KOMPAS.com – Anggota Legislatif Daerah Pemilihan (Dapil) Bali Gde Sumarjaya Linggih mengatakan salah satu masalah krusial yang dihadapi Bali adalah menyeimbangkan ketimpangan pertumbuhan antara wilayah Bali Selatan dan Bali Utara.
Dalam gelaran “Diskusi Politik dan Ekonomi Bali” bersama Consulate General of The United States of America, pria yang akrab disapa Demer itu menilai bahwa Bali membutuhkan pemimpin seperti Presiden Joko Widodo ( Jokowi) untuk menyeimbangkan ketimpangan tersebut.
“Jika tidak (ada pemimpin yang mampu), ketimpangan akan semakin terlihat. Harga (bahan pokok) yang terlalu tinggi akan menjadi beban masyarakat Bali Selatan,” ujar Demer dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/2/2022).
Di sisi lain, lanjut Demer, masyarakat Bali Utara mengeluhkan tingginya tingkat pengangguran akibat pembangunan yang rendah.
(Baca juga: Resmikan Monumen Soekarno di Maluku Utara, Puan: Indonesia Bukan Hanya Jawa)
Demer menjelaskan bahwa pandangan kritis tersebut dikemukakan untuk tujuan konstruktif demi kepentingan orang banyak.
“Jika dikaji dengan benar, (keberhasilan kepemimpinan Jokowi) merupakan prestasi bagi dirinya sendiri,” imbuh Demer.
Seperti diketahui, kawasan timur Indonesia dinilai sebagai wilayah yang masih tertinggal, baik dari segi pembangunan, ekonomi, maupun infrastruktur. Adapun kawasan ini mencakup Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua.