KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Muhaimin Iskandar mengapresiasi penunjukkan Indonesia sebagai penyelenggara atau presidensi Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT) G20 yang rencananya digelar di Bali Oktober 2022 mendatang.
Penyerahan presidensi tersebut dilakukan pada sesi penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu, (31/10/2021).
Muhaimin mengatakan, kepercayaan dunia kepada RI tersebut membangkitkan optimisme yang dibangun untuk bangkit di tengah transisi kepemimpinan.
Dia pun bersyukur Indonesia meneruskan estafet presidensi ini. Menurutnya, Presidensi G20 menjadi bukti pengakuan dan kepercayaan internasional kepada Indonesia untuk menjadi lokomotif solusi dunia.
“Hari ini kami juga bersyukur Pak Jokowi menjadi Presidensi G20, artinya Indonesia menjadi harapan dunia yang akan menjadi lokomotif solusi bagi dunia,” ujarnya.
Baca juga: Indonesia Jadi Presidensi G20, Ini Tantangan dan Keuntungannya
Muhaimin mengatakan itu dalam perayaan Hari Lahir (Harlah) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ke-22 di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Senin (1/11/2021).
Pria yang kerap disapa Gus Muhaimin itu juga berharap, momentum Presidensi G20 dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia.
Menurutnya, setidaknya terdapat empat prinsip universal yang dapat diperjuangkan dalam agenda KTT G20 nanti.
Pertama, prinsip adil dan sederajat tanpa memandang suku dan agama. Kedua, prinsip menerima dan menghormati negara dan bangsa yang berdaulat sebagai sistem politik yang mengikat tanpa menyebarkan atau mengejar agenda supremasi terhadap bangsa lain.
Ketiga, prinsip menerima dan menghormati hukum negara sebagai tatanan yang mengikat.
Baca juga: KTT G20 Hasilkan Deklarasi Pemimpin Negara soal Ekonomi hingga Pandemi
Keempat, Indonesia juga perlu mendorong ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, gotong-royong, dan keadilan sosial.
“Keempat prinsip ini saya yakini bisa menjadi pintu stabilitas dunia, dan juru kuncinya adalah Indonesia melalui Forum G20 nanti,” tambah Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu.
Adapun, KTT G20 terdiri atas Amerika Serikat (AS), Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa.
Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20. G20 menjadi representasi perekonomian dunia dan memiliki posisi strategis.
Baca juga: KTT G20, Ini 5 Poin Kesepakatan dari Pertemuan di Italia
Negara-negara yang tergabung di G20 menguasai 85 persen PDB dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan dunia, dan 66 persen populasi dunia.