IPU Ke-144, Puan Sebut Proposal Resolusi Konflik Rusia-Ukraina dari Selandia Baru Sejalan dengan Indonesia

Kompas.com - 22/03/2022, 11:34 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ketua DPR RI Puan Maharani dipercaya menjadi Ketua Majelis dalam Sidang Umum Inter?Parliamentary Union (IPU) ke?144 yang berlangsung di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Senin (21/3/2022).
DOK. Humas DPR RI Ketua DPR RI Puan Maharani dipercaya menjadi Ketua Majelis dalam Sidang Umum Inter?Parliamentary Union (IPU) ke?144 yang berlangsung di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Senin (21/3/2022).

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengatakan, proposal Selandia Baru mengenai Resolusi konflik Rusia- Ukraina dalam forum General Debate 144th Assembly of the Inter Parliamentary Union (IPU) sebagai emergency item sejalan dengan semangat perdamaian yang diusung Indonesia.

Proposal emergency item dari Selandia Baru itu mendapat suara terbanyak dalam voting delegasi-delegasi IPU di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Senin (21/3/2022).

Puan menjelaskan, Indonesia juga mengajukan proposal emergency item serupa. Namun usulan Selandia Baru mendapat lebih banyak suara dari delegasi IPU.

Usulan dari Selandia Baru masuk setelah usulan dari Indonesia ke majelis sidang, tepatnya di detik-detik terakhir tenggat waktu pengajuan usulan.

“Secara prinsipil ini bukan tentang menang atau kalah voting. Kedua emergency item mengedepankan prinsip budaya damai, penghormatan hukum internasional, territorial integrity, dan aspek kemanusiaan sesuai semangat yang diusung Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/3/2022).

Baca juga: Sidang IPU Ke-144, Puan Singgung Konflik Ukraina, Kemerdekaan Palestina, dan Demokrasi di Myanmar

Dalam usulan emergency item ini, Indonesia mencoba menawarkan alternatif melalui pendekatan jalan tengah. Indonesia mengingatkan dunia, IPU dibangun di atas landasan dialog dan diplomasi parlemen.

Oleh karenanya, kata Puan, penanganan konflik dengan pendekatan diplomasi yang melibatkan parlemen harus dikedepankan.

“Aspek humanitarian juga menjadi salah satu fokus. Penanganan konflik harus mengedepankan keselamatan masyarakat sipil, terutama perempuan dan anak-anak,” jelasnya.

Adapun, narasi usulan emergency item Selandia Baru merupakan kombinasi antara dua usulan yang masuk sebelumnya.

Delegasi Selandia Baru dalam argumennya mengatakan, usulan tersebut mengadopsi beberapa poin usulan yang dikemukakan Indonesia.

Dalam naskah yang dibagikan ke delegasi Majelis IPU ke-144, terdapat beberapa kesamaan dengan naskah usulan Indonesia terutama mengenai humanitarian corridor dan aspek penanganan pengungsi lainnya akibat perang.

Baca juga: Puan Tekankan Pentingnya Diplomasi Parlemen dalam Menjembatani Perbedaan Antarnegara pada IPU Ke-144

Delegasi Afrika Selatan dukung usulan Indonesia

Dalam kesempatan penyampaian pandangan negara-negara, delegasi Afrika Selatan mendukung Indonesia dan memandang usulan Indonesia lebih mudah diimplementasikan parlemen.

Menurutnya, IPU dalam hal ini harus memaksimalkan fungsi yang dimiliki sebagai sarana mediasi dan dialog antarparlemen.

Untuk diketaaui, draf usulan Selandia Baru pada prinsipnya menginginkan jalan dialog seperti usulan Indonesia. Namun pertimbangannya lebih keras mengecam Rusia.

Proposal Indonesia tidak menunjukkan adanya kecaman terhadap salah satu pihak. Puan mengatakan, usulan dari Indonesia membawa dinamika di sidang IPU.

“Usulan Indonesia mampu memecah voting dan menghalangi adopsi secara aklamasi dari emergency item usulan Ukraina, yang dianggap sebagian pihak berat sebelah,” tuturnya.

“Yang utama bagi Majelis ke-144 ini adalah perdamaian permanen yang dapat diterima oleh kedua belah pihak,” lanjut politisi PDIP itu.

Baca juga: Pimpin Sidang IPU Ke–144, Puan Sebut Parlemen Perlu Mobilisasi Aksi Nyata Atasi Perubahan Iklim

Untuk diketahui, emergency item merupakan usulan agenda baru yang dianggap mendesak dan sangat penting untuk dibahas di sidang IPU, tetapi tidak tercantum dalam agenda yang ditetapkan sebelumnya.

