KOMPAS.com - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Herman Herry menyebut Bhayangkara Mural Festival 2021 sebagai sinyal keterbukaan Kepolisian Republik Indonesia ( Polri).
Menurutnya, festival tersebut merupakan salah satu upaya dari Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membenahi institusi yang dipimpinnya.
Herman berharap, perbaikan tersebut tidak berhenti pada kegiatan simbolik semata, tetapi juga jadi momentum untuk membawa Polri kembali pada khitahnya sebagai institusi yang berasal dan bekerja untuk masyarakat.
"Festival mural menjadi simbol bahwa Kapolri tidak tutup telinga terhadap suara publik. Kita tahu, seni mural kerap menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan kritik sosial. Lewat festival mural tersebut, Kapolri ingin memperlihatkan jika lembaganya tidak gerah terhadap kritik sosial," ujar Herman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (31/10/2021).
Baca juga: Dukung Kapolri soal Potong Kepala, Ketua DPR: Polisi Harus Berhati-hati dalam Bersikap
Herman menambahkan, dirinya sangat mengapresiasi upaya tersebut. Menurutnya, upaya tersebut menunjukkan jika Polri siap berperan aktif dan ingin menjadi institusi yang mampu menjamin kebebasan berekspresi dan sesuai dengan amanah konstitusi.
“Tentu kami semua berharap seluruh jajaran kepolisian dapat membaca sinyal dari Kapolri ini. Beliau (Kapolri) ingin membawa Polri menuju institusi yang berorientasi pada kepentingan publik serta terciptanya keamanan dan penegakan hukum," katanya.
Perbaikan yang hendak dicapai oleh Kapolri, lanjut Herman, diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat.
Selain itu, Herman dan seluruh anggota Komisi III DPR RI juga siap mendukung penguatan sistem pengawasan internal Polri.
Hal tersebut bertujuan agar berbagai masalah yang pernah terjadi sebelumnya tidak terulang kembali.
Baca juga: Anggota Komisi XI DPR: Kebijakan Pemerintah Harus Dipacu untuk Kepentingan Rakyat Daerah
"Selain kegiatan simbolis seperti festival mural, Kapolri tentu harus memastikan semua jajaran di bawahnya turut bergerak ke arah perubahan yang sama. Hal ini sudah terlihat dengan tindakan tegas sejumlah pimpinan kepolisian di daerah terhadap anggota yang nakal," jelas Herman.
Hal itu, imbuhnya, mesti terus dilakukan agar masyarakat yakin bahwa Polri benar-benar serius dalam berbenah.
Herman juga mengingatkan kepada masyarakat untuk terus aktif memberikan kritik yang konstruktif bagi kepolisian.
Menurutnya, hal tersebut juga merupakan bentuk dukungan agar institusi tersebut menjadi semakin baik.
"Seperti saya katakan, festival mural ini menjadi cara Kapolri memperlihatkan bahwa institusi yang dipimpinnya tidak alergi terhadap kritik dari masyarakat. Saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal arah perubahan di Polri ini dan tetap proaktif dalam memberikan kritik yang konstruktif terhadap Polri," kata Herman.