covid-19,” kata Puan.
Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka, Puan Maharani: Ini Bisa Timbulkan Kegaduhan
Lebih lanjut, Ia pun berbicara mengenai komitmen kuat Indonesia dan Kuwait dalam pemberdayaan perempuan pada sektor politik.
“Kami melihat pemberdayaan perempuan berkontribusi besar bagi perdamaian demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) dan penanganan Covid-19,” ungkapnya.
Hanya saja, menurut Puan, pandemi Covid-19 menghambat pencapaian pemberdayaan perempuan.
“Ini tantangan bersama yang harus terus menjadi perhatian. Kerja sama antar negara termasuk lewat parlemen akan membantu mengatasi tantangan itu,” jelas Puan.
Di sisi lain, Puan menilai Kuwait merupakan mitra dagang penting di Indonesia pada Kawasan Teluk. Ia pun menginginkan agar ada peningkatan hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Kuwait.
Baca juga: Dibonceng Khofifah, Puan Maharani Kunjungi Sejumlah Spot Wisata Sumenep
“Kuwait merupakan mitra penting untuk stabilitas Kawasan. Hubungan Indonesia dan Kuwait harus terus dikembangkan, khususnya di sektor kerja sama politik, ketenagakerjaan, dan pendidikan,” papar Puan.
Selain itu, Puan juga melakukan pertemuan pull aside dengan Ketua Parlemen Republik Demokratik Timor-Leste Aniceto Longuinhos.
Dalam pertemuan itu, Puan menyinggung sedikit mengenai persoalan perbatasan negara antara Indonesia dengan Timor Leste yang masih belum selesai.
“Saya berharap kita dapat menyelesaikan negosiasi perbatasan kedua negara yang tertunda karena pandemi,” ucap Puan.
Baca juga: Dikunjungi Puan Maharani, Ini Gili Iyang Sumenep yang Dikenal dengan Pulau Awet Muda
Kemudian, Puan juga meminta dukungan dari Timor Leste untuk mempercepat penyelesaian penentuan perbatasan darat itu.
“Kami meminta dukungan juga dari Timor Leste untuk mempercepat penyelesaian penentuan perbatasan darat di Segmen Noel Besi-Citrana dan Segmen Bijael Sunan-Oben,” lanjut Puan.
Sehubungan dengan kerja sama parlemen, Puan menyampaikan dukungan Indonesia atas keanggotaan Timor-Leste di Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN) serta parlemen Timor-Leste ke ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
“Saya ingin Indonesia terus dilibatkan dalam pembangunan di Timor Leste, termasuk dalam pembangunan infrastrukturnya,” tutupnya.