“Majelis ke-144 IPU dilaksanakan di tengah situasi konflik antara Rusia dan Ukraina sehingga semua usulan emergency item yang masuk terkait dengan perang yang terjadi di Ukraina,” kata Puan.

Usai pengambilan voting, rancangan emergency item yang disetujui akan dibahas di drafting committee.

Tugas dari drafting committee adalah memformulasikan resolusi soal konflik Rusia-Ukraina yang ditelaah secara substantif maupun bahasa.

Emergency item dari Selandia Baru sama dengan Indonesia

Salah satu delegasi Indonesia yang hadir dalam voting di General Debate IPU Irine Yusiana Roba Puteri mengatakan, usulan emergency item dari Selandia Baru pada dasarnya sesuai dengan semangat Indonesia.

“Delegasi Selandia Baru saat menyampaikan pidato bahkan menyampaikan, poin mereka mengenai building the culture of peace, integritas teritorial, dan penghormatan atas hukum internasional telah dengan jelas dan elegan disampaikan Ibu Ketua DPR Puan Maharani,” ucapnya.

Baca juga: Puan Maharani Dorong Penguatan Partisipasi Perempuan dalam Pengambilan Keputusan

Irine juga menyampaikan, dalam beberapa forum IPU ke-144, Puan berkali-kali menekankan poin tersebut agar parlemen mempromosikan toleransi, dan dialog, serta menolak kekerasan.

 “Kemudian akan diajukan ke Pleno untuk pengesahan,” tambah anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu.

Sebelumnya, Ukraina juga mengajukan emergency item agar sidang IPU mengeluarkan resolusi untuk mengecam Rusia.

Namun, Presiden Bureau of Women Parliamentarians dari Ukraina L Vasylenko melalui sambungan virtual mencabut usulan itu dan memohon delegasi IPU mendukung usulan Selandia Baru.

Terkini Lainnya
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik
DPR
Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina
Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina
DPR
DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun
DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun
DPR
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB
DPR
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk
DPR
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum
DPR
Prihatin dengan Kondisi di Myanmar, Fadli Zon Minta ASEAN Segera Realisasikan Five-Point Consensus
Prihatin dengan Kondisi di Myanmar, Fadli Zon Minta ASEAN Segera Realisasikan Five-Point Consensus
DPR
Bali Jadi Tuan Rumah WWF Ke-10, DPR RI Soroti Permasalahan Kelangkaan Air Bersih
Bali Jadi Tuan Rumah WWF Ke-10, DPR RI Soroti Permasalahan Kelangkaan Air Bersih
DPR
Lingkup Kerja Kompleks dan Dinamis, Setjen DPR Hadirkan Solusi Lewat Perkantoran Modern
Lingkup Kerja Kompleks dan Dinamis, Setjen DPR Hadirkan Solusi Lewat Perkantoran Modern
DPR
DPR
DPR "Walk Out" Saat Israel Ajukan Draf Kemanusiaan di Sidang IPU, Fadli Zon: Kita Anti Penjajahan
DPR
Rumania Ingin Perkuat Kerja Sama Bisnis hingga Impor Senjata dengan Indonesia
Rumania Ingin Perkuat Kerja Sama Bisnis hingga Impor Senjata dengan Indonesia
DPR
Di Sidang IPU, Puan Kecam Aksi Israel di Gaza dan Minta Negara-negara Besar untuk Bertindak
Di Sidang IPU, Puan Kecam Aksi Israel di Gaza dan Minta Negara-negara Besar untuk Bertindak
DPR
Puan Ajak Negara Adidaya Gunakan Pengaruhnya untuk Hentikan Peperangan di Palestina
Puan Ajak Negara Adidaya Gunakan Pengaruhnya untuk Hentikan Peperangan di Palestina
DPR
Kutuk  Aksi Terorisme di Rusia, Wakil Ketua DPR: Tidak Dapat Dibiarkan dan Harus Ditindak Tegas
Kutuk Aksi Terorisme di Rusia, Wakil Ketua DPR: Tidak Dapat Dibiarkan dan Harus Ditindak Tegas
DPR
Sidang IPU di Swiss, Fadli Zon Kutuk Israel yang Serang Masyarakat Sipil saat Ramadhan
Sidang IPU di Swiss, Fadli Zon Kutuk Israel yang Serang Masyarakat Sipil saat Ramadhan
DPR

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